41 mimpi tapi nyata

16 1 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys
Biar semangat buat ceritanya 😘😘

Jangan lupa komen, vote dan follow
.
.
.
.
.

Kini sudah malam waktu untuk tidur

Ana pun bergegas tidur ditemeni cahaya lampu remang remang

...

"Gus udah ya? ini selokan kotor banget, banyak sampah lagi istirahat sebentar ngapa?"

"Tuh ha teh mereka makan di depan"

"Sekarang kalian ikut kami"

"Pakai, untuk kali ini saja turuti kemauan ncu"

"Sut..dari tadi kalian ribut mulu ini acara mau dimulai"

"Cucu bunda sayang"

"SAYANG SAYANGNYA BUNDA "

"sepertinya kamu harus merubah panggil kamu ke saya deh"

"Yaudah saya ikut saja apa mau kamu"

"Boleh sayang,apa sih yang gak buat istri mas ini"

"Masyaallah,udah sayang belum sama mas"

"sayang"

"mas"

"sayang"

"sayang"

"aghhhh"

"ahh..huu ....ahhh...uhh"ujar Ana sangking kagetnya

"siapa mereka?"pikir Ana

"kenapa mukanya blur"pikir Ana lagi

Tiba tiba kepalanya merasakan sakit yang teramat amat sakit sehingga susah untuk sekedar menjawab

"Aghhhh, nih kepala tidak bisa diajak kompromi"ujar Ana sambil memukul mukul kepadanya

Mendengar suara seseorang dimalam hari dan berasal dari kamar Ana

Ibu Ratih berinisiatif melihat, takut terjadi apa apa pada Ana

"Tuk tuk tuk"

"Nak kamu kenapa"tanya ibu Ratih kawatir sambil mengetok pintu kamar

"Aghhhh"suara didalam kamar Ana

Mendengar itu ibu Ratih langsung bergegas masuk

Betapa kagetnya dia melihat Ana sedang memukul mukul kepalanya dan hendak membenturkan kelantai

Dengan gesit ibu Ratih langsung memengang Ana

"Nak istifar nak"ujar ibu Ratih lembut

" Aggghh...sakit banget buk"ujar Ana masih memukul mukul kepalanya

...

Beberapa saat kemudian barulah Ana sedikit tenang

"Sudah minum obat"tanya ibu Ratih setelah Ana sedikit lebih tenang

"Belum buk tadi lupa"ujar Ana cengegesan

"Minum obat makanya nak jangan telat"ujar ibu ratih lembut sambil menyodorkan air putih dan obat

"Makasih buk "ujar Ana sambil meminum obat tersebut

"Sekarang tidur jangan lupa baca doa"ujar Ibu Ratih sambil menutup pintu

Ana mengangguk

Dibalik pintu ibu Ratih menangis

"Maafkan ibu nak,ibu tidak mau kamu kembali ke orang tua mu.Ibu sudah sayang kepadamu nak"guman Ibu Ratih lalu dia langsung menuju kamarnya takut kedengeran Ana

DUA Wanita Dan Suami GusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang