"Yak!! Lalisa! Kau dimana, hah?!?" Jisoo berteriak sebal di ponsel nya. Teman-teman sekelasnya hanya melihatnya sebelum fokus ke kegiatan mereka masing-masing.
"Kekekeke, Maaf Unnie, ini rahasia" Lisa yang merada di seberang telpon malah tertawa, yang terdengar menyebalkan ditelingan Jisoo.
"Lalisa!" Jisoo menggerang sebal, dia menoleh pada salah satu teman sekelasnya yang menepuk pundaknya. Temanya, melalui isyarat tangan mengajaknya untuk pergi ke kantin bersama. Namun, Jisoo menggeleng singkat dan menolak. Temanya hanya mengangguk singkat sebelum melambai pergi meninggalkan Jisoo yang kembali fokus pada ponselnya. "Katakan kau dimana?! Kenapa bolos gak ajak-ajak?!"
Hari ini, Hari Jum'at, waktu nya Jisoo kembali ke bangku sekolahnya setelah semua drama yang dia lalui selama tiga hari penuh. Akhirnya setelah waktu yang panjang, menurutnya, Jisoo merasa dirinya kembali pada dirinya yang seharusnya, Seorang Remaja.
Jisoo sudah menyusun jadwal yang menyenangkan. Di sekolah, Dia akan menikmati waktu sebagai siswa senior, seperti menggoda adik kelas bersama Lisa dan teman nya yang lain di sekolah. Lalu, Sorenya, Dia, Lisa dan Rose akan menghabiskan waktu bersama. Kemudian, Weekend akan Dia habiskan untuk bersenang-senang sebelum masuk minggu ujian sekolah senin depan.
Lihat? Sederhana, kan? Nyatanya begitulah anak-anak seusianya menghabiskan waktu.
Jennie? Siapa itu?
Untuk saat ini Jisoo tidak terlalu memikirkan Jennie. Lebih tepat nya, Jisoo mencoba untuk tidak memikirkan nya. Lagipula, Pernikahan mereka sudah ditentukan. Jadi, tidak perlu lagi sesi kejar-mengejar- yang Jisoo sadari sekarang kalau itu membuang waktunya.
Masalah balas dendam. Adiknya, Chaeyoung masih belum memberi tahunya. Tapi, yang pasti, Jisoo menyarankan untuk menunggu Jennie keluar dari rumah sakit terlebih dahulu. Karena terlepas dari membuat Jennie menyesal, Jisoo masih peduli pada bayinya. Dan Rose setuju dengan itu.
Jisoo berangkat dengan hati yang gembira. Berharap Dia bisa melupakan masalahnya. Namun, Saat sampai di kelas. Dia melihat bangku Lisa masih kosong. Jisoo mencoba mengabaikan nya. Pasalnya Lisa sering telat masuk ke kelas. Jadi, Jisoo memutuskan menunggu.
Sayangnya, sudah bel berbunyi, Lisa tidak kunjung datang sampai Saat Jam untuk istirahat pertama berbunyi. Jisoo akhrinya sadar jika Lisa tidak masuk. Tapi, karena Jisoo mengenal keluarga Lisa, Kecuali alasan Khusus Lisa tidak pernah absen di sekolah. Jadi, Jisoo bisa menyimpulkan kalau Lisa membolos.
Lisa mencibir diseberang. Kemudian suara mencemooh Lisa terdengar di telinga Jisoo. "Kau sudah tidak masuk tiga hari Unnie. Kau harus ada di hari terakhir sekolah sebelum kita ulangan minggu depan"
"Aku harus tapi kamu nggak?"
"Aku ada urusan" Jawab Lisa singkat.
"Urusan apa?" Kini giliran Jisoo yang mencemooh Lisa.
Lisa, Disisi lain, yang sedang menyetir perlahan menepi di pinggir jalan. Seragam sekolah lengkap terlihat rapi di tubuhnya. Pandangan Lisa jatuh pada gedung dengan logo Kim Cooperation yang menjulang tinggi di depannya.
"Aku sedang dalam proses penyelamatan, Unnie." Ucap Lisa dengan nada bangga. Dia memutar kemudi nya untuk masuk ke basement tempat parkir gedung besar itu
Suara Jisoo kembali terdengar di Earphones bluetooth nya. Kali ini Dia berbicara dengan mengejek. "Penyelamatan apa? Kau diundang interview sama captain Amerika?"
Jisoo bisa mendengar Lisa tertawa di berseberang. "Pokoknya Unnie. Ini lebih penting daripada sekolah"
"Jangan mengatakan omong Kosong Lisa-ya" Jisoo memutar matanya tanpa sadar. Dia ingin menambahkan. Namun, Teriakan teman nya sekelasnya menginterupsi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy
FanfictionRATE MATURE!!! Tidak disaran kan di bawah jembatan apalagi umur ok?! crita agak aneh, tapi moga kalian suka!! SEMUA RESIKO DITANGGUNG PEMBACA, YAKALI DIBAGI SAMA AUTHOR! KALO VOTE NYA BISA LAH DI BAGI! **************** Yang Jennie ingat hanya waj...