Bab 60 : Pulang

48 3 0
                                    

Matahari pun kini sudah siap menyinari alam peri dan mulai naik memberikan semburat cahaya nya pada semua makhluk. Sampai akhirnya cahaya itu pun mulai masuk ke kamar Banny melalui jendela

'Hangat, nyaman, kasurku memang empuk' batin Banny

"Ungg" Banny mulai terbangun karena sinar matahari mulai mengusiknya

'Tunggu-tunggu aku di kasur?, semalam kan aku tidur di sofa' batin Banny yang mulai sadar

'Yang di kasur kan...'

"Michael"ucap Banny yang sudah mendapatkan kesadaran sepenuhnya dan melihat orang di sampingnya yang masih tertidur nyenyak

Banny pun berniat turun dari ranjangnya, tapi tiba-tiba badannya seketika itu juga dipeluk oleh Michael

"Lepasin michael" Banny pun memberontak

"Bangun woi" geram Banny

"5 menit lagi... 5 menit lagi...." gumam Michael

"Tapi lepasin aku chell" kesal Banny

"Ungghh" michael malah makin mengeratkan pelukannya

"Ukhh" banny pun makin kesal dengan kelakuan Michael

Sebenarnya dia bisa saja mentelereport dirinya agar lepas dari michael, tapi sihir teleportasinya ditahan oleh Michael membuatnya tidak dapat menggunakan sihir teleportasinya itu

❄️

5 menit pun berlalu dan Banny mulai membangunkan michael lagi

"Michael bangun" ucap Banny

"5 menit lagi" jawabnya

"Bangun" banny yang sudah kehilangan kesabarannya pun akhirnya mengeluarkan energi membunuhnya

"I.. iya aku bangun" michael yang begidik ngeri pun langsung bangun dan melepaskan pelukannya

"Aku harus mengantar Vidi dan Vo makan pagi dulu, sebelum mengantar mereka pulang ke dunia manusia" kata Banny yang sudah beranjak dari ranjangnya

"Kalau kamu mau pulang, pulang saja" ujar Banny

"Oh jadi kamu mengusir aku" ucap michael

"Emang iya"

Jawaban dari Banny sungguh menusuk hati michael

"Aku mau mengantar mereka dan sepertinya aku juga harus bertemu para peri tingkat atas deh" ujar Michael

"Terserah, aku mau siap-siap dulu"pinta Banny, lalu masuk ke kamar mandinya

Selang beberapa menit kemudian Banny pun keluar dari kamar mandi dan sudah memakai baju rapi. Sekarang giliran michael, Banny pun menunggu dia selesai sambil meminum teh hijaunya, sampai beberapa menit kemudian michael pun selesai dan sudah memakai baju rapih juga

"Udah yuk" ajak michael, dan hanya diangguki oleh Banny

Mereka pun pergi ke kamar Vidi dan Vo
.
.
.
.
.
Tok Tok Tok

KRIETT

"Ayo Vo kita makan dulu" ajak Banny

"Michael tolong kamu panggilkan Vidi di kamar sebelah ya" ujar Banny

"Oke" jawab Michael

Setelah mereka sudah siap, mereka pun pergi menuju ruang makan

❄️

"Selamat pagi" sapa mereka setelah sampai di ruang makan itu

"Selamat pagi anak-anak" balas para Peri

"Eh dewa kematian" kaget Aurora

"Panggil aku Michael saja dan tidak perlu berlutut" kata Michael, menghentikan mereka yang akan berlutut di hadapannya

"Hormat kami pada sang dewa kematian Michael" ucap para Peri memberikan penghormatan pada Michael sambil membungkukkan sedikit kepalanya

"Ayo kita mulai acara makan paginya" ajak Michael membuyarkan suasana

"Hoi hoi tuan rumahnya itu aku loh" protes Banny, Michael pun tidak mempedulikan itu dan langsung duduk di kursi meja makan

Mereka pun menikmati makan pagi dengan diselingi canda tawa yang membuat ruang makan itu semakin hangat. Setelah selesai Mereka pun pergi ke Aula dan membuka portal di sana

"Terima kasih para peri dan juga tuan putri Banny Peri, untuk semuanya kami ucapkan terima kasih" ucap Vidi dan Vo

"Tidak usah sungkan kalian boleh berkunjung ke sini kapanpun" ucap Aine

"Terima kasih Ratu Peri"

"Kalian sering-sering hubungi aku loh ya" ujar Banny

"Pasti Tuan Putri" senyum merekah terukir di wajah mereka

"Kuharap kita bisa bertemu di lain waktu hiks" ujar vo yang kini sudah mulai terisak

Grep

Vo dan Vidi memeluk banny, para Peri bahkan michael pun membiarkan mereka berpelukan, sampai beberapa menit kemudian mereka melepaskan pelukannya

"Jaga diri kalian di sana" ujar banny lembut

"Terima kasih Tuan Putri" ucap mereka sekali lagi sebelum benar-benar masuk ke dalam portal

Banny pun menata portal itu sampai tubuh Vidi dan Vo hilang, namun Banny masih menatap kosong portal itu. Suasana hangat yang tadi terjalin di antara mereka seketika itu juga menjadi dingin

"Pergi lagi" lirih Banny sangat-sangat pelan namun masih bisa didengar oleh Michael

Michael pun segera mendekati Banny

"Jangan khawatir aku masih di sini" bisik Michael

'Aku titipkan Banny padamu dewa' telepati Aine masuk ke kepala Michael dan langsung diangguki olehnya

"Kapan-kapan kita mengunjungi mereka ya, jadi jangan sedih" bujuk Michael

"Ung" jawab banny, sambil menahan air matanya yang ingin jatuh

"Mau puding coklat" tawar michael

"Iya yang banyak" seru banny

"Jangan sedih lagi dong nanti puding coklatnya hanya akan ku kasih satu aja kalau kau sedih terus, senyum dong tuan putri Azura" goda michael

Banny pun hanya menatap datar lalu pergi meninggalkan Michael

"Eh iya iya maaf aku kasih yang banyak deh jangan ngambek Azuu" kata Michael sambil mengejar Banny

Akhirnya mereka pun menghabiskan waktunya di taman sambil makan puding coklat, pai apel, dan yogurt kesukaan Banny.

Fairy Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang