Halo guys apa kabar?
kalian lagi ngapain?
Yok gass, jangan lupa komen vote😴😴
-
-
-
-
"Meluluhkan hati seseorang itu butuh tenaga dan keringat walaupun sakit, kita rela memperjuangkan mereka agar mereka dapat bahagia selalu🕊️"by.Author
•ARVIN•
Beberapa bulan berlalu begitu cepat, Arvin anak yang memiliki kepribadian ganda serta indigo hingga membuat dia di jauhkan, cowok bertubuh tinggi dengan wajah datar menatap Said, Kenzo dan Rafael yang terlihat menarik jaket Arvin."Woi!"kesal Arvin namun ia malas menggubris ketiga teman selelasnya ini.
"Arvin, kejar kita dong"tawa Rafael sambil memasang jaket milik Arvin di pinggangnya.
Arvin hanya memalingkan pandangannya ia lebih memilih untuk tidak menggubris Rafael.
"Vin ayolah lo main sama kita"ujar Kenzo sambil memeluk Arvin dari belakang.
"Geli anjing!"kesal Arvin sambil mendorong tubuh Kenzo agar menjauh darinya.
"Ih lo mah gitu banget..."keluh Kenzo sambil menepuk bokongnya yang kotor.
Arvin langsung berdiri dengan wajah datar sedatar-datarnya, bibirnya menunjukan tidak suka terhadap tiga cowok itu.
Arvin langsung berjalan meninggalkan Kenzo.
"Arvin! Ah kesel gue mah!"keluh Kenzo membuat Said menepuk pundak sahabatnya.
"Sabar, orang sabar dapat PC ayo semangat babang Jojo"ujar Said menggebu-gebu.
Usaha mereka masih belum membuahkan hasil, Arvin semakin risih jika di dekat mereka, ia bahkan sampai bersembunyi di tempat yang mereka belum ketahui.
Arvin menghela nafasnya cukup panjang, ia menatap tangannya yang sudah banyak bekas kemerahan, ia tersenyum kecil sambil membuka jam tangannya. Terlihat cengkraman tangan sang Papa yang masih membekas melingkari pergelangan tangannya.
"Huft... apa kah Papa akan sayang sama Arvin setelah ini?..."lirih Arvin sambil menahan nafasnya
"Hehe.. gak mungkin kan?"miris Arvin sambil membuka maskernya, terlihat dengan jelas wajahnya yang lebam akibat di pukul sang Papa tadi pagi.
Kekerasan itu semakin menjadi, berutungnya ia karena ia masih selamat dari kebrutalan sanga Papa, namun ia masih tak terima saat sang Mama ikut jadi korban karena membela dirinya terus menerus.
"Huft..."
𝘉𝘙𝘜𝘎𝘏𝘏𝘏...
Terdengar jelas suara barang terjatuh dari tumpukan kardus, Arvin menatap kardus jatuh itu dengan wajah datar.
Arvin menatap makhluk bertubuh besar dengan body full hitam dengan mata merah menyala, giginya begitu runcing dengan kuku-kuku jarinya yang begitu panjang, ia menyeringai menatap Arvin hingga membuat cowok berkulit albino itu berdesis.
"Ngagetin aja! Dasar gundu!"cibir Arvin sambil memalingkan pandangannya, ia melanjutkan aktifitasnya membaca komik yang baru ia beli kemarin.
Makhluk besar itu mulau mengganggu Arvin namun cowok yang tak ada rasa takut itu malah menepis makhluk itu.
"Lo kalo nongol-nongol aja! Gak usah gangguin gue lo! Belom tau gue siapa?!"kesal Arvin semakin membuat makhluk itu murka.
Barang-barang mulai berterbangan menyerang Arvin namun cowok itu masih terlihat santai, ia mengambil kalung yang berada di lehernya dengan singkat makhluk besar tadi masuk kedalam kalungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Arvin (Brokenhome)
RandomHarta tak mampu membayar kebahagiaan, harta juga tak mampu membayar rasa cinta yang tak pernah di tunjukkan. Mungkin orang akan mengira jika harta adalah segalanya, dan menjadi anak orang kaya adalah impian terbesar semua orang. Cowok bleste...