Awali membaca dengan VotMen
--Vote n Komen:DThank You
Happy Reading!
.
.
.
Dimulai dengan pagi yang cerah. Seorang gadis manis kini sedang terfokus pada sebuah kertas yang penuh akan tulisan, jari-jari tangan nya sedikit memainkan pena dan mengetuk-ngetukan nya ke dagu.
Raut wajah nya mengatakan bahwa ia sedang memutar otak - berfikir keras untuk menjawab semua persoalan yang ada di lembaran kertas itu.
"Ah ya!" gumamnya. Sekarang pena itu bergerak membentuk huruf yang kemudian menjadi kata dan sebuah kalimat.
"Waktu habis. Silahkan di kumpulkan, dan lembar jawaban masukan ke dalam lembar soal." seorang wanita berintrupsi pada semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut.
Kini terdengar ribut akan suara bangku yang bergeseran, dan orang-orang mulai berhamburan. Begitupun dengan si gadis manis itu.
Setelah memberikan lembaran kertas tersebut ke meja depan, diambilnya tas dan sedikit merapihkan barang lalu ia melangkahkan kaki panjang nya keluar ruangan.
Akhirnya. Ujian tengah semester kali ini sudah selesai.
"Fara.."
Sang pemilik nama membalas lambaian tangan oknum yang telah memanggil nama nya tadi. Tak lupa dengan senyuman tipis yang terukir.
"Gimana ujian lo?" tanya sang teman yang memanggilnya tadi, dengan menyamakan langkah demi langkah.
"Syukurlah, kali ini lumayan - di bagian akhir tadi gue sedikit mikir keras aja". Dibalas anggukan oleh temannya itu. Mereka berdua menelusuri koridor kampus.
"Dania mana? Kok gak bareng lo, Ca?"
"Udah keluar duluan dia. Paling nunggu di emak" Fara menganggukan kepala nya.
_____
"Eh, eneng-eneng.. Baru pada keluar?" Fara dan Clarisa kompak menganggukkan kepala.
"kok si Dania udah keluar duluan?"
"Dia mah otaknya encer, mak. Gak diragukan lagi" Fara terkekeh mendengar jawaban Clarissa.
"Eneng-eneng. Tulis tuh, catet apa yang mau dipesen."
"Iya, teh.."
Setelah memesan makanan, Fara dan Clarissa menghampiri Dania yang sedang asik menatap ponsel dengan earphone yang bersarang di telinga.
"Tuh kan. Mulai.."
"Kalo udah pegang hp pasti dah si Dania nyengir ketawa gak jelas. Lupa sekitar" Fara menarik sebelah earphone Dania, membuat sang empu menoleh terkejut.
"He-eh.. Kapan lewatnya?"
"Gak lewat, muncul gitu aja udah duduk disini!" kekehan Dania membuat wajah Fara dan Clarissa menatap malas.
"Udah pesen ke emak?"
"Udah" Dania mengangguk.
"Dan, di nomer 3 tadi lo jawabnya gimana?"
"Gw jelasin aja apa yang gw paham, disuruh gambarin juga kan ya?" Clarissa mengangguk mengiyakan.
"Kalian gambar contohnya apa?"
"Gambar Analogi nya gue pake contoh bangunan yang kaya bentuk orang, kalo Metafora nya bentuk buku."
"Kalo lo, Ca?"
"Bentuk jamur sama Lego"
Cukup lama berbincang-bincang, akhirnya makanan yang dipesan pun sudah datang. Awalnya mereka makan tanpa membuka suara, namun tak lama Fara berbicara.
"Guys, mau tau gak? Masa semalam gue mimpi bener-bener bikin gue sekarang ngerasa canggung banget."
"Mimpi apaan lo? Waahh jangan jangan, yang iya-iya nih?" di pukul nya bahu Dania pelan.
"Bukan begitu, bodoh.!"
"Gw mau cerita, tapi orangnya ada disini. Ngeri denger."
"Yaudah.. Lo chat aja di grup"
"Oke sebentar."
Fara terlihat mengetikan sesuatu ke ponsel nya, lalu mengirim pesan tersebut ke grup yang dimaksud Clarissa. Clarissa dan Dania pun dengan segera membaca pesan tersebut.
"Anjir.." Clarissa reflek menutup mulut dan menatap wajah Fara terkejut. Sedangkan Dania melihat dengan wajah meledeknya.
"Waduueeh~ semoga saja ya.."
"Apa-apaan semoga? Canggung banget gila! Perkara mimpi doang" Fara memutar mata nya malas.
"Kayanya gue tau, itu efek dari kemaren yang kita liat foto orang yang dikirim bokap lu deh, Far"
"Halah.. Masa iya, kan gue gak mikirin itu semalem"
"Ya siapa tau aja.." Fara menggidikan bahu nya tak perduli.
"Amin ya, gue doain" Dania terkekeh melihat Fara berdecih tak suka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalau suka..
jangan lupa Vote dan Komen nya👍
Biar author semangat ngetiknya..
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET HUSBAND : Backstreet
Romansa[Follow sebelum baca!] Siapa sangka, orang yang selama ini canggung bahkan terbilang hampir tidak pernah bertegur-sapa. Ternyata adalah pasangan yang sudah memiliki hubungan serius dan sejauh itu, tanpa ada yang mengetahuinya. Mereka berdua pandai b...