CHAPTER 22

181 9 0
                                    

Maa syaa Allah udah chapter 22 aja
Emm maaf ya saya lama up nya
Hehehe.....
Ada kendala soal nya


"Ngapain tu si Dila pake bonceng boncengan sama Gus Fatih" ucap seorang perempuan dengan penuh amarah di wajah nya

"Awas aja kamu Dila, berani berani nya dekat dekat Gus Fatih,Gus Fatih hanya milik saya!" Ucap nya dengan amarah yang membara

"Sebaik nya saya menyusun rencana dulu"

"Heh Lo Laura!" Ucap salsa

"Apa si ngomong tinggal ngomong ribet" balas Laura

"Kamu harus bantuin saya" ucap nya

"Bantuin apa? Mau ngancurin si caper?" Tanya nya

"Ya iya lah masa saya ngancurin calon suami saya" balas nya dengan PD

"Apa? Apa rencana nya?" Salsa membisikan sesuatu pada telinga kanan Laura,Laura tersenyum mendengar nya

"Bagus juga ide kamu,tumben cemerlang"

"Heh enak aja kamu" ucap salsa tak terima

"Tapi kek nya kita harus nambah orang deh" usulan Laura

"Assalamu'alaikum, kalian lagi ngomongin apa? Nambah orang buat apa ya?maaf" tanya salah satu kawan Dila yang mempunyai senyum manis,kulit putih, dan sekarang memakai kacamata minus 1,5

"Wa'alaikumussalam,ngapain Lo di sini" balas salsa

"Lagi ngerencanain sesuatu ya? Buat ngasih pelajaran sama Dila" ucap perempuan tersebut

"Kok Lo tau,Lo gak marah? Kan Lo temen nya" ucap Laura

"Aku cuman pura pura baik aja depan dia, asli nya aku juga risi sama dia, dulu 3 temen aku selalu dekat sama aku,bahkan Ning Vani juga Bu nyai dekat sama aku,semenjak ada Dila mereka semua menjauh dari aku. Aku yang lebih lama dari Dila di sini, dia baru masuk aja udah belagu,udah dapet semua nya,rebut semua nya termasuk Gus Fatih" ucap gadis berkacamata itu

"Serius Lo mau ikut kita?" Tanya salsa, gadis itu mengangguk pelan

"Okee kita susun rencana" lanjut nya,lalu menyusun rencana bersama dengan dalang nya seseorang itu.

"Paham kalian berdua?" Tanya nya

"Paham sa!" jawab mereka bersamaan

"Okee kita mulai sekarang, liat aja kamu Dila" ucap salsa menyeringai

Apaaa?? sebenarnya yang akan mereka lakukan terhadap Dila?? Dan siapa gadis yang bermuka dua itu?? Bisa kah tertebak?
Gak bahaya ta?

******

"Umii" lirih Gus Fatih

"Ehh iya astagfirullahaladzim umi lupa, Dila sini nak tangan nya" ucap nyai Hasnah

"Buat apa umi?" Tanya Dila

"Udah sini aja dulu" nyai Hasnah mengambil tangan kiri Dila dan mengeluarkan satu kotak berisi cincin

"Punya siapa umi?" Tanya nya lagi

"Ini punya kamu sayang" jawab nyai Hasnah sembari tersenyum

"Ha?-punya aku?" Ucap Dila kebingungan

"Percaya kan omongan saya tadi?" Sahut Gus Fatih

"Gak!" Ucap Dila

"Astagfirullahaladzim dila,saya sudah buktikan sama kamu, dan tadi siapa yaaa yang bilang jangan ganggu lakik gue, ekhmm siapa ya" ucap Gus Fatih

"Terus pas tadi juga siapaa yaaa yang bilang saya suami nyaa terus bilang nya iyaaaa" ucap Gus Fatih dengan netra yang mengarah kepada Dila, sedangkan Dila merasa tercyduk tertangkap basah
Pipi yang semula berwarna putih kekuningan itu seketika memerah dan menunduk

"Udah ihh bisa diem gak sih!" Ucap Dila menyarkas

"Ekhmm adab adab" ucap Gus Fatih

"İya iya gus fatihh yang baikk, calon suami nya si iqo-"

"Astagfirullahaladzim heh mana ada saya calon nya si iqo, saya calon suami kamu Dila"

"Lahh kan nama gue Adila ashiqo nah tu ashiqo ambil iqo nya aja gimana si"

"Ngapa kamu Van kalo mau ketawa ya tinggal ketawa ngapa, gak perlu di tahan tahan" ucap Dila

"Kalian berdua lucu, ribut Mulu awas lohh ntar jadi saling cinta terus lamaran terus nikah te-"

"UDAH LAMARAN!" Ucap Gus Fatih dan Dila secara bersamaan

"Cieeee mana bareng lagi ngomong nya" goda Ning Vani lalu tertawa bersama umi dan abah nya

"Maa syaa allah anak Abah sudah dewasa ya, sudah mau menikah aja ini"

"Hehehe iya bah alhamdulillah"

"Maa syaa Allah nak semoga kalian selalu bahagia terus ya anak anak umi"

"Ehhh anak aku juga dong" ucap kyai zaid

"Iya iya tu anak uwa anak kamu" balas nyai Hasnah

"Gak tau kalo itu anak siapa, anak kita perempuan semua ya mi"

"Miris banget gak di akuin" ucap Gus Fatih dramatis

"HAHAHAHHAHAHA" mereka semua tertawa

"Udah jam berapa ini?" Dila melihat jam dan terkejut

"Allahuakbar!!"

"Kenapa Dila?" Tanya nyai Hasnah

"Ya Allah jemuran aku belum di ambil dari tadi,ini udah jam 5, terus juga aku belum mandi" ucap Dila

"Maa syaa Allah dila umi kira ada apa nak"

"Umi abah,dek vani. Dila pamit dulu ya assalamu'alaikum" Dila mencium tangan nyai Hasnah
Dan bergegas beranjak dari duduk nya

"Heyy tunggu!" Ucap Gus Fatih langkah Dila terhenti

"Kamu gak pamitan sama calon suami kamu? Gak izin dulu sama saya?" Ucap Gus Fatih

"Hadehhhhh kalo Lo suami gue ya gue izin, Lo cuman calon suami, bukan suami gue dah lah ntar ilang baju baju gue dah ya dahhhh assalamu'alaikum"

"Astagfirullahaladzim bahasa nya bagus banget" ucap Gus Fatih

"Fatihh, jika kamu sudah menikahi nya bimbing lah dia dengan lemah lembut dan kasih sayang, jangan pernah sesekali kamu membentaknya atau memarahi nya, apalagi kdrt, Abah tidak pernah sekalipun kasar sama umi kamu, ingat itu!" Ucap kyai Zaid Gus Fatih mengangguk dan mengingat pesan Abah nya itu

******



"Haloooo curut curut guee?? Nyampe di mana nih?? Edisi kangen kangenannn" ucap Dila saat baru sampai di asrama nya

"Salam dulu ukhty" sahut Vita

"Ohh iya assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu wahai ahli kubur"

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi wabarokatu!!"

"Allahuakbar! Wehhh enak aja kamu ni, masih hidup saya" ucap Vika


Gimana chapter ni?
Lanjut gak???
Lanjut lahh

HARAPAN DI ATAS SEJADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang