TRACK 11 • Study Date?

19 3 0
                                    

Mengingat sebentar lagi akan minggat dari sekolah ini dan harus segera mencari perguruan tinggi, Moka lagi semangat-semangatnya mulai belajar UTBK. Sebetulnya dia nggak yakin-yakin banget kalau semangatnya ini bisa bertahan sampai beberapa bulan ke depan, tapi seenggaknya mulai aja dulu. Apalagi pengajar di tempat lesnya sudah brutal sekali mengajarkan banyak subtes yang jujur bikin pening.

Karena sudah terbebas dari perlombaan kemarin yang cukup bikin stres, akhirnya Moka membuka buku UTBK-nya untuk yang pertama kalinya. Rasanya deg-degan mampus pas liat latihan soalnya, alias nggak ada yang ia ngerti!!!

Moka memijit pelipisnya. Dia bisa gila lama-lama. Masa orang lain yang punya hajatan, malah dia yang disuruh ngitung berapa porsi gulai kambing yang harus dibuat? Soalnya di luar nurmala banget.

Di tengah pijitan pelipisnya, tiba-tiba saja muncul suara seseorang. Familiar sekali mendengarnya.

Kalo lo bingung sama soal hitung-hitungan, tanya gue aja.

Moka refleks menegakkan badannya. Kak Dikka lagi?

Sudah cukup hatinya asdfghjkl karena laki-laki itu beberapa hari terakhir, memang masih kurang?

Mau-mau tapi malu, akhirnya Moka raih lagi ponselnya yang sebelumnya ia targetkan tak akan dipegangnya sejam ke depan itu. Ia foto beberapa soal hitung-hitungan di luar nalar dari bukunya, lantas menuju ruang direct message-nya bersama Dikka di Instagram.

Namun saat melihat lagi beberapa pesan terakhir di direct message-nya bersama Dikka justru menciutkan keberaniannya. Dia malu sendiri, salting sendiri membacanya. Rasanya nggak pernah dia salting cuma karena cowok.

Gue udah nggak normal, keluh Moka. Ia tahan pergerakan tangannya yang akan mengirim foto itu, ia jadi berpikir dua kali.

"Tapi kalo nggak nanya gue nggak bakal ngerti soal ginian."

"Tapi nanti bisa keterusan."

"Tapi kan niat gue cuma nanya doang, nggak salah."

"Tapi nanti gue jadi salting lagi anjir."

"Tapi..."

"Tapi..."

ARGGHHHHHH!! Moka jadi pusing sendiri. Ibu jarinya tanpa mau mengindahkan segala sisi langsung saja menekan send. Terbukti kalau Ibu-ibu memang nggak mau ambil pusing.


@dikkaa.w

Kak Dikka maaf Moka ganggu |
Moka ngga ngerti soal soalnya, boleh minta tolong jelasin? |
Maaf ngerepotin 🙏🏻 |


Moka meletakkan kembali ponselnya. Ia lantas membolak-balikkan lagi beberapa halaman bukunya sambil bengong.

Lama juga. Moka lirik jam di layar ponselnya. Pukul dua siang, itu artinya ia sudah berada di perpustakaan ini selama satu jam setelah bel pulang sekolah berbunyi. Keadaan perpus yang sepi seperti sekarang ini justru mendukung untuk turu.

Sendirian duduk di pojok baca memang bukan pilihan terbaik. Ah, coba aja Ezira menerima tawarannya untuk ikut belajar tadi, seenggaknya kalau nggak ngerti materi kayak sekarang kan bisa aja gibah bareng, daripada harus nunggu kejelasan yang nggak pasti dari Dikka. 

Kok lama ya? Kak Dikka lagi ngapain emang? Ada kelas? Atau lagi buat tugas?

Kak, kalo minta waktunya seumur hidup boleh ngga? Hehe.

[BxB] Playlist; MY MELANCHOLY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang