07 || JATUH CINTA?

197 147 68
                                    

بِسْــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِـــــيْـــــمِ


Jangan lupa kirimkan sholawat dan perbanyak membaca sholawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Sholawatin dulu ygy sebelum membaca biar berkah

Dan dapat syafat dari Baginda Nabi Muhammad SAW.




Happy reading guys

****

Hari senin biasanya paling dibenci oleh sebagian siswa, kalau ditanya kenapa? Ya alasannya cukup satu, upacara.

Sebagian besar Siswa-siswi sangat malas melaksanakan upacara. Dengan berbagai macam hal alasannya ada yang bilang alergi panas lah, takut skincarenya luntur lah, dan yang terpenting males mendengarkan ceramah panjang lebar kepala sekolah.

Seperti saat ini, seorang lelaki yang berpenampilan seperti preman tengah duduk santai di rooftop sembari menyesap batang rokoknya.

Brak!

Pintu rooptop tiba-tiba ditendang dari luar  namun tak mengalihkan atensi lelaki itu.

"Keluar! Turun!"

Lelaki itu berdecak kesal, membuang putung rokoknya dan menginjeknya. Dia berdiri dari duduknya hendak menoleh ke belakangnya.

"Gue lagi males upacara Erzhan, lo-"

Lelaki itu tidak melanjutkan ucapannya, saat matanya menatap seorang gadis cantik yang tengah bersedekap dada, berdiri kurang lebih lima jengkal di samping Erzhan.

Erzhan menaikkan sebelah alisnya menunggu ucapan lelaki itu yang malah diam mematung. Sadar kalau dia menatap intens sahabatnya,  Erzhan langsung menendang bangku yang tepat berada didepannya dan pas mengenai ujung kaki lelaki itu.

"Awss! Sial-"

"Apa hm? Sekali lagi lo natap Queen. Gue pastikan, mata buaya lo itu buta selamanya camkan itu!"

Erzhan menatap tajam kakak kelasnya itu, urat-urat lehernya keluar dadanya naik turun. Dia mengepalkan kedua tangannya, mencoba untuk mengontrol emosinya karena ada Ayyara.

"Ejan, jangan biarkan setan menguasaimu." Ayyara berkata dengan seperti biasanya, lembut tapi tidak dengan wajahnya yang datar seperti triplek.

Erzhan menoleh ke sampingnya, ia menatap sahabat kecilnya sekilas seraya mengangguk kecil. Erzhan beristighfar dalam hatinya.

"Kak Aril bisa kelapangan sekarang?" ujar Ayyara tanpa menatap lawan bicaranya.

Lelaki yang namanya disebut itu mengangguk cepat tanpa sadar, Aril tersenyum manis menatap Ayyara intens. Ia tidak tahu saja, sepasang mata menatapnya seperti ingin menelannya hidup-hidup.

AYGHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang