Failed Revolution I

2 0 0
                                    

Hidup di zaman Perubahan, sempat menikmati masa kemakmuran di zaman rezim represif, anti kritik, anti menerima saran, anti kebebasan berekspresi, tapi semua media terkendali, keadaan serba "makmur" untuk beberapa pihak namun tidak terasa makmur untuk pihak lain. ada namanya Kelompencapir yang ditayangkan khusus di TV negara. Saking Udik nya zaman itu, sampai masuk TV aja sudah hebat bener.... padahal di TV cuman ditanya-tanya doang gak dikasih duit sama sekali. membuka aib penguasa dan para pejabat terkait baik pejabat publik sampai pejabat keamanan dilarang keras. pembunuhan dengan penculikan dan penghilangan banyak terjadi yang disasar siapa pun yang membuat penguasa tersungging.... Hahaha... bahkan saat itu ketika umur saya dan Narsum sekitaran 7-9 tahunan termasuk agak sedikit vokal dan bahkan Narsum pernah nanya ke kakek nya yang kepala sekolah di SD beliau di Kampung... saat itu Narsum sempat nanya ke kakek karena mendengar ada pelantikan Presiden Baru di Amerika kalau tidak salah saat itu yang dilantik adalah George Bush Sr Presiden Amerika ke-41menggantikan Ronald Regan, Bang Sueb sebagai Narsum sempat ngoceh Ki... Amerika geus Ganti Presiden 41 Kali.... Indonesia Presiden karek (baru) 2, iraha Indonesia Ganti Presiden Ki (kapan Indonesia Ganti Presiden kek). Mendengar itu sang Kakek walaupun sempet kaget apalagi nenek karena takut kakek dipecat jadi guru dan kepala sekolah, bahkan paman dan bibi sempet sewot ngomong, "heh anak kecil jangan ngomong sembarangan deh pamali".... walopun sempat kaget beliau kemudian bilang, Presiden kahareupna Maneh wae Jang (Presiden dimasa depan kamu saja nak). 

setelah bercerita masalah itu kemudian kami tertawa bila mengenang masa kecil yang cukup dikatakan kadang Indah... kadang ya ngeselin atau ngeselin orang tua.

Aman : Bang Eb, mau tanya bagaimana tanggapan abang terkait revolusi spring di Jazirah Arab hingga Turki yang terjadi sekitar Tahun 2005-2011 an. apakah bermanfaat bagi masyarakat setempat bang terutama secara Geopolitik

Sueb : secara geopolitik saya pernah baca hasil analisis expert politik Timteng baik dari Luar Negeri maupun Dalam Negeri perubahan politik di Timteng itu secara umum hanya demi kepentingan negara tertentu, terutama dalam hal ini Amerika Serikat. mereka melihat rezim yang awalnya mereka tunggangi itu cenderung bisa kompromi dan dekat dengan mereka, namun lama kelamaan semakin bandel dan menaikan daya tawar terhadap Amerika. maka Amerika beserta antek-antek kemudian gak tau membayar atau mempengaruhi pikiran dan pemikiran khususnya generasi muda saat itu untuk mengubah atau merevolusi rezim yang ada dan digantikan dengan rezim baru yang lebih kompromis dengan Amerika. Arab Spring diawali di Tunisia, Aljazair kemudian merembet ke Mesir, Syiria, Libya, Sudan dan Irak yang diserang secara langsung oleh Amerika. hasil yang didapat ya stabilitas politik rusak dan membuat taraf hidup ekonomi masyarakat menurun drastis akibat revolusi.

Aman : secara ekonomi gak bermanfaat tapi kenapa kok banyak yang ngedukung ya bang. kalo aku sih mikir lebih baik ekonomi stabil hidup tenang apa adanya gak usah bikin susah banyak orang sih bang....

Sueb : di satu sisi betul dampaknya buruk buat ekonomi, namun terkadang ada sisi lain yang ada pada diri manusia yang harus disentuh seperti jiwa, kehendak, kebebasan, keburukan seperti korupsi, kolusi (sogok menyogok), nepotisme (hanya yang punya chanel yang bisa berhasil jadi entah pejabat atau pebisnis dan sebagainya), manusia selalu menginginkan sesuatu yang ideal menurut pendapat masing-masing. namun bila ide "Ideal" itu disepakati banyak orang dan pihak dan pihak penguasa menentang... maka akan terjadi gesekan, perlawanan, revolusi dan sebagainya. pasti akan berdampak secara ekonomi, politik dan sebagainya. namun bila itu harus terjadi ya pasti dikejar oleh pihak-pihak itu.

Aman : Tadi abang membahas tentang Revolusi, apakah revolusi itu pasti atau ada yang berhasil atau ada juga yang gagal? dan apa dampaknya bang bila berhasil atau gagal?

Sueb : Revolusi diawali oleh seruan perubahan yang berasal dari ideologi yang dibawa, dipahami kemudian didukung oleh para pemuda, orang berpengaruh dan sebagainya. namun yang namanya sebuah pergerakan ada yang "berhasil" dan ada juga yang "gagal". Yang berhasil tentu akan membawa negara atau bangsa tersebut ke sebuah perubahan baik dari mulai penguasa baru, aparatur baru, tatanan baru dan sebagainya semua serba baru dan pertumbuhan ekonomi bila kondisi politik stabil maka akan kembali berjalan dengan cepat tumbuh berkembang. Namun ada juga yang gagal, kegagalan bisa diakibatkan oleh berbagai hal seperti antar pihak yang mendukung revolusi tidak kompak, tidak sepakat siapa musuh bersama, tidak sepakat menjatuhkan musuh bersama itu, terpecah karena disusupi oleh "agen Intelejen" penguasa. Itulah yang terjadi. Akibatnya sangat besar bisa-bisa nyawa para pelaku revolusi pun hilang dan banyak korban jatuh tanpa hasil signifikan untuk perubahan.

Aman : Bisa abang contohkan jenis revolusi yang berhasil dan revolusi gagal seperti apa?

Sueb : Revolusi berhasil jika semua pihak yang ingin perubahan baik yang dilapang maupun di belakang meja kompak sepakat menjatuhkan pihak musuh tersebut, kemudian menjaga kesatuan gerakan dari infiltrasi pihak lawan, didukung masyarakat  secara luas. beberapa contoh revolusi berhasil : Revolusi Tunisia, Revolusi Aljazair, Revolusi Libya, Revolusi Mesir, Revolusi Perancis, Perang Kemerdekaan Indonesia melawan NICA dan Belanda dan sebagainya. Contoh lainnya revolusi gagal, Pemberontakan G30-S, Pemberontakan DI/TII, Revolusi Syiria (hampir pasti gagal), dan lain sebagainya

Aman : Apa saja bang penyebab revolusi itu bisa gagal atau berhasil, jelaskan bang?

Sueb : Banyak faktor yang menyebabkan revolusi maupun perlawanan itu berhasil atau gagal. pertama : Visi (cita-cita) dari perlawanan atau revolusi itu apakah untuk jangka panjang atau hanya sekedar balas dendam. bila visi revolusi itu untuk jangka panjang yaitu untuk mengganti semua tatanan yang korup dan absolut kemudian digantikan oleh tatanan baru yang jujur, adil, lengkap, teratur dan akuntabel. maka Insya Alloh dipastikan revolusi itu akan berhasil. Beda hal nya bila revolusi itu hanya untuk balas dendam, kebencian, merasa gak dapat jatah kekuasaan baik politik, ekonomi, dan sebagainya. Kemungkinan besar akan gagal karena pasti semua yang ikut serta dalam revolusi pasti punya kepentingan masing-masing. Kedua : Figur utama pemersatu revolusi tidak ada di Syiria itulah penyebab kegagalan. tanpa ada figur pemersatu mustahil semua kepentingan bisa bersatu dalam tujuan yang sama.

Sepertinya waktu telah berlalu hingga waktu Ashar pun sudah masuk. akhirnya aku sholat berjamaah dengan bang Sueb. Berhubung beliau ada keperluan lain, akhirnya percakapan untuk hari ini berakhir disini

Small Rocks Who Beat The Giants :  Sueb The Keyboard WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang