7. sulit untuk ikhlas

4K 385 45
                                    

___________________
_______________________
________________________
Sudah seminggu sejak pernikahan Gus Farhan, namun, Nazira masih juga belum bisa mengikhlaskan semuanya.

Malam ini tepatnya setelah shalat isya berjamaah Nazira tengah duduk di masjid seorang diri, teman-temannya dan semua santri telah kembali ke kamarnya masing-masing.

Nazira terduduk dengan hati yang masih hancur, akhir-akhir ini gadis itu sering menangis diam-diam setiap malam.

"Assalamualaikum Mba cantik," salam seorang bocah.

Nazira menoleh menatap gadis kecil itu, "waalaikumsalam Ning Aya cantik."

Aya duduk di dekat Nazira dan menatap gadis itu, "Mba cantik lagi sedih ya?"

Nazira menggelengkan kepalanya, "enggak kok Ning, Mba gak papa."

"Oh ya, Ning Aya sama siapa ke sini?" Tanya Nazira.

"Cama Om kembal dan Tante balu, meleka lagi ngaji di cana," jawab Aya mengarahkan pandangannya ke arah tempat yang biasa digunakan untuk membaca Al-Qur'an.

"Oh gitu,"

"Mba cantik habis nangis ya?"

Nazira tersenyum dan menggeleng, "enggak kok, ini tadi kena debu makannya kelihatannya kayak habis nangis."

"Mba cantik jangan bohong, kata bunda kalau cuka bohong nanti dimalahin cana Allah,"

"Enggak Ning Aya sayang, Mba gak bohong,"

Aya mendekatkan dirinya kepada Nazira, gadis kecil itu tersenyum tipis.

"Aya tau kok kalo Mba itu bohong, Aya tau kalo Mba emang habis nangis," ucap Aya.

"Mba, dengelin Aya, jangan pelnah menangis ketika kamu dicakiti oleh manucia, tapi menangislah ketika kamu mengingat docamu kepada Allah," lanjutnya.

Nazira tersenyum mendengar ucapan Aya, gadis kecil itu memang sangat pintar,di usianya yang terbilang masih sangat kecil, gadis itu sudah mampu memberikan sebuah kata-kata motivasi untuk Nazira.

"Ning Aya tau dari mana kata-kata itu?" Tanya Nazira dengan senyuman yang mengembang sempurna.

"Dali otak," balas Aya polos.

Nazira terkekeh kecil mendengar jawaban yang keluar dari mulut Aya.

"Ning ada-ada aja,"

Nazira memeluk erat tubuh Aya, "makasih ya Ning, Ning Aya udah kasih kata-kata yang bisa bikin Mba gak galau lagi, Ning Aya emang pinter deh."

"Ekhem ekhem." Seseorang berdehem dengan suara beratnya.

Nazira dan Aya menoleh ke sumber suara.

"Pantesan betah, ternyata ada Nazira," ucap seseorang itu yang tak lain adalah Gus Farhan.

"Mas!" Panggil seseorang menepuk pundak Gus Farhan.

Gus Farhan menoleh menatap seseorang itu, "dalem sayang."

"Pulang yuk, ini udah malem, Aya pasti udah ditungguin sama Mba Maura," ucap seseorang itu yang tak lain adalah Zayra.

"Aya, pulang yuk," ajak Gus Farhan.

Aya segera bangkit berdiri, "oke, tapi Aya mau digendong Tante."

"Oke sayangnya Tante," ucap Zayra sembari tersenyum manis.

"ZAN,LO MAU PULANG GAK?" Tanya Gus Farhan dengan berteriak.

Gus Farzan yang masih berada di tempat mengaji pun akhirnya berjalan mendekati Gus Farhan.

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang