Bab 17: 🌈

212 18 0
                                    

Identitas Jeonghan sebagai pendeteksi kristal sudah terungkap. Jeonghan dapat mengetahui berapa banyak air yang sudah berubah menjadi kristal, termasuk lokasi-lokasinya. Jadi tidak perlu khawatir ketika kemungkinan-kemungkinan seperti yang dikatakan Seungkwan terjadi, Jeonghan yang akan menyimpannya, dia bahkan punya kemampuan untuk mengingat semua pemiliknya hanya dengan satu sentuhan.

Jeonghan menjelaskan bahwa dirinya bisa tahu siapa dan di mana secara otomatis, gadis itu menulisnya di satu buku. "Aku tidak punya kemampuan mengubah air itu, tapi langsung bisa mengetahui takdirku dalam sekali kedip. Dia Seungcheol dan itulah mengapa aku berkeras untuk mempertahankannya," Jelas Jeonghan.

Meski Jisoo sering membandingkan mereka seperti elang dan anak ayam, tapi Jeonghan selalu keras kepala untuk mempertahankan hubungannya dengan Seungcheol.

"Aku percaya akan ada jalan untuk kami," ucap Jeonghan. "Aku menyimpannya agar tidak rusak, kau mungkin tidak sadar bahwa wajah Seokmin dalam permatamu sudah mulai pudar, tapi aku bisa merasakan itu, jadi itulah mengapa aku menyimpannya. Aku mengambilnya tepat ketika kau tiba, tapi aku selalu lupa untuk memberitahukannya padamu," Jeonghan menunduk sedih.

"Aku memang salah karena tidak memberitahukanmu," Sesal Jeonghan.

Jisoo yang seharusnya merasa bersalah di sini, dialah yang tidak menyimpulkan dengan baik, dia juga yang terlalu membanggakan feeling kuatnya, sama seperti kepada Seokmin. Dua bukti ini sudah menjadi tanda untuk Jisoo agar dia lebih berhati-hati dalam membuat keputusan.

🔷🔷🔷

Seokmin mematut diri di depan cermin. Ada Seungkwan yang sedang menyimpulkan dasi dan Soonyoung yang menata rambutnya. Tidak ketinggalan Chan yang sedang menyemir sepatu Seokmin agar mengilap.

Di tangannya ia membawa bunga Morning Glory untuk diberinya kepada seseorang yang begitu berharga baginya. Vernon yang membantunya mendapatkan bunga berwarna biru keunguan itu.

Pesan dan petuah dari Jihoon ia dengarkan dengan seksama. "Jangan gugup, ini tidak akan seburuk itu, karena kami sudah membantumu selama ini. Kau harus percaya diri,"

Layaknya seorang pengusaha, Seokmin mengenakan setelan mahal yang di desain sendiri olehnya. Dengan bantuan Jihoon, kemeja dan jas yang ia gunakan hari ini telah siap.

Padahal hari tidak begitu panas, namun Seungkwan tetap memilih untuk memayungi Seokmin. Menutup wajahnya agar tidak ada yang melihat karena akan tampak aneh bagi Seokmin.

Lingkungan mereka tidak memiliki banyak kendaraan pribadi, lebih banyak orang di lingkungan mereka yang memilih naik bus, dibanding kendaraan pribadi.

Hari ini Seokmin akan terpilih menjadi MC untuk acara penamatan mereka. Teman-temannya yang lain juga telah berdandan dengan sangat anggun hari ini.

Sampai di kampus Honam, mereka menyempatkan diri untuk memperbaiki riasan masing-masing.

Chan memang belum lulus tahun ini, namun dia hadir untuk menyemangati kakak-kakaknya yang berharga.

Peringkat satu seluruh kampus adalah Hong Jisoo, dengan gelar Suma Cumlaude. Maka dari itu Seokmin ingin sekalian melamar Jisoo setelah acara besar ini.

Gelar itu telah Seokminnketahui karena sang dosen sudah memberi daftar untuk dibacakan, sebab ada beberapa nama yang mungkin sulit disebutkan.

Bunga kebiruan di tangan diambil alih oleh Chan, hadiah ini akan menjadi penampilan terakhir. Jisoo belum boleh melihatnya.

Bunga morning glory memiliki makna dalam temtang janji yang akan dipegang teguh. Seokmin ingin Jisoo tahu tanpa kata, bahwa ia benar-benar akan memegang janjinya. Toh mereka sudah ditakdirkan bersama.

Ketika mereka memasuki ruangan besar itu, semuanya telah siap. Banyak mahasiswa lain yang telah berbaris menunggu giliran.

Acara dimulai.

🔷️🔷️🔷️

Acara telah berakhir. Hidangan telah dinikmati. Ruangan penuh dengan berbagai emosi. Ada yang memagis haru, ada yang melompat penuh kebahagiaan. Ada beberapa kelompok yang sedang mengabadikan momen, ada juga yang sedang makan dan bercanda. Masih banyak momen yang ada di sana, namun terlalu panjang untuk didefinisikan satu per satu.

Beberapa anak kecil berlarian di sekitar mereka. Balon-balon berhamburan dengan berbagai warna.

Beberapa tamu sudah pulang, menyisahkan orang-orang yang masih berkeliaran di sana.

Saatnya telah tiba.

Ketika Jisoo terlihat sedang memeluk ayahnya, Seokmin datang. Beberapa hari yang lalu, Jinho sudah tiba untuk melihat puteri tunggalnya. Jisoo sudah sering menceritakan Seokmin pada ayahnya. Ketika bertemu kemarin, sang ayah sudah tahu bahwa lelaki itu adalah belahan jiwa Jisoo, sesuai dengan ramalan permata air yang tak pernah meleset. Tidak sadar, Jinho memgenang mediang isterinya.

Jangan lupa bahwa orangtua Vernon dan Mark juga hadir untuk mereka.

Setelah acara berakhir, mereka berencana untuk pergi liburan bersama, menghabiskan sisah waktu hari ini dengan oenuh sukacita.

Di depan ayah Jisoo, dengan gugup Seokmin menyerahkan buket bunga Morning glory.

Tidak ada ucapan manis, tidak ada hadiah cokelat, hanya bunga dan cincin permata topaz kesukaan Jisoo.

Suasana menjadi hening, semua mata mencoba untuk tahu.

Ketika Jisoo menganggukkan kepalanya, semua orang ikut bersorak gembira.

Pita dan confetti yang berada di luar rencana kini bertaburan, bantuan dari beberapa orang yang berinisiatif meramaikan.

Puteri utama dari acara wisuda ini telah resmi bertunangan dengan Lee Seokmin.

CRYSTAL [Seoksoo GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang