Hyunjae diminta menunggu di bawah, di lantai bawah. Selagi tiga lainnya, menunggu dengan cemas, di meja makan, sembari menatap pintu utama yang terbuka di pagi buta pada tanggal 22 Mei tersebut.
Ya, setelah Hongjoong membangunkan ketiganya, memberitahu Yunho, Juyeon dan Hyunjae bahwa Hajoon dalam perjalanan. Setelah mendengarnya, jelas, kantuk terasa hilang. Yang ada hanya kepanikan, dan rasa takut, akan apa yang mereka dapatkan hari ini setelah menghilang, hampir mencapai tiga minggu adanya.
Waktu seolah berjalan lambat; mengerikan.
Hingga ketika terdengar suara langkah samar, pertanda adanya kedatangan, posisi duduk Hongjoong, Yunho dan Juyeon menjadi lurus. Tegak. Sebelum satu per satu mulai berdiri.
Seiringan dengan munculnya Hajoon, sosok yang mereka tunggu, berjalan untuk sampai di muka pintu.
Hanya saja, keadaannya membuat ketiganya terkejut.
Hajoon memiliki luka—atau memar? Cedera? Patah tulang? Entah. Yang pasti di tangan kirinya, terluka, dan mengenakan penyangga lengan.
Ini mengejutkan sekaligus mengerikan.
Entah apa yang menunggu mereka di sana, yang pasti, jantung terasa berdetak kencang, karena Hajoon berdiri bukan sebagai manajer mereka. Hajoon jelas berdiri, sebagai ketua lingkaran dalam.
Jelas sekali... menakutkan.
Saat itu, Hajoon menyisir pandangan ke sekeliling, untuk memperhatikan keadaan. Untuk beberapa waktu, sampai Hajoon kembali, dan membuka suara untuk pertama kalinya. "Ada siapa lagi di sini?"
Secara pelan, Yunho dan Juyeon melihat ke arah Hongjoong; butuh kejelasan, haruskah mereka berbohong atau tidak.
Karenanya, Hongjoong berjalan mendekat, lebih dahulu, dan kemudian mengatakannya. "Tak ada siapapun. Seluruhnya masih... tak berada di sini."
Hajoon menatapnya, menantangnya untuk kejujuran.
Hongjoong terpaksa... berbohong, hanya agar tak mempersulit Hyunjae, yang memang berada di bawah. Setidaknya, itu adalah Hyunjae, walau sangat berisiko karena dirinya bukan bagian dari lingkaran dalam, pun Nama Aman dari ketiganya.
Sesaat Hajoon diam, sebelum kemudian berjalan, melewati Hongjoong untuk mencapai meja makan.
Segera Yunho dan Juyeon memberikannya ruang, pun mempersilahkan satu kursi untuknya duduk. Selagi Hongjoong masih mencoba mencerna, di mana dirinya juga sudah siap dipukul sebenarnya.
Hajoon duduk di kursi tersebut, kemudian mengedik, meminta yang lainnya juga duduk.
Untuk itu, Hongjoong, Yunho dan Juyeon perlahan duduk, di barisan lain, untuk menghadapnya. Ketiganya diam, tak mengatakan apapun. Hanya menunggu Hajoon yang memulainya.
Tak membawa apapun, namun, Hajoon merogoh ponsel dari dalam sakunya, menggunakan satu tangan. Hajoon membuka sesuatu, beberapa saat, sebelum menaruhnya di atas meja agar seluruhnya melihat apa yang hendak ditunjukkan padanya.
Kematian SAS dan Sangkut Paut Band Naik Daun Inisial TO
Satu tajuk.
Jelas, ketiganya langsung membulatkan mata.
Hajoon menjelaskan situasinya. "Ini tak bisa diakses secara bebas, takkan bisa juga dicari hanya di halaman pencarian sebelum masuk ke websitenya. Walau begitu, ada banyak yang bisa mengaksesnya."
Bukan dari sebuah forum yang bisa diakses orang-orang yang tak tahu, tetapi jumlahnya tetap banyak. Cukup banyak para peselancar dalam dan senyap, yang bisa dan biasa mengaksesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023