Seorang gadis berambut merah muda kembali menginjakkan kakinya di halte bus dekat persimpangan seperti hari-hari sebelumnya. Jalanan masih cukup sepi karena waktu baru menunjukkan pukul enam pagi. Ada janji temu untuk penyerahan tugas sebelum kelas pertamanya dimulai pada pukul delapan pagi, jadi ia berangkat lebih awal agar tidak terlambat. Cukup sulit untuk menemui dosen yang satu itu, bersyukur karena beliau sedang berbaik hati dan mau menerima penyerahan tugasnya hari ini.
Yah, begitulah kehidupan seorang mahasiswa.
Ah, mari kita mengenal sedikit tentang gadis musim semi ini.
Haruno Sakura, gadis berusia dua puluh satu tahun yang saat ini sedang mengejar pendidikkan sarjana di fakultas sastra. Seorang gadis beruntung yang mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikkan di kampus nomor satu di Kota Tokyo. Sakura tinggal bersama dengan kedua orang tuanya di Distrik Konoha, namun sesekali ia menetap di asrama kampusnya.
Sakura termasuk dalam golongan mahasiswi unggulan, ia bahkan beberapa kali diminta untuk mewakili kampus dalam lomba karya sastra. Namun sayangnya, tidak banyak yang menyukainya. Sakura adalah salah satu korban perundungan.
Saat ini Sakura sudah berada di dalam bus menuju kampusnya. Ia duduk di dekat jendela untuk menikmati pemandangan indah di pagi hari, sungguh menenangkan.
Hari ini Sakura merasa lebih senang karena hari selasa telah datang. Hari di mana dirinya dan sang kekasih memiliki jadwal kelas yang sama.
Kekasih?
Ya, kekasih. Meski pun tidak memiliki banyak teman, Sakura masih memiliki seorang kekasih.
Uchiha Sasuke namanya. Seorang pemuda yang membuat Sakura jatuh cinta untuk pertama kalinya. Seorang mahasiswa di fakultas teknik informatika yang sedang menjalin kasih dengannya sejak dua tahun lalu.
Karena fakultas mereka yang berbeda, tidak banyak waktu yang dapat Sakura habiskan bersama Sasuke. Ditambah lagi pemuda itu adalah seseorang dengan sikap dingin dan acuh, bahkan pada Sakura.
Bagaikan seorang pangeran tampan berhati es.
Selama masa pendekatan, tidak ada sedikit pun hal yang terjadi selain saling tegur sapa dan bertemu di kafetaria kampus, kemudian keduanya resmi menjadi sepasang kekasih setelah enam bulan pendekatan.
Apakah Sasuke menyatakan perasaannya dengan romantis?
Jawabannya TENTU SAJA TIDAK.
Orang yang menyatakan perasaannya lebih dulu adalah Sakura.
'Kalau begitu kita pacaran saja.'
Itu adalah sepenggal kalimat yang keluar dari mulut Sasuke, dan hingga sampai detik ini, Sakura masih mengingat kejadian itu.
Dingin, acuh, tidak romantis, dan tidak peka adalah Uchiha Sasuke. Jika dilihat mungkin karakter pemuda itu sangat buruk. Namun di mata Sakura, Sasuke itu sempurna. Sakura mencintai Sasuke apa adanya, tanpa peduli dengan seluruh kekurangan pemuda itu, termasuk kekurangannya dalam berekspresi.
Sakura tersenyum kecil mengingat kenangan kecilnya bersama Sasuke. Ia tak pernah membuat perhitungan, meski pun sering kali merasa sakit karena sikap kekasihnya yang terlalu acuh. Usia mereka tak terpaut jauh, hanya berbeda delapan bulan, dengan usia Sasuke lebih tua dari Sakura. Bisa dikatakan Sasuke juga seniornya di kampus.
Sakura turun dari bus yang ia tumpangi. Pukul enam lewat empat puluh lima menit Sakura sampai di depan gerbang kampusnya. Kakinya melangkah memasuki area kampus sembari bersenandung kecil.
Tin!
Sakura tergejolak kaget ketika suara klakson motor menginterupsinya. Sakura menoleh, ia mendapati sang kekasih yang baru saja melewati gerbang kampus dengan motor kesayangannya. Alih-alih berhenti, Sasuke justru melewati Sakura begitu saja. Sakura yang berniat menyapa pun langsung mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend • ON GOING
FanfictionSasuke X Sakura Fanfiction Story Lebih baik kekasih yang dingin dan acuh atau hangat dan humoris? Memiliki kekasih yang dingin dan acuh memang terkadang membuat hati sakit, tapi hal itu juga tidak buruk. Uchiha Sasuke, seorang mahasiswa fakultas Tek...