kamu bisa panggil aku "zheng"

20 2 1
                                    

Xi yunlai 12th.

Xi yunlai membantu bibi qin di dapur untuk membuat sarapan.

''Yunlai a. Pergilah ke toko bibi shu. Minta satu ikat daun bawang dan beberapa tomat. Ada dua yuan kau bisa beli minuman untukmu zaja.''

''Baik.''

''Anak ini... ( hah.. andai saja ibu mu tidak pergi yunlai a...)."

Tak lama xin yunlai sudah kembali.

''Nah. Kenapa kau membawa minuman?'' Bibi qin.

''Oh..  itu... yunlai teringat kejadian di jalan tadi. Aku akan membeli nanti saja.'' Xin yunlai.

''Baiklah. Kau siapkan saja alat makan di sana. Dan bangunkan paman mu. Suruh dia mengisi air juga nanti.''

''Baik bibi qin.''

Sisi ruang tamu adalah kamar bibi qin dan suaminya. Xin yunlai tinggal di kamar atasnya.

''Paman he bangun. Bibi memintamu mengisi air nanti.''

''Pukul berapa sekarang yunlai?'' Paman he.

''Hampir pukul tujuh paman.''

''Baiklah. Aku akan kesana sebentar lagi. Kau bantu bibi mu.''

''Baik.''

Paman xin yunlai,  he jinxian suami bibi qin shu. Mereka berdua merawat xin yunlai sedari tujuh tahun lamanya saat ini. Ayah xi yunlai meninggal saat pulang dari bekerja. Xin yunlai baru berumur lima tahun saat itu. Ibunya depresi karna suaminya meninggal. Dia menitipkan xi yunlai pada kakaknya, qin shu. Ya mereka tinggal di rumah yang sama saat     itu dengan qin shu dan he jinxian.

Ibu xin yanlai pergi tanpa kabar sejak sebulan suaminya meninggal. Tanpa ada kabar hingga saat ini.  Terkadang selama tiga tahun ini xin yunlai akan bertanya pada bibi qin nya. Apakah ada kabar dari ibunya. Xin yunlai mendapatkan jawaban yang sama setiap kali. Suatu ketika xin yunlai ingin melaporkan pada polisi bahwa ibunya hilang. Tapi dia bahkan merasa apakah harus kesana?  Xin yunlai tak menggerti akan masalah orang dewasa. Tapi dirinya tau. Sejak ayahnya meninggal, ibunya tak melihatnya lagi. Bibi qin pernah memarahi ibunya agar merawatnya. Tapi ibunya mengurung diri di kamarnya lama dan tak setelah itu ibunya pergi dari rumah. Bibi qin dan paman he sudah mencoba mencari ibu xin yunlai, tapi kembali  tak menemukanya. Mereka berharap ibu xin yunlai akan baik-baik saja di luar sana.

Xin yulai, di sekolah.

Xin yunlai bercengkrama dengan teman-temanya di mejanya dengan empat teman baiknya. Mereka mengobrol tentang game baru yang baru-baru ini sangat banyak di bicarakan orang,Lol(legends of the langue).

''Dengar . Dengar. Aku barusan dari kantor guru. Mereka bilang akan ada siswa pindahan ke kelas kita.'' Seorang siswa perempuan datang dari luar. Anak-anak perempuan berkumpul saling ingin tau dari pembawa kabar.

''Apa kau yakin?''

''Benarkah? Bagaimana  dia?''

''Benar. Kau lihat saja. Dia laki-laki yang ku tau.''

''Aahh .. yang benar? Pasti dia tampan kalau begitu.''

''Hahaha...dasar kau.''

''Hihihi... kita liat sebentar lagi.''

''Ayo bunyikan bell masuknya.. kemana guru tidak segera datang saja. Kami jadi penasaran.''

''Hahaha... kau benar..''

Tettt... teeettttt... bell sekolah.

Wali kelas guru datang.

''Pagi semuanya.'' Guru wang.

Dua IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang