020

66 3 0
                                    


Terik matahari membuat peluh bercucuran deras, suasana panas bertambah panas karena sedari tadi Reyvaska tak berhenti mengumpat kesal.

"Yang tegak berdirinya!" ujar pak Bejo.

Ya, mereka di hukum karena ketahuan Pak Bejo saat ingin bolos lewat pagar belakang sekolah, kini mereka di jemur di tengah lapangan.

"Udah pak, ini udah paling tegak" jawab Mahesa jengah.

"Berani menjawab kamu ya, mau saya tambah lagi hukumannya hah?!" ketus pak Bejo.

"Jangan dong pak, bapak kan ganteng ga baik marah marah begitu, nanti bu Dwi jadi ilfeel loh" ujar Mahesa tengil.

Pak Bejo menggeleng pening akan tingkah Mahesa, "Tidak usah bawa bawa bu Dwi kamu" seru pak Bejo galak.

Mahesa hanya terkikik geli, sampai Nathan menyenggol lengannya agar berhenti.

"Kalian saya tinggal, awas kalau ada yang ketahuan duduk" ucap Pak Bejo sambil melotot.

Setelah Pak Bejo berlalu, Reyvaska menghembuskan nafas lega. Kini mereka sudah duduk di bawah pohon rindang.

Kalau kata Mahesa, "Ga ngelanggar ga keren".

"Sialan tu guru, buat muka ganteng gue gosong aja" dumel Erlian.

"Ganteng kaya sekuteng" saut Jeano.

"Anjing lo No!" pekik Erlian.

"Ngomong fakta" timpalnya lagi.

"Tros nistain aja gue tross".

"Kantin kuy" serobot Vano.

"Kuy lah, laper dedek" saut Mahesa sembari mengelus perutnya.

"Najis Sa" celetuk Nathan.

"Aw jahat amat bwang"

"Jamet amat" tambah Darren.

"Oasu lo semua, ngambek gue ngambekk" balas Mahesa mengerucutkan bibir.

"Tinggal aja udah" ujar Jeano jengah

Lalu mereka pun beranjak ke kantin meninggalkan Mahesa seorang diri.

"WOYY TUNGGUIN"

Suasana kantin sangat ramai karena memang sudah jam istirahat.

"Ishh males, masa lo semua ninggalin dedek" rajuk Mahesa sembari mencabikan bibir so imut.

"Diem Sa, ga lucu kalau gue nonjok lo disini" tukas Nathan.

"Mwehehe, ampun boss berjanda gue berjanda" jawab Mahesa dengan cengiran khasnya.

Mereka pun memesan makanan dan makan dengan tenang, ketenangan sesaat lebih tepatnya, karena tiba tiba Mahesa teriak membuat siapapun yang mendengarnya ingin menoyor kepala Mahesa.

"KIWW NENG GEULISS, SINI ATUH GABUNG SAMA AKANG AKANG" ujarnya ketika melihat Aodra celingukan mencari meja kosong.

Karena tidak ada tempat lagi, Aodra pun bergabung dengan Reyvaska.

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang