SWEET SWEETYY 🙀

30 🍙

di baca !!!! 👇🏻

HALOOO SEMUAA NYAAAAAAA
kalian kangen saya apa luffy doang nih ?? 😧
oh iya maaf ya saya baru up lagi soalnya banyak tugas sekolah... do'a in biar saya naik kelas dengan lancar yappp 🧎🏻‍♀️

sebenarnya kalau kalian mau saya lancar up kalian tinggal sering sering komen aja soalnya biasa komen kalian bikin saya ketawa jadi saya suka balasin terus jadi mood up chp selanjutnya 🫶🏻

point penting buat kalian☝🏻

__________________________________________

Harusnya luffy tau dari awal.

Semua konsekuensi dari pemberontakannya setelah fakta yang law ungkapin pake bibirnya sendiri adalah di kurung.

Kamarnya kelihatan asing, ga banyak yang dia lakuin selain duduk diranjang dan meluk lututnya sambil sesekali terisak.

Hatinya kelewat sakit untuk sekedar berani ngebuka pendapat dan ajang debat sama law lagi.

Tenggorokannya terlalu kering buat di paksa teriak dan adu argumen lagi.

Sedangkan badannya capek buat sekedar berdiri dan ngegedor pintu buat keluar dari kamar yang sejak 1 jam ini dia tinggalin.

Otaknya dipaksa muter semua memori yang bertahun-tahun terlupakan.

Dipaksa mikir lebih keras dibanding biasanya.

"Hiks..."

Tangannya yang kecil ngusap air mata di pipinya.

Wajahnya makin terbenam dilutut.

Dadanya sesek banget.

"Haah..hiks..hiks.." Isakannya kedengeran lagi.

Luffy nutup bibirnya ngehalau suaranya sendiri.

Dia cuma bocah 6 tahun yang dibawa kesini untuk jadi penuntas obsesi law.

Bocah lugu yang selalu percaya bahwa law adalah pemeran protagonis dalam garis hidupnya.

Terlampau yakin kalo Laki-laki itu adalah penyelamat hidupnya.

Wajahnya mandang jendela.

Dia pingin kabur, sekedar pergi dan ngurangin rasa sesak di dadanya yang ga bisa di rangkai sama kata-kata.

luffy kehilangan minat untuk berdiri dan natep jendela.

Dia pingin nenangin diri

Kabar yang dateng tanpa bisa dia duga ataupun cegah.

seolah nyekik dia.

matanya merah, siap buat nangis.

adegan nangis entah season ke berapa sekarang.

cengeng.

hatinya lembut dan terlalu naif.

luffy ngerekam jelas gimana dengan gamblangnya law bilang bahwa dia sekedar boneka penuntas obsesi law yang menggila.

luffy mau lari.

sebentar aja, pingin ngehindarin semua orang, tapi dia ga punya skill buat ngehasilin duit atau dia ga bisa hidup di jalanan tanpa pengawasan

satu-satunya yang dia punya ya badan.

jual diri bukan pilihan baik.

dan yang terpenting dari itu adalah, apa dia sanggup buat ninggalin law?

ninggalin separuh hatinya?

luffy bergantung sepenuhnya sama cowok itu, berpikir untuk pergi dari law bikin dia sedih.