14

417 81 112
                                    

Hey yo aku comeback!!!

WOOZI KENAPA YA AKHIR-AKHIR INI SELCANYA CAKEP BANGET 😭😭😭 /numpang fangirling sebentar/

Dah siap? Dah siap?


Legoooo~


Happy reading!^^



~°~°~


Hari masih sangat pagi, namun Yoon (Y/n) sudah menghela napas panjang lebih dari sepuluh kali. Rasa-rasanya tidak ada yang bekerja dengan baik.

Semalam penuh ia tak bisa tidur--sudah jelas memikirkan apa. Ia memutuskan untuk menonton drama dan mengalihkan pikirannya. Sayang sekali menonton drama romantis membuat segalanya terasa lebih buruk.

Bagaimana bisa hal-hal yang dilakukan tokoh-tokoh itu di layar laptop membuatnya mengingat sosok Jun padahal mirip saja tidak?!

Ohh ... keburukan tidak selesai di situ.

Harusnya hari ini tidak ada kelas. Tetapi, seorang dosen tiba-tiba mengabari di jam tiga pagi bahwa kelas akan dilaksanakan pukul delapan karena berhalangan hadir di kelas lusa.

Kenapa tidak diliburkan saja?!

Ohh, ya, jangan lupakan juga tugas yang harusnya dikumpulkan lusa akhirnya dikumpulkan pagi ini.

Sekali lagi gadis itu menghela napas panjang. Membuat sang ayah menoleh ke arahnya secara spontan, memperhatikan gadis yang duduk di meja makan sambil melamun. Sekilas saja Jeonghan sudah tahu ada sesuatu yang mengganggu putrinya.



Ting!


Mesin pemanggang roti berbunyi disertai dengan dua roti panggang menampakkan diri di celah alat. Jeonghan langsung menata roti itu di piring sambil menambahkan telur mata sapi, keju lembaran, tomat, selada, dan alpukat. Tak lupa menambahkan saus tomat dan mayonaise.

"Ini sarapanmu, Tuan Putri," ujar Jeonghan seraya menyodorkan roti isi buatannya pada sang putri. Seketika menghadirkan seulas senyum di bibirnya.

"Terima kasih, Yang Mulia," balas gadis itu mengikuti permainan peran yang Jeonghan lakukan secara mendadak.

Jeonghan menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa kau panggil Yang Mulia?"

"Kalau aku Tuan Putri, berarti ayahku Raja, kan?" tanya gadis itu.

Jeonghan mendudukkan diri di hadapan sang putri dengan secangkir kopi hitam di tangan. "Mana ada seorang Raja membuat kopinya sendiri?"

"Ada," sahut gadis itu sambil terkekeh, "Ayah."

Jeonghan terkekeh geli. Ia menyeruput kopi yang hanya terasa panas di lidahnya dan menaruh cangkir di meja.

"Kau tampaknya tak bisa tidur semalaman," ucap Jeonghan. "Ayah terus mendengarmu menghela napas dan berguling ke sana kemari di ranjang.

"Tidak bermaksud menguping loh, telinga Ayah memang tajam," sambung Jeonghan sambil mengangkat kedua tangan di udara.

Gadis itu kembali menghela napas. "Aku sedang asyik-asyiknya menonton drama lalu dihubungi dosen untuk kelas mendadak hari ini dan aku harus buru-buru mengerjakan tugas. Apa wajahku terlihat buruk?"

Fallen Star [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang