13:40 Hao melirik jam ketar ketir, '20 menit lagi, ya?' pikir orang yang sedang duduk di kursi khusus untuk wakil ketua osis, Hao mengambil nafas panjang, otaknya buntu. Bingung cara menghadapi masalah besar di depannya, gelar waketos yang selalu berkepala dingin hilang seketika.
"Tinggal kau hadapi saja apa susahnya?" Suara yang tak lain dari ketua osisnya, Sung Hanbin. "Maksudnya?" Hao melirik ke arah Hanbin yang perlahan berjalan ke arahnya.
"Tinggal kau temui saja perempuan itu, kan?"
'tinggal aja ndas, mu.' Hao diam tak bergeming, matanya melirik malas ke Hanbin, Hanbin kesal melihat Hao yang tidak meng-respon apa-apa, tangannya dengan cekatan men-scroll layar hpnya, "Tadi Gunwook chat aku, lho."
"Trus?"
"Katanya semua orang lagi nunggu di depan ruang osis." Hao tercengang tidak percaya melihat foto yang dikirim Gunwook, "Kenapa semuanya jadi begini?" Hao mengacak-ngacak rambutnya, masalah ini di mulai ketika primadona sekolah yang di idam-idamkan seluruh siswa menembak Hao, sang wakil ketua osis yang banyak penggemarnya. tentu saja satu sekolah heboh, dan yang paling bikin Hao pusing karena Hao harus menjawab perasaan sang gadis jam 14:00 nanti.
"Zhang Hao." Hao merinding ketika Hanbin memanggil nama lengkapnya, Matanya tidak berani membalas tatapan Hanbin. "Apakah kau butuh bantuan ku, Hao?" Hanbin menekan kata-katanya.
"Bisa tolong perjelas 'pertolongan' apa yang kau maksud?"
"Jawaban untuk 'apakah' hanya iya atau tidak, Zhang Hao. jadi apa jawabanmu?" Hanbin berdiri di sisi Hao, di sisi seperti ini Hao tersudut di kursinya tidak bisa lari.
"kalau ku jawab iya?" Raut wajah Hanbin berubah menjadi tidak puas karena jawaban Hao yang setengah-setengah, "kalau jawabannya iya, ya?" Hanbin memutar matanya seakan-akan berpikir, "Ah!" wajah Hanbin tiba-tiba tersenyum cerah.
"Kalau jawaban mu 'iya' akan jadi seperti ini!" Hanbin memutar kursi Hao tiba-tiba, samapi-sampai yang duduk di kursi itu hampir jatuh terjungkal karena kaget.
"Dengarkan aku, Hao."
"Apakah kau butuh bantuan, ku?" Hanbin berjongkok bertumpu di satu lututnya, cahaya matahari dari jendela ruangan osis membuat wajahnya makin bersinar di bawah senyuman Hanbin yang manis, Hao terperangah tanpa sadar dirinya mengaguk.
"Hao, apakah kau mau jadi pacarku?"
Wajah Hao menganga tidak percaya dengan ucapan Hanbin, mulutnya bergetar "Maksudnya?"
"Dengan ini kamu bisa menolak gadis itu dengan halus, lho?" sambil menggenggam tangan Hao lembut, Hao tidak bisa berkutik, rupanya ketua osisnya orang gila.
"Mari kita anggap diam itu artinya iya."
"A-APA?"
"YES, JAM 13:58 Sung Hanbin dan Zhang Hao resmi berpacaran?" Ucap Hanbin sambil berdiri, "Ayo siap-siap keluar, orang-orang di luar nungguin,lho,"
"Lalu apa yang ku lakukan di luar?" Hao 100% bingung dirinya di renteti hal-hal aneh hari ini,
"Ikuti saja aku!" Hanbin mengedipkan satu matanya sambil menarik Hao ke arah pintu, Hao menutup matanya sedangkan Hanbin mulai menghitung mundur,
1
2
3
'BRAAAK' Hanbin membuka matanya di sambut teriakan murid-murid lain,
"AAAAAAAAAAAAA." Pekik sebagian murid, sebagian bertepuk tangan,
"Pasti jawabannya iya!"
"Mereka pasti jadi best couple nantinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐦𝐲 𝐜𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐦𝐫.𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭 | Binhao One Shot Fanfiction 🗝️
HumorZhang Hao baru tau kalau Sung Hanbin, ketua osisnya. Rupanya orang gila sung hanbin x zhang hao fanfiction (binhao) WARNING! maybe agak ooc this is my first trial untuk nulis ni fandom support me with comment and vote!