Octagon 3 - 178 : Perasaan Tak Sampai

213 29 44
                                    

"Aman?"

Di depan mobil tersebut, Hongjoong yang berada di luar bertanya pada Yunho di kemudi—dengan kaca jendela diturunkan. Di samping Hongjoong, Younghoon berada. Selagi Mingi dan Juyeon ikut bersama Yunho.

Karena ya, di malam pukul 10 itu, setelah latihan berakhir, Hongjoong akan pulang, bermalam di apartemen di mana Ibunya berada sekarang, untuk bertemu. Entah sang Ayah ada atau tidak.

Selagi Younghoon akan bermalam di tempat Hyunjae kembali.

Maka yang pulang hanya tiga.

Hongjoong tengah memastikan.

Segera Yunho mengangguk. "Udah. Lo juga udah cabut Seonghwa dan Jongho dari nama lo, 'kan? Yang gue dan Juyeon udah kecatat juga."

"Ya." Hongjoong mengangguk, lalu menarik napasnya cukup panjang, sebelum menepuk bahu Yunho. "Thanks, ya. Berarti kita sembunyiin ini dari mereka berdua, apalagi Seonghwa."

"Ya, biar Seonghwa gak jauh dari lo." Juyeon menjawab, dari kursi belakang, sebelum bersandar untuk beristirahat. "Kami tungguin sampai lo berdua dapat taksi masing-masing."

Baik Hongjoong maupun Younghoon mengangguk, tak ingin membuatnya panjang, dan menunggu.

.

.

.

Sempat Younghoon mampir ke café yang menjual just dan juga smoothies, lalu memesan dua, untuknya dan Hyunjae. Younghoon ingat, Hyunjae pernah bilang menyukai campuran pisang, blueberry dan strawberry. Jadi Younghoon membelinya.

Belum pukul dua belas malam tepat, jadi lampu café masih menyala. Tepatnya, masih buka.

Setelah turun dari taksinya, Younghoon, dengan senyuman merekahnya, segera mencapai pintu café dan membukanya. Yang jelas, membuat lonceng di atas pintu beedenting, dan menarik perhatian mereka yang berada di dalam.

Ada seorang pengunjung yang sibuk dengan laptopnya.

Ada tiga orang yang tengah mengobrol santai.

Juga ada Hyunjae, di balik meja pemesanan, tengah terkekeh karena di hadapannya—terbatas meja tinggi itu—rupanya ada Yuto yang tengah menangkup pipinya secara gemas.

Itu hanya... sedikit menyadarkan Younghoon bahwa...

"Eh, Younghoon?" Hyunjae menoleh, juga Yuto, melihat ke arahnya.

...tentu mereka dekat, toh... tinggal satu rumah dan satu band, bukan?

Younghoon bertingkah seolah ia tak terus memeluk Mingi selama di pulau lalu.

Berusaha untuk tetap tersenyum, walau sedikit merasa tak nyaman, Younghoon berjalan mendekat. Di mana Yuto kebetulan melepaskan sentuhannya dari Hyunjae, selagi lelaki itu tersenyum padanya, dengan sangat lembut—seperti biasanya.

"Kok gak bilang?" tanya Hyunjae pelan.

Younghoon berhenti di hadapan Yuto, yang menyamping dari arah Hyunjae untuk menatapnya lurus juga. Entah mengapa, kalimat ini keluar darinya. "Lo juga gak bilang kalau Yuto balik?"

"Oh, gue juga baru sampai satu jam lalu." Yuto yang menjawab, terkekeh karenanya. "Ibunya Kino udah baikan, jadi gue minta izin balik duluan buat nemenin Hyunjae."

Sedikitnya Younghoon membalas. "Gue juga bisa nemenin Hyunjae."

Hyunjae agak mengerjap tapi sadar.

Sedangkan Yuto terkekeh dengan bingung. "Kalian mau comeback, pasti sibuk, toh? Gue juga baru lihat lo lagi—kata Hyunjae, lo semua memang dibawa pergi, ya, sama keluarga Hongjoong? Enaknya~"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang