🌷BAB 25🌷

75 3 0
                                    

  Tiga bulan berlalu, tak terasa pernikahan Nayra dan Hafiy telah menginjak bulan ke tiga. Nayra kini tak lagi bekerja di restoran dulu tempat dia bekerja, karena Hafiy melarang dirinya.

Jadi Nayra menghabiskan hari-harinya hanya di rumah saja, terkadang menonton, membaca novel atau berkreasi di dapur.

Tentu saja di awal-awal pernikahan Nayra sempat mengeluh, lantaran bosan hanya di rumah saja.

Hafiy pun kini telah kembali dengan rutinitas sehari-hari nya, bekerja di rumah sakit dan di perusahaan.

Meski sibuk Hafiy selalu menyempatkan untuk menanyakan keadaan Nayra, atau mengingatkan Nayra untuk meminum obat nya.

  Kini keadaan Nayra pun mulai membaik, dengan rutin Hafiy mengecek kondisi kesehatan Nayra. Karena bagi Hafiy kesehatan Nayra adalah prioritas utama nya.

Dia tak mau kejadian kemarin-kemarin terulang kembali, cukup kemarin saja dia melihat sang istri dalam keadaan lemah.

  Karena hari ini libur, Aruna dan Nayra pun menghabiskan waktu berdua di taman belakang sambil bercerita dan ngemil makanan.

Jangan tanya kemana sang suami di hari libur ini. Karena beberapa hari ini sang suami sibuk di perusahaan dan kadang sampai pulang malam.Maka di hari libur sekarang pun, dia memiliki jadwal meeting bersama clean.

Jika boleh jujur dirinya sedih melihat sang suami terlalu bekerja keras, Nayra takut sang suami akan jatuh sakit.

Tapi Nayra bisa apa, Hafiy mempunyai tanggung jawab besar di perusahaan sebagai CEO. Jadi Hafiy tak bisa bekerja dengan Santai-santai.

  Seorang perempuan yang masih terlihat cantik meskipun umurnya tidak muda lagi memasuki rumah Hafiy.

" Assalamu'alaikum " ucap dokter Khadijah memasuki rumah sang anak.

Dokter Khadijah merasa heran dengan suasana rumah sang anak yang terlihat sepi, padahal hari ini libur.

Bi Ina yang mendengar suara salam langsung menuju ke pintu utama, untuk melihat siapa yang datang bertamu.

" Wa'alaikumussalam, nyonya " sahut bi Ina.

" Bi kenapa rumah sepi sekali? Kemana Anak dan menantuku? " Tanya dokter Khadijah.

" Itu nyonya, non Nayra sama non Aruna ada di taman belakang. Sedangkan den Hafiy pagi-pagi sekali sudah berangkat bertemu clean " ujar bi Ina.

" Apa? Hari libur kaya gini Hafiy masih saja bekerja" dokter Khadijah geleng-geleng kepala mendengar sang anak lebih mementingkan pekerjaan dari pada berkumpul bersama keluarga.

" Ya udah bi, saya mau samperin menantu saya dulu " ucap dokter Khadijah meninggal kan bi Ina dan menuju ke taman belakang.

" assalamu'alaikum, sayang"

Nayra dan Aruna yang tengah asik mengobrol, tiba-tiba menoleh mendengar suara yang sangat mereka kenal.

" Wa'alaikumussalam, mamah " Nayra langsung berdiri menghampiri sang mertua kemudian mencium punggung tangan sang mertua.

" Duduk mah sini " ucap Aruna

" Mamah kapan datang? Kenapa nggak bilang kalau mau ke sini? " ucap Nayra.

" Mamah baru aja Dateng, sayang. Tadinya mamah mau buat kejutan buat kalian. Tapi mamah malah yang di kasih kejutan sama suami kamu nay. "

" Sekarang mamah tanya? Apa akhir-akhir ini Hafiy sangat sibuk, nay? Sampai hari libur pun dia tetap bekerja."

Nayra bingung mau jawab seperti apa, jika dia jujur takut nanti sang mertua memarahi Hafiy. Tapi jika dia tak jujur pun takut mengecewakan sang mertua.

" Eem i-iya mah " ucap Nayra gugup.

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang