Ashel perlahan mengerjapkan
matanya menyesuaikan sinar yang
masuk pada retina matanya, melihat
sang anak sudah sadar anin segera
menghampiri Ashel, wanita itu
mengelus rambut Ashel lembut" acel udah sadar, ada yang sakit? "
Tanya Anin lembutAshel menatap sekeliling ruangan
tempatnya sekarang dan menatap
mamahnya" ashel ko bisa ada di sini? " Merasa sadar Ashel spontan memegang perutnya yang sudah tidak
buncit lagi"Anak ashel? Anak ashel mana mah? Dia selamat kan " tanyanya panik
Anin tersenyum manis ke arah Ashel
dan mengelus lembut bahu Ashel"Anak kamu selamat sayang tadi lagi di azanin sama papah"
" adel mana? " Tanya Ashel saat dia
menyadari tidak ada adel di sini dan
terakhir dia lihat adel tertembak lalu
bagaimana dengan keadaan pria itu
saat ini" Mah adel mana? " Tanyanya lagi saat
Anin masih diam tak menjawab" Kamu tenang dulu ya adel nggak papa dia masih di tanganin dokter tadi" jawab Anin, setelah mendapatkan transfusi darah dari shani keadaan adel sempat menurun derastis bahkan jantung pria itu sempat berhenti, dan untungnya dokter bisa menangani adel sehingga detak jantung pria itu kembali walaupun sekarang adel belum melewati masa kritis nya, pria itu masih di dalam ruang ICU
" Mamah bohong kan, aku mau liat adel sekarang " kekeh Ashel
" acel jangan sekarang sayang kondisi
kamu belum memungkinkan "" Aku udah nggak kenapa napa mah,
aku nggak bisa tenang kalo belum liat
adel " Ashel melepaskan infusannya
dengan paksa dia tidak bisa percaya
begitu saja pada mamahnya sebelum
dia dapat melihat adel langsung"adel masih di ICU sayang kamu
nggak akan boleh jenguk dia " ucap
anin mermbuat Ashel terdiam"di ICU berati adel sakitnya parah iyakan mah?"
"mah? Iyakan aku mau liat dia " mohon Ashel menatap Anin dengan mata yang sudah berair
Anin menarik nafasnya sebentar
" oke tapi mamah ambil kursi roda
dulu kamu sini aja " menganggukan
kepalanya untuk memberikan
jawaban pada AninBaru saja Anin sampai di depan pintu
ruang inap Ashel, pintu itu lebih dulu
terbuka dari luar" Haiii Wellcome to little princess " Ujar evano dengan semangat sambil menggendong bayi mungil di tangannya
"Papah, i-itu anak ashel?" Tanya Ashel
gugup jantungnya berdetak lebih
cepat menatap bayik yang berada di
gendongan papahnyaevano maupun Anin tersenyum
" iya ini anak acel, cantik banget kayak mommy nya " jawab evano sambil menciumi cucu pertamanya
Ashel mengusap air matanya
" sini Pah ashel mau gendong" pintanya merentangkan tangannya agar evano segera membawa bayinya
"Anak cantik sama mommy ya " ucap
evano menyerahkan dengan pelan
cucunya pada AshelAshel tersenyum hanya menatap wajah bayi di gendongannya, dia bayi yang selama 9 bulan kurang ini berada di rahimnya
" hai anak Mommy cantik
banget " ucapnya dengan bergetar
mengelus pelan pipi bayi merah itu,
wajahnya lebih dominan mirip adel
bahkan seperti foto copyan adel versi
cwek dia hanya kebagian bibir dan
juga mata" Cantik banget ya cucu nema " ujar
Anin menatap binar cucunya" Nema " gumam Ashel bingung
"Iya nema nenek mama, mamah
nggak mau ya di panggil nenek apalagi omah biar keliatan lebih muda jadi nema aja " jelas Anin membuat Ashel terkekeh