Episode 11 - Erza & Tania

13.1K 45 3
                                    

"Ummmhhhh mmhhhhhhh" desahan yang keluar dari mulut Tania.

Kali ini Tania sudah benar-benar pasrah dan tak ada lagi sedikitpun perlawanan darinya. Ia sudah membiarkan ku bergerilya di tubuhnya. Bahkan, ia juga membiarkan ku untuk melepas pakaiannya yang membuatnya kini menjadi telanjang bulat.

Payudaranya tak begitu besar namun terlihat sesuai dengan tubuhnya yang kecil. Putingnya tak terlalu pink dan tak terlalu coklat, kulitnya juga halus dan juga lembut.

"ahhhhh masss" desahnya saat aku melumat payudaranya sambil terus mengobok-obok vaginanya.

Aku sudah tak bisa berfikir jernih lagi, fokus ku saat ini hanya memuaskan diri ku pada Tania, wanita cantik yang ada dihadapan ku saat ini. Aku bahkan lupa jika aku memiliki Keysha yang mungkin sedang menunggu kabar ku untuk pulang.

Tanpa ku sangka, Tania perlahan melepaskan satu persatu kancing kemeja ku, padahal tadi awalnya ia sempat menolak dan memberontak. Sambil ku melahap payudaranya, Tania terus melepaskan satu persatu kancing kemeja ku dan melepasnya.

Setelah kemeja ku selesai, Tania lalu menggenggam baju ku lalu mengangkatnya dan melepasnya sehingga saat ini pun aku setengah telanjang. Karena sudah merasa mendapatkan full lampu hijau, aku berhenti sejenak dari bergerilya ditubuh Tania lalu melepaskan celana beserta celana dalam ku.

Tania pun hanya diam memandang dan setelah penis ku keluar, ia langsung menggenggamnya dengan tangannya. Tanpa berfikir panjang, aku langsung mendekatkan penisku menuju mulutnya. Awalnya, ia menatap ku sambil sedikit tersenyum lalu tak ku sangka, Tania membuka mulutnya dan mengulum penis ku.

"Ahhh" desah ku saat penis ku masuk ke dalam mulutnya.

Bukan hanya mengulum, tapi ia juga bisa memajukan kepalanya dan memainkan kantung zakar ku dengan kedua tangannya. Tak ku sangka, ternyata Tania yang terlihat polos justru handal dalam urusan seks. Dengan begini aku yakin, Tania sudah tak perawan.

Karena merasa nikmat, aku pun akhirnya mulai menggerakan pinggul ku dengan gerakan maju mundur. Ku kira, Tania akan memuntahkan penis ku seperti Keysha, namun ternyata aku salah. Bahkan ketika aku mendorong penis ku sampai cukup dalam, Tania tak memuntahkannya sama sekali.

"Aaaahhhhh" desah ku.

Karena sudah tak sabar, aku pun mencabut penis ku dari mulutnya dan berjalan menuju selangkangannya. Aku membuka kakinya agar sedikit lebih lebar namun tiba-tiba...

"Aww mass pelan pelan kan kaki ku masih sakit" ucapnya.

Huh, ku kira, Tania akan menolaknya tapi ternyata ia hanya merasa sakit karna mungkin aku menggerakan kakinya.

"Ohh iya maaf hehe. Ini dimasukin gapapa kan ?" tanya ku.

Tania hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya. Sebelum memasukan penisku, aku menggesek gesekan dan memainkan kepala penis ku di liang vaginanya.

"Haaahhh masssss" desahnya.

Di titik ini, aku pun sempat berfikir. Ini benar, aku akan berhubungan seks dengan Tania ? anak magang di kantorku ? aku pun memandang wajahnya untuk meyakinkan diri ku bahwa dihadapan ku bukan lah Keysha.

Setelah melamun sebentar, aku memutuskan untuk tetap melanjutkan aktivitas seks ini. Aku mulai memasukan penis ku ke dalam vagina Tania yang sudah sangat basah.

"Haaaaaaahhhhh" desah Tania.

Ternyata, vaginanya masih terasa lumayan sempit. Untuk masuk lebih dalam lagi, aku harus bersabar dan membutuhkan tenaga ekstra.

Sambil menunggu vaginanya terbiasa dengan penis ku, aku pun mulai memaju mundurkan pinggul ku sambil sedikit mendorong agar penis ku bisa masuk sepenuhnya.

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang