BAB 31 🔞

119 4 0
                                    

NIKMAT DAN PENDERITAAN

💜
💜
💜

"Wae jiminaa,..!?

Aku bisa merasakan bagian belakang mataku terbakar, menandakan air mataku siap untuk menetes, Aku tidak ingin menangis di depannya ,Alisnya berkerut dan aku berusaha menahan air mataku.

"Aku datang ke sini untuk - uh, memberimu selimut ini."

Dia mengangkat selimut di tangannya. Alih-alih mengatakan sesuatu, aku berjalan ke arahnya dan mengambil selimut dari tangannya.

"Gomawo Aku akan tidur sekarang. Jaljayo jiminaa,"

Aku tahu itu kasar dan tidak sopan. Aku berada di resornya dan dia melakukan segalanya untuk menyelamatkan aku, tapi saat ini aku sedang dalam keadaan mood yang buruk dan aku tidak ingin dia melihatku seperti ini.
Matanya melebar mungkin heran dengan perubahan sikapku .

"Gwenchana ? Apa terjadi sesuatu? Siapa yang menelepon?"

Aku menghela napas yang tidak kusadari Aku lega dia tidak mendengar apa-apa.

"Gwenchana Hanya... aku ingin sendiri untuk sementara waktu,"

suaraku serak berusaha menahan air mataku supaya tidak jatuh di depannya,Dia menggelengkan kepalanya.

"Aniyoo.!! "

"Nee?!"

"Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian. Kamu jelas tidak baik-baik saja sekarang,"

suaranya tegas seolah semua perkataan nya harus aku setujui. Itulah Jimin. Dia selalu ingin segalanya berjalan sesuai keinginannya, dan aku tidak akan menjadi lemah dan menuruti setiap perkataannya.

"Jimin. Keluarlah jebal. Untuk sementara Biarkan aku sendiri,..!!"

Aku menghindari tatapannya dengan Aku meremas selimut yang ada di tanganku dengan gelisah .
Tiba-tiba aku memiliki keinginan untuk menangis di depan Jimin, biarkan dia memelukku tapi aku menahan diri untuk tidak membiarkan diriku menjadi rapuh dan lemah di depanya Lagipula dia tidak peduli. Aku hanyalah seseorang yang terjerat dalam kekacauan bodoh yang dia buat, dan sekarang dia mungkin menyesal memintaku untuk menjadi pacar dan tunangan palsunya.

Semuanya dimulai pada malam aku pergi ke pesta sialan itu. Seharusnya aku tidak menuruti kemauan yoona untuk datang ke pesta itu. Seharusnya aku tidak pergi ke balkon itu. Seharusnya aku tidak membiarkan Jimin mengantarku pulang. Dan seharusnya Aku juga tidak setuju untuk bekerja di kantornya. Aku pabbo. Sangat bodoh.
.
"Hye jin aaa..."

Suara Jimin begitu lembut, begitu manis menyebut namaku, akhirnya Aku terisak, Air mataku mengalir deras di wajahku. Jimin meraih tubuhku memelukku dan menepuk lembut punggung ku

"Ssst. Gwenchana . Aku di sini bersamamu."

Bisiknya lembut membuatku menangis lebih keras. Aku membiarkan air mata meneriakkan rasa sakit yang telah menimpaku. Aku menangis di pelukkanya membiarkan diriku menjadi lemah di depannya.

"Jimin, lepaskan aku jebal,"

suaraku tidak lebih dari bisikan lembut. Pelukannya mengencang di tubuhku membuatku merasa tenang tapi jantungku tidak mau bekerjasama berdetak begitu cepat ,

"Kamu tidak baik-baik saja, Aku mungkin brengsek tapi aku punya berperasaan. Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian, tidak di saat seperti ini,"

Dia membawa ku berjalan ke sofa, lengannya masih memelukku dalam pelukan yang menenangkan. Dia mengambil selimut dari tanganku dan melemparkannya ke tempat tidur. Aku menyeka air mataku, dan tidak terisak lagi, Alih-alih duduk di sebelahku, Jimin berjalan keluar ruangan tanpa sepatah kata pun.

ADDICTED ROMANCE PJM (BTS) 🔞 (Baru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang