Selamat membaca ✨
Nayla berlari kencang setelah melihat sesuatu yang menurutnya menyeramkan. Segerombolan pemuda saling berkelahi sambil membawa benda tajam. Ia bersembunyi di celah tembok sempit karena memang jalan yang ia lewati sudah buntu.
"Aaa hmppt" seseorang membungkam mulutnya membuat Nayla berdo'a semoga ini adalah orang baik.
"Ssttt diem nanti ketahuan" kata orang tersebut.
Nayla melirik sebentar dan melongo seketika melihat siapa gerangan orang yang membekapnya.
Sagara
Orang paling menyeramkan dan jahat yang sering dibicarakan teman-temannya. Itu poin minus Sagara,kalo poin plus nya Sagara itu ganteng, Sagara kaya, Sagara pintar, Sagara tidak pernah bolos sekolah, rajin mengerjakan tugas, dan Sagara pintar mengaji. Katanya sih begitu.
Entah sekarang bagaimana nasib Nayla berada dengan seorang yang paling dia hindari.
Bruk
Sagara pingsan membuat Nayla panik seketika.
"Aduh gimana ini.. hey bangun.." melihat wajahnya yang pucat membuatnya bingung harus melakukan apa sementara di gang sebelah bunyi ramai suara orang tawuran masih saja terdengar sebelum suara sirine akhirnya membubarkan mereka semua.
Mendengar itu Nayla segera berlari keluar dari celah sempit tersebut memanggil siapapun untuk meminta pertolongan.
Dua orang polisi segera mengangkat tubuh Sagara untuk dibawa ke rumah sakit, Nayla segera mengikuti dari belakang.
Sebenarnya Nayla ingin pulang namun hatinya resah memaksa untuk ikut.
Sagara dibawa ke ruang IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama sementara Nayla didepan pintu dengan 2 orang polisi.
"Nak bisa kamu jelaskan apa yang terjadi?" Tanya salah seorang polisi itu.
"Tadi kan saya pulang sekolah pak tiba tiba ada orang lempar batu terus banyak motor berhenti eh mereka malah saling berantem pak jadinya saya lari ngumpet karena takut trus tadi ada dia juga ikutan ngumpet bareng saya eh tau tau pingsan dia." Terang Nayla agak gugup.
"Bisakah kamu ikut kami sebagai saksi?"
Nayla melotot kaget "maaf pak saya gak tau apa apa beneran suwer pak saya cuma ngumpet tolong pak saya gak mau terlibat begituan pak nanti saya diomelin Tante saya pak maaf banget pak"
"Yasudah kalau begitu kami permisi dulu ya," pamitnya kemudian segera pergi membuat Nayla bernafas lega.
"Huft urusan satu kelar tinggal nungguin si itu bangun." Ucap Nayla merasa lega tidak hårus berurusan dengan polisi.
Cklek
Pintu dibuka dokter bersama perawat keluar "keadaan Sagara tidak cukup baik namun dia akan segera sadar, sebentar lagi dia akan dipindahkan ke ruang rawat."
"Baik pak terimakasih ya" dokter ber nametag Farhan hanya mengangguk dan melanjutkan tugasnya.
Maaf ketikanku jelek ya karena aku baru belajar menulis hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
21 days with Sagara
Teen Fiction"Tidak ada yang lebih indah dari 21 hari mengenalmu ga" "Kenangan yang indah tercipta dari orang yang indah dan orang itu kamu nay"