14. bukti

28 9 1
                                    

pagi ini cuaca terlihat mendung, untungnya Claudia sudah pergi lebih dulu kesekolah agar hujan tak cepat turun

"tumben datang cepat?" tanya Nadine meletakkan handphone ke atas meja

"gue liat awan nya agak mendung," jawab Claudia setelah meletakkan tasnya

Nadine mengangguk paham. "gimana? bos lo bisa nerima anak sekolahan?" tanya Nadine lagi

"bisa kok, hari ini boleh langsung kerja, tapi pulang sekolah langsung kesana kata pak Arya." ucap Claudia senang

"oh oke deh, jangan cape cape ya Clau, nanti badan lo lemes jaga kesehatan lo juga." ujar Nadine menatap Claudia cemas

"iya iya, lo ga perlu khawatir, kan gue kuat." ucapnya di iringi tertawa pelan

Nadine hanya balas dengan tersenyum simpul menatap Claudia dengan tatapan bangga

Ya. ia bangga mempunyai sahabat seperti Claudia.

Mereka pun melanjutkan obrolan nya, disetiap obrolan mereka pasti selalu ada tawa sambil memukul satu sama lain

saking serunya mengobrol, tanpa mereka sadari kelas pun mulai ramai dengan siswa siswi lain yang sudah memasuki kelas mereka masing masing

tak lama dari itu, bel masuk pun berbunyi nyaring pertanda semua murid harus segera masuk dan pelajaran akan dimulai

"selamat pagi." ucap pak mamat setelah memasuki kelas

"pagi!" seru murid murid yang ada dikelas

Dan pelajaran pun dimulai dengan tenang walau ada keributan sedikit, setelah berlama lama didalam kelas akhirnya bel istirahat berbunyi

para murid segera beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kelasnya masing masing untuk pergi mengisi perut mereka yang sudah sedari tadi bergejolak

"ayo kantin," ajak Nadine menggenggam tangan Claudia

Claudia hanya membalas dengan anggukan kepala, mereka pun pergi menuju kantin

"biar gue aja yang pesan, lo mau apa?" tanya Claudia bersiap untuk berdiri

"mie ayam aja deh, sama es teh satu ya," jawab Nadine setelah memberikan selembar uang berwarna hijau

"okay, pesanan segera datang, harap tunggu sebentar ya kak." ucap Claudia dengan senyum ramah layak nya pelayan cantik yang biasanya berada direstoran

Nadine yang melihat itu hanya terkekeh pelan. "terima kasih mba, harap kerja sama nya." jawab Nadine diiringi tawa nya

Mereka berdua pun tertawa, dan Claudia pun pergi menuju ibu kantin yang berada didepan sana

Nadine pun menunggu Claudia datang sembari memainkan ponselnya, tiba tiba saja ada hal yang membuat ia mengalihkan pandangan nya dari ponsel

"Nad, Rissa mau duduk disini, lo minggir." ucap Gavin tiba tiba dengan nada ketus

Nadine menatap Gavin dan Rissa dengan tatapan remeh, ia menaikkan satu alis dan menaikkan sudut bibirnya

"lo ga liat? gue lebih dulu duduk disini, disana masih ada tempat, kenapa harus tempat gue sama Claudia?" ucap Nadine bangkit dari duduknya menatap sepasang 'KEKASIH' itu. Nadine sungguh muak melihat muka Rissa yang sok dikasihani

"t - tapi aku maunya duduk disini Nad." jawab dengan nada bergetar, Rissa menundukan kepalanya dalam

"tipi iki miinyi didik disini nid, bacot anjing." sentak Nadine membuat Gavin menggeram marah

"jaga ucapan lo ya, apa salahnya lo minggir, hah?!" bentak Gavin

"ya salah lah bangsat! gue lebih dulu duduk disini, noh lo liat si asep noh, samping nya masih kosong lo berdua duduk aja disana." ucap Nadine menunjuk asep yang berada diujung sana

Claudia's story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang