Suatu masa, dibawah naungan atap yang dihantam derasnya hujan. Aku bercengkrama bersama kawan seperti biasa. Membahas hal aneh dan konyol kemudian saling tertawa bersama.
Kami bercerita banyak hal, tentang kelinci salah satunya. Ah, membicarakan kelinci merupakan hal yang menyenangkan.
Tiba-tiba tercetus begitu saja, ide untuk melalukan taruhan konyol. Dan dengan pongahnya aku berkata aku akan berhasil.
Taruhan yang benar-benar konyol. Pada bulan kelima, jika tak kunjung bisa aku lupakan si kelinci, maka akan kuberikan sesuatu untuknya. Namun sebaliknya jika aku berhasil, dia akan berikan sesuatu untukku.
Bulan keempat mulai berlalu, belum ada tanda-tanda aku akan berhasil. Bahkan diam-diam hati kecilku tak setuju dengan taruhan ini.
Mungkin dia berkata "Hai bodoh, hilangkanlah kepongahanmu, kau tak akan bisa melupakanmu, minimal dalam waktu dekat."
Aku acuhkan saja si hati, muak dengan dia yang selalu berlabuh kesembarang tempat.
Dan
Tentu saja tak lupa aku menyelipkan si kelinci disana.
Kemudian secara tiba-tiba bulan kelima juga akan selesai dari tugasnya.
Mirisnya, aku tak bisa lupakan kelinci.
Hai bodoh, terima saja kegagalan. Bukankah ini buah dari kesombongan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Melodi
Teen FictionKelinci dan Aku. Akan jadi apa kita nanti? Kapan melodi ini berhenti? Haruskah aku menunggu sampai aku tak jatuh cinta diam-diam lagi?