Confession

451 43 10
                                    

Roseanne POV.

Kisah cinta yang miris. Inilah yang terjadi padaku sekarang. Untuk pertama kalinya,aku jatuh cinta pada seseorang kemudian patah hati secara bersamaan.

Lebih tepatnya jatuh cinta pada seorang wanita.

Tapi tidak ada ku sesali dengan pertemuan kami. Setidaknya,aku jadi tahu apa yang sebenarnya ku inginkan dan hidup seperti apa yang harus ku jalani mulai dari sekarang dan nantinya di masa depan.

Lisa tetaplah hal paling terindah yang pernah ku temui di dunia ini. Biarpun aku kecewa dengan sedikit keputusannya,tapi tetap tidak mengurangi rasa cintaku padanya.

Pernahkah kau jatuh cinta sedalam ini pada seseorang?. Bahkan pada saat pertama kali?.

Belakangan ini aku sering keluar dari rumah hanya sekedar untuk jalan-jalan dan menghirup udara segar.

Aku sudah memikirkan ini selama seminggu bahwa apa yang kurasakan adalah benar tanpa harus sembunyi dari semua orang termasuk pada kedua orangtuaku.

Iya,aku harus mengatakan tentang orientasi seksual ku pada mereka, bagaimana pun caranya.

Sebenarnya yang paling ku cemaskan adalah mommy. Beliau pasti tidak akan pernah menerima tentang diriku yang seperti ini.

Kau tahu,beliau sedikit kolot. Berbeda dengan Daddy,aku yakin pasti bisa menerima keputusan ku yang menyatakan bahwa putri kesayangannya adalah seorang lesbian.

Aku menghela nafas dengan pelan sebelum masuk ke dalam rumah.

Di terima atau tidaknya,aku harus mencoba bukan?.

Aku langsung menuju ke dapur, karena sangat yakin mommy pasti di sana mengingat beliau sangat suka memasak.

Aku mondar mandir di pintu dapur sambil sesekali jemariku menyisir rambut panjang ku.

Demi Tuhan!. Aku sangat gugup sekarang.

"Kau mengejutkan dengan tiba-tiba berdiri di sini". Ucapnya sambil memegangi dada.

"Mengendap-endap masuk rumah , seperti perampok?".

"Sorry mom". Aku tersenyum kaku.

"Kau melewatkan drama Korea favorit mu".

Sebenarnya mommy adalah orang yang perhatian akan hal-hal yang ku sukai hanya saja terlalu mengekang dan mengatur.

"Aku membuatkan mu pasta".

"Aku perlu bicara, mom".

Beliau menoleh ke belakang." Ada apa?. Apa kau sakit?".

"Tidak. Aku baik-baik saja. Sebenarnya sangat baik. Bahagia". Aku mengutarakan semua yang kurasakan seperti saat bersama dengan Lisa.

"Dimana Daddy?".

"Di kota , bersama klien. Dia akan segera pulang". Beliau sibuk dengan peralatan masakannya.

"Bambam menelepon tadi". Ucapnya dengan riang.

Ya, mommy sangat menyukai Bambam berkencan dengan ku.

"Oh sial. Aku lupa tentang dia". Gumam ku.

Mungkin setelah jujur dengan kedua orangtuaku,ada baiknya aku juga harus menemui Bambam nanti.

"Dia pria yang baik". Mommy ku memuji.

Aku semakin mendekat pada beliau yang berada di meja makan sambil memainkan jemari ku yang sedang berkeringat.

"Aku tidak bahagia dengan Bambam". Ucapku.

"Kalau begitu bibi Kim sedang mencari calon". Sahutnya dengan sangat enteng,seolah aku adalah barang yang harus di jajakan.

"Dia sangat sukses".

I CAN'T THINK STRAIGHT [CHAELISA] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang