Train Station

5 0 0
                                    

Aku dan dia janjian bertemu di stasiun kereta dekat rumahku karena hari ini kami akan kencan. Ini adalah kencan pertama kami setelah kami officially berpacaran. Tapi ini adalah pertemuan kedua kami. Ya, perkenalan dan pendekatan kami memang singkat sampai akhirnya kami memutuskan untuk berpacaran.

Dia berdiri membelakangi ku dengan membawa 2 gelas es kopi, yg 1 gelas lagi tentu es kopi kesukaanku. Aku memandangnya sesaat dari belakang, sebelum aku menepuk pundaknya. Dalam hatiku "Yes, he's mine" sambil tersenyum. Lalu dia membalikkan badan nya sebelum aku sempat menepuk pundaknya dan berkata "Heeei kamu lewat mana?". Aku hanya tertawa. Dia memberiku es kopi dan berkata "Es kopi kesukaan kamu, Caramel Latte. Kopi yg ga terlalu kuat rasa kopi nya". Aku tersenyum dan berkata "Aaa~ makasi sayang". Lalu kami berjalan ke arah kereta. Karena hari ini first date kami, kami ingin jalan jalan ke kota, menikmati indahnya kota.

Kereta tiba dan kami masuk ke dalam nya. Kami ngobrol banyak sekali sambil sesekali memandang keluar jendela selama kereta berjalan. Kami saling bertukar cerita tentang pekerjaan kami disini. Tentang kegiatan kami saat kami belum bertemu kemarin. Dan tentu saja tentang keluarga kami masing-masing. Selama aku bercerita, dia sangat memperhatikan ku. Sangat fokus mendengarkan semua cerita randomku. Persis seperti di chat atau videocall yg biasa kami lalukan. Dia lebih banyak mendengarkan ku karena katanya memang lebih baik aku yg bercerita dan dia senang dengan itu.

Tak terasa 2 jam perjalanan kereta kami usai. Aku dan dia turun dari kereta dan mulai berjalan ke arah pintu keluar. Tentu dengan bergandengan tangan. Sambil sesekali aku menatapnya dan berkata dalam hati "Terimakasih Tuhan karena telah mengirimkan pria baik ini untukku. Pria yg sangat menghormatiku, pria yg selalu menjaga tutur katanya, pria yg selalu perhatian dan menjagaku". Dan dia pun menoleh kepadaku "Kenapa sayang? Ada yg salah dengan mukaku?" tuturnya. Aku menjawab sambil menggelengkan kepala "Gaada sayang. Aku hanya senang bisa pergi sama kamu". Dia tersenyum dan menggenggam tanganku lebih erat.

My Little Dream - Stories By YoonHee_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang