HARGAI PENULIS DENGAN MEMBERI APRESIASI BERUPA VOTE AND KOMEN
👑
"Kau sedang membaca buku apa?"tanya Lucy pada Nara yang sedang serius membaca buku di kasurnya
"Kau tidak perlu tahu"jawab Nara dengan tatapan dinginnya
"Lucy berhentilah bertanya padanya, sepertinya dia lebih suka kesepian"ucap Livi yang rebahan di kasurnya
"Aku hanya ingin mendekatkan diri saja"lirih Lucy
'apa mereka bisa di percaya?,aku harus pintar dalam memilih teman' batin Nara yang mendengar ucapan Livi dan lucy
Brakk..
"AAAAAAAAA!!"teriak Lucy spontan saat pintu kamar di buka dengan keras
"Ada apa?"tanya Nara pada crystal yang baru saja tiba dengan nafas memburu
"I-itu..
"Katakan dengan jelas"tekan Nara
"Ada kecelakaan"ucap crystal
"Kecelakaan apa?"tanya Livi
"Ada murid yang jatuh dari lantai tiga,di gedung kesenian."ucap crystal
"Ayo kita pergi melihatnya"ucap Livi mengajak ketiganya untuk melihat kejadian tersebut
"Ayo,disana juga ada banyak orang termasuk para polisi dan detektif"ucap crystal
Mereka berempat pun pergi menuju tempat kejadian nya,disana terlihat sangat ramai
"Dia seorang perempuan,kenapa bisa dia jatuh dari lantai tiga"ucap Livi yang menggenggam tangan Lucy yang ketakutan melihat darah sebanyak itu
"Tidak ada yang mengetahuinya,ini masih dalam penyelidikan"jawab crystal
"Aku tadi mendengar sekumpulan kakak tingkat kita berkata kalau ini kecelakaan yang kedua,cuman ini masih bernyawa masih bisa di selamatkan. tidak seperti kasus yang pertama, kecelakaan yang sangat ngeri sampai organ perutnya keluar dan parahnya lagi mereka berkata kalau kecelakaan yang pertama korban nya meninggal tanpa sehelai benang pun di tub---"
"Berhenti,tidak baik membicarakan kematian seseorang"ucap Nara dengan kilatan amarah di matanya
"Yang Nara katakan itu benar,tidak boleh membicarakan orang yang sudah meninggal"ucap Lucy membenarkan ucapan Nara
"Setidaknya siswi ini masih mengenakan pakaian,tidak seperti siswi sebelum nya yang meninggal tanpa pakaian,sangat menjijikkan jika kejadian itu diingat ingat"ucap seorang kakak tingkat yang berdiri di depan mereka berempat
"Harusnya kau menyimpan kejadian itu dengan istimewa di otakmu, bukannya kau sangat senang saat kematiannya?"ucap temannya yang selalu bersamanya semenjak masuk di Qhs,Nara tidak bisa melihat wajah keduanya dengan jelas karena tertutupi oleh topi dan kacamata.
"Hahahaha,kau benar juga"ucapnya dengan suara tawa yang mengalun dengan indah, suaranya begitu lembut
"Ayo pergi.malam semakin larut,kau tau sendiri kan aku tidak bisa begadang?"ucapnya,mereka berdua pun pergi meninggalkan tempat kejadian
KAMU SEDANG MEMBACA
school killings
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang seorang gadis yang masuk ke sekolah asrama yang mewah dan mahal demi mencari tau siapa dalang di balik kematian kakaknya Bagaimana gadis tersebut menjalankan rencananya? Apakah gadis tersebut berhasil? Seberapa banyak kah rintan...