26 Mei 2023.
Secara langsung, Hongjoong dan Yunho—Juyeon tak bisa karena ponselnya semalam—dihubungi oleh Stella, untuk datang ke kantor pada pukul sepuluh pagi. Beruntung semalam mereka berhenti pukul dua dan langsung tidur, sehingga tidur mereka cukup, dan bisa hadir tepat waktu, dengan perjalanan hanya menggunakan satu mobil; mobil Yunho.
Ketiganya menunggu di ruang meeting—harus menahan bagaimana cara para staf menatap penuh pertanyaan, tetapi mereka juga tidak bisa memberikan jawaban tanpa koordinasi. Masalahnya, manajer mereka, bukan Hajoon lagi.
Jadi mereka hanya diam, menunggu, sampai kemudian Stella masuk ke dalam, membawa map, dengan senyuman lembutnya.
Itu adalah gerakan refleks dari Yunho dan Juyeon yang langsung melirik ke arah perut Stella, yang disadari oleh sosoknya. Sehingga Stella melirik pada Hongjoong kemudian, yang membuatnya mengernyit, sebelum sadar dan langsung agak menepuk meja untuk memperingati Yunho dan Juyeon.
Segera saja Yunho dan Juyeon berdeham dan bertingkah canggung.
Selagi Stella mendudukkan diri di sisi terpendek meja, selagi Hongjoong di sisi kirinya dan Yunho juga Juyeon di sisi kanannya.
Stella tiba-tiba menyentuh perutnya dan menampilkan ekspresi kesakitan. "Ah, perut saya..."
Secara refleks Yunho berdiri.
Juyeon melotot pada Hongjoong.
Sedangkan Hongjoong sendiri, hampir membalas bercanda, tetapi teringat bahwa Stella kini adalah bos mereka. "Kak, please. Mereka sudah tau, pasti."
Stella terkekeh, kembali pada berkas dalam map yang dipegangnya pada satu tangan dan menaruhnya di atas meja. "Tapi mereka melihat perut saya."
Dalam gerakan pelan, Hongjoong melirik ke arah Yunho yang masih berdiri. Yunho pun langsung menunduk hormat, sambil menarik kerah belakang Juyeon agar ikut berdiri dan memohon minta maaf.
Stella mengibaskan tangan, meminta mereka duduk kembali di kursinya. Lalu Stella melihat ke arah Hongjoong sebelum memulai. "Mereka tau tentang saya menjadi bos baru kalian di sini?"
Mengangguk, Hongjoong menekan permukaan bibirnya sendiri. "Juga tau bahwa Kak Stella, ah, maaf, Bu Stella, tak ingin posisi ini."
"Hanya 70% tak ingin, Rastafara."
Yunho dan Juyeon mendudukkan diri kembali.
Kebetulan, Yunho mengernyit. "Tujuh puluh persen itu tidak bisa masuk pada kata hanya, 'kan?"
"Sebenarnya, saya 100% mau untuk mengurus kalian. Tapi saya tidak mau lepas dari MD8—perusahaan itu, saya yang membesarkannya." Stella kemudian membuka map tersebut untuk memperlihatkan berkas-berkas di dalamnya. "Mulai sekarang panggil saya dengan panggilan Bu, dan saya juga akan memanggil kalian seperti nama panggung kalian."
Ketiganya mengangguk paham.
"Dikarenakan saya yang mengurus, jika ada kendala dari lingkaran dalam, beritahu saja saja. Saya tentu akan bisa lebih paham dari pada pendahulu di tempat ini."
Ada satu pertanyaan, Hongjoong sedikit meringis. "Boleh tau, bagaimana nasib Ardhanto?"
"Ah..." Stella mendesah pelan. "Untuk tercatat di sini, pemutusan kerja sepihak. Tapi untuk urusan dengan Ayah saya, saya kurang tahu."
Tak ada lagi yang berucap.
Stella kembali pada yang ingin disampaikannya. "Saya akan melakukannya dengan cepat, ya. Kalian juga sudah harus mulai berlatih kembali mulai hari ini, dan tolong kabari Dimarasetya dan Elvarino secepatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
Hayran KurguTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023