Namaku Baby Lolita Andesma berumur dua puluh tiga tahun. Aku sudah menikah dengan David Anderson berumur dua tahun diatasku. Pernikahan kami sudah berjalan satu tahun dan belum memiliki anak. Awalnya kami bekerja dikantor yang sama tapi setelah menikah, David ingin aku fokus mengurus rumah tangga kami sehingga aku memilih resign karena penghasilan David sudah dapat mencukupi kebutuhan kami.
Setelah aku resign rencananya kami mau melakukan program kehamilan dan aku sudah mengikuti semua anjuran dokter begitupun suamiku. Tapi karena pekerjaan suamiku yang sedang bagus bagusnya dan sering keluar kota jadi rencana kami memiliki anak jalan ditempat.
Karena aku sering kesepian apabila David keluar kota untuk urusan pekerjaan, membuatnya berinisiatif menitipkanku di rumah orang tuanya yang sebenarnya letaknya tidak jauh dari rumah kami. Sebagai istri yang baik tentunya aku hanya menurut saja keinginan suamiku.
Aku merasa sangat beruntung karena memiliki mertua seperti papa Angga dan mama Resti yang sangat menyayangiku dan juga menganggapku seperti anak sendiri. Mereka juga tidak terlalu mempermasalahkan keadaanku yang sampai saat ini belum juga memberi mereka cucu.
Jadwal David yang selalu keluar kota paling tidak seminggu sekali dalam sebulan untuk mengecek kantor cabang yang dimandatkan bos perusahaan padanya. Dan hari ini sudah empat hari dia diluar kota dan selama itu pulalah aku menempati kamar David dirumah orang tuanya saat David belum menikah denganku.
Seperti kebiasaanku saat jam sembilan malam aku sudah masuk kamar dan mulai terlelap di alam mimpi. Sekarang aku terbangun dan melihat jam sudah menunjukan jam sebelas malam. Aku melirik kearah gelas minumku yang sudag kosong. Biasanya aku selalu menyiapkan air minum jika sewaktu waktu aku kehausan ditengah malam.
Malam ini karena cuaca panas membuat stok airku sudah habis sebelum tengah malam, karena ini aku beranjak turun dari tempat tidur kemudia menuju pintu keluar untuk mengambil air minum di dapur.
Letak kamarku yang berada di lantai dua dan juga dipaling ujung membuatku harus melewati kamar mertuaku untuk menuju tangga yang menyambungkan lantai atas dan lantai bawah.
Saat melewati kamar mertuaku, aku tidak sengaja mendengar suara desahan dan juga rintihan yang memgingatkanku pada saat sedang bercinta dengan David suamiku. Karena suaranya berasal dari kamar mertuaku, aku bisa tahu dan menduga suara apa yang sedang kudengar saat ini.
Seharusnya aku langsung saja pergi ke dapur untuk mengambil air putih seperti tujuan awalku keluar dari kamar. Tapi rasa penasaran membuatku malah bergerak kearah pintu kamar yang memang sedikit terbuka sehingga ada celah untuk melihat ke dalam kamar.
Aku ternganga saat melihat di dalam kamar kedua mertuaku dalam keadaan telanjang bulat dan sedang bercinta. Aku bisa melihat milik papa mertuaku yang keluar masuk lubang vagina mama mertuaku. Aku bisa melihat wajah mama yang tersenyum puas karena sudah mencapai orgasmenya. Sedangkan papa mertua masih terus menggenjot mama hingga dia menjerit puas disertai mama yang sepertinya kembali mendapat orgasmenya.
Melihat adegan mesum di depan mataku, membuat celanaku terasa lembab dan aku jadi horny apalagi sudah satu minggu ini aku tidak berhubungan badan karena suamiku pergi keluar kota. Aku tersentak saat melihat mata papa tepat melihat kearahku. Ternyata aku tertangkap basah sedang mengintip beliau bercinta sedangkan mama kulihat sudah tertidur pulas setelah bercinta.
Aku melangkah mundur saat papa berjalan kearahku masih dalam keadaan telanjang. Aku bisa melihat kejantanan nya yang terangguk angguk angkuh kearahku. Ketika jarak kami sudah semakin dekat, aku segera berlari masuk ke kamarku dan mengunci pintunya.
Ya ampun besar sekali, baru sekali ini aku melihat milik laki laki lain selain milik suamiku. Semalaman aku tidak bisa tidur terbayang milik papa yang besar dan panjang. Aku menjadi penasaran bagaimana kalau milik papa mengaduk aduk vaginaku.