Bagian 9

4.6K 546 103
                                    

Sam pulang ke kosannya dengan wajah bonyok karena perkelahiannya tadi.

Heng dan Nam sedang duduk di teras kos sambil menikmati mie instan.

Mereka melihat kedatangan Sam

"itu dia orangnya baru nongol" kata Heng sambil menyumpit mienya

"oih meung kemarilah, ayo makan sama-sama" seru Nam

Sam memarkirkan motornya lalu menghampiri kedua sahabatnya. Keduanya terkejut melihat muka Sam babak belur

"apa yang terjadi Sam?" tanya Nam khawatir

"sini duduklah, biar aku belikan obat" kata Heng

"khob khun ka" kata Sam

"Nam kau temanilah Sam, aku tidak akan lama" kata Heng

Nam mengangguk "iya cepatlah"

Heng mengambil motornya lalu bergegas pergi ke apotek terdekat

"omoo lihat lukamu meung" kata Nam sambil meringis melihat luka di wajah Sam

"gausah berlebihan Nam, ini cuma luka kecil" jawab Sam

"siapa yang melakukan ini padamu hm?"

"nanti saja aku cerita kalo Heng sudah datang"

"oke kha"

Beberapa menit Heng tiba sambil membawakan obat untuk Sam "ini obatnya"

"biar aku membantumu Sam" kata Nam yang diangguki kepala oleh Sam

Nam mengambil obat merah lalu meneteskannya ke kasa kemudian ditepuk-tepuk perlahan ke luka Sam

"ssshhh.. Nam pelan-pelan" gerutu Sam

"ini sudah pelan meung" sahut Nam

"kau tidak ada lemah lembutnya sama sekali sebagai perempuan" keluh Sam

"Yak! sudah bagus aku membantumu" sahut Nam kesal

"sudahlah Sam jangan banyak protes" ujar Heng

"chai.. chai.." sahut Sam malas

"sekarang ceritakan pada kami, siapa yang membuatmu seperti ini?" tanya Heng

Sam terdiam sejenak lalu dia menceritakan kejadian tadi dan Thong ada di balik semua ini.

"dia sengaja melakukan ini supaya perusahaan bangkrut agar bisa menikahi bos" ungkap Sam

"Shibal! aku tidak percaya Khun Thong melakukan ini " umpat Nam

"tidak kusangka dibalik wajahnya yang tampan ternyata dia sangat licik" imbuh Nam. Heng mengangguk tanda setuju dengan pernyataan Nam

"kasian sekali bos, padahal perusahaan ini kan warisan milik mendiang istrinya" kata Nam iba

"Khun Thong juga begitu, bos tidak mau menikah dengannya kenapa masih maksa. Dasar brengsek" imbuh Nam sambil memakan mienya dengan  kesal. Nampaknya diantara mereka bertiga, Nam lah yang paling emosi

"apa kau sangat lapar meung? hahaha" cicit Heng

"diamlah kau! Aku sangat kesal saat ini" jawab Nam

Heng terkekeh melihat Nam melampiaskan emosinya dengan makan "terus apa yang akan kau lakukan Sam?" tanya Heng

"aku sudah minta bantuan pada orang suruhan kakek" jawab Sam

"akhirnya kau mau juga berbaikan dengan kakekmu" goda Heng sambil menepuk-nepuk pundak Sam

"ck" Sam berdecak sambil melirik sinis Heng

"aku tidak punya pilihan lain, cuma kakek yang bisa menolongku" kata Sam

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang