📌PEMBACA GHAIB MINGGIR DULU, HARGAI KARYA PENULIS DENGAN MENINGGALKAN VOTE DAN KOMEN📌
--🤍--
بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jangan lupa sholawat temen temen
{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}
❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN❗
-Sebelum lanjut, jangan lupa tinggalkan vote dan komen di setiap paragraf sebagai bentuk apresiasi kalian pada penulis ya🤍
"Pada akhirnya, istikharah bukanlah untuk mewujudkan pilihan ku, melainkan untuk meng-kehendaki pilihan Allah untuk ku"
—Captain To Jannah—--🤍--
Sudah tiga hari Zayna tidak mendapat kabar dari kekasihnya, tepatnya semenjak terakhir kali Kai mengantar Zayna pulang malam itu. Hal itu jelas membuat Zayna terus over thinking, karena tidak seperti biasanya Kai hilang kabar seperti itu. Zayna pun jadi penasaran, apa yang dikatakan sang papa tiga hari lalu pada Kai, sampai sampai kekasih Zayna itu tidak ada kabar.
Akhirnya malam itu Zayna nekad pergi menemui Kai. Begitu sampai di rumah Kai, ia pun langsung turun dan mengetuk pintu. Tetapi yang membuka pintunya justru pelayan.
"Maaf non, cari den Kai ya?" Tanya pelayan yang sudah familiar dengan wajah Zayna yang sering berkunjung kesana.
"Iya, mbok. Kai nya ada?""Wahhh... Udah dua hari ini den Kai gak pulang ke rumah, non." Jawab pelayan
itu."Gak pulang ke rumah? Terus, kai kemana, mbok?"
"Mbok juga gaktau, non."
"Giitu ya, mbok. Yaudah, makasih ya, mbok." Zayna pun meninggalkan rumah
Kai.Di tengah perjalanan, Zayna menghubungi Fatim. "Tim, lo di kantor kan?" Tanya Zayna dengan Fatim di telpon.
"Lo bisa gak, ke kantor nya Kai? Kantor kalian kan deketan."
"Emang kenapa, Na?" Balas Fatim yang sibuk menyusun beberapa berkas di meja kerjanya.
"Udah tiga hari Kai gak ada kabar. Gue baru aja ke rumahnya, tapi kata pelayannya, Kai udah dua hari gak pulang ke rumah. Makanya, gue minta lo buat liatin Kai di kantor. Barangkali dia gak pulang karena banyak kerjaan di kantor."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTAIN TO JANNAH
Spiritual"Manusia saling bertemu bukan karena kebetulan, melainkan karena Allah lah yang mempertemukan." -Rashdan Zayyan Al-Fatih- "Hati yang memang ditakdirkan bersama, tidak akan ada cela baginya untuk berpisah." -Zayna Azzura Alesha- Bagaimana jadinya, ji...