Bab 1

2.9K 293 52
                                    

Hai hai 👋🏻
Selamat membaca Bab 1 para majikanku, hehe🥲

==============

Cheongdam-dong, South Korea...

"Lisa-ssi...aigoo, kau bangun pagi sekali padahal ini hari liburmu." Lisa tersenyum tipis. Dia mengenal wanita ini. Bibi Yoo, seorang bibi yang banyak membantu Lisa dan ibunya saat mereka terpuruk atas meninggalnya ayah Lisa.

"Aku tidak bisa tidur sampai siang, ahjumma. Jadi aku mencuci mobil yang akan dipakai besok." Wanita itu tersenyum dan mengangguk, seakan mengiyakan ucapan Lisa.

"Benar. Kau berbeda dengan sahabatmu itu, Kim Jisoo. Di mana dia? Haaah...anak nakal itu lagi-lagi mencuri anggurku dan kabur." Jisoo si sialan itu. Kemarin sepotong apel, kali ini anggur?

"Dia mungkin sedang tidur saat ini, ahjumma. Nanti saat dia bangun, aku akan menyeretnya ke hadapanmu." Bibi Yoo tertawa, lalu mengibas-ngibaskan tangannya, seolah-olah menyuruh Lisa untuk tidak melakukan hal tersebut.

Dia memang tidak marah dengan tingkah Jisoo yang absurd dan terkadang nakal itu. Justru rasanya akan sangat sepi, jika Jisoo diam saja. "Tidak perlu, Lisa-ssi. Semua hanya akan berakhir sia-sia. Dia pasti tetap melakukannya." Well, itu tidak salah.

"Ahjumma sendiri mau ke mana?" Tanya Lisa, saat netranya menangkap serenteng kotak makan yang sedang dibawa oleh bibi Yoo. "Eoh? Ini untuk putraku. Dia akan berangkat bekerja sebentar lagi." Jawabnya.

Lisa mengangguk. Dia tidak ingin bertanya lebih jauh lagi. "Baiklah, hati-hati di jalan ahjumma." Ujar Lisa. "Terima kasih Lisa-ssi. Oh iya, tadi Tetua Kim memanggilmu. Cobalah temui beliau, mungkin ada hal penting yang ingin beliau bicarakan denganmu." Mendengar ucapan bibi Yoo, Lisa segera menghentikan kegiatan dan mencuci tangannya.

"Terima kasih, ahjumma. Aku pamit ke ruangan harabeoji dulu." Bibi Yoo hanya melambaikan tangannya kepada Lisa, kemudian beliau pun pergi.

Sesampainya Lisa di depan ruangan Tetua Kim, Lisa membenarkan letak pakaiannya terlebih dahulu, lalu mengetuk pelan pintu yang Lisa yakini terbuat dari kayu dengan bahan berkualitas premium itu.

"Masuklah, Lisa-ya." Suara bariton yang terdengar tegas namun lembut itu menyapa indera pendengarannya. Lisa membuka pintu ruangan Tetua Kim, lalu menyapanya. "Anda memanggil saya, harabeoji?" Pria paruh baya yang tubuhnya masih tegap itu mengangguk.

"Duduklah dulu." Lisa langsung duduk di depan Tetua Kim tanpa penolakan sama sekali.

"Lisa-ya, aku akan memberikanmu sebuah tugas untuk menjaga, mengawal, dan mengantar seseorang ke mana pun dia pergi. Dia adalah cucuku satu-satunya. Setelah 7 tahun tinggal di Amerika, besok dia akan kembali ke Korea. Jemput dia di Incheon besok, jam 9 pagi. Namanya Jennie Kim. Sebagai kakeknya, menurutku dia cukup...manja dan kekanak-kanakkan. Aku ingin menyuruh Jisoo, tapi aku rasa itu kurang tepat. Mereka berdua mungkin akan berkelahi atau apalah itu. Apa kau keberatan, Lisa?"

Cucu Tetua Kim satu-satunya? Jujur saja, Lisa tidak keberatan sama sekali. Lagi pula, berdasarkan penuturan Tetua Kim mengenai sifat cucunya itu, Lisa juga setuju dengan usulan Tetua Kim. Jisoo tidak akan cocok, mereka berdua akan berantem, karena Jisoo paling membenci orang-orang yang memiliki karakter seperti cucu Tetua Kim ini.

Wajar, Jisoo tumbuh besar tanpa kedua orangtuanya sejak ia masih remaja, sehingga dia tidak mengenal kata manja di dalam kamusnya.

"Saya tidak keberatan, harabeoji. Besok saya akan menjemput cucu anda di Incheon." Tetua Kim tersenyum lega. Dia tidak bisa mempercayakan cucu kesayangannya itu kepada orang lain selain Lisa ataupun Jisoo. Kedua anak muda itu memang sudah menjadi orang kepercayaannya sejak lama.

LADY JANE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang