Sebulan berlalu, keberadaan kalian mulai tersebar secara mulut ke mulut, memang tidak secara identitas. Tapi nama organisasi kalian sudah tersebar meluas di dunia bawah dan gelap.
Mana ada penjahat kakap ataupun sepele yang tidak mengenal kalian.
Tapi desas desus soal nama perkumpulan kalian belum tersebar ke desa besar yang cenderung lebih damai.
Kalian memutuskan untuk membuat identitas diri sejak sebulan lalu. Mulai menyebutkan nama kelompok kalian sebelum akhirnya mengakhiri, sengaja menyisakan satu dua saksi untuk menyebarkan desas desus keberadaan kalian dan memancing lebih banyak musuh.
✧─── ・★: *sehari kemudian* :★・ ───✧
"Y/n, kau kah.. Itu?" Tanya suara lirih itu terbata, tubuhnya tak berdaya.Ia nyaris menjadi korban pembunuhan dari anggota Akatsuki itu.
Kamu lebih cepat datang untuk menendang jauh pergerakan Hidan sebelum ia menebas temanmu itu.
"Asuma, bagaimana rasanya di ujung nyawa?" Tanyamu datar sambil menekuk leher kesamping.
"Ta-tato itu!" Seru Kakuzu tertahan.
Semilir angin menerbangkan rambut depanmu yang panjang, menampilkan tato di antara alis yang berbentuk bunga mekar lima kelopak berwarna ungu.
"Tcih. Sudah kubilang terlalu mencolok, oii Mika!" Gerutu Dabi berjalan mendekat sambil menyisir rambut depan dengan tangan yang memperlihatkan dahi tanpa luka bakar. Ada tato ungu kelopak bunga di dahi bagian kanannya di ujung alis mendekati telinga.
"Menurutku malah bagus, kau ini selalu saja mengeluh" ledek Zoro menyeret dua katananya membuat gesekan pada tanah. Ada tato yang sama ujung alis kanan.
"Lihat, Zoro yang bodoh saja punya selera seni" sahut Mika membela diri, dia sudah duduk di dahan pohon. Tatto yang sama terlihat satu senti di bawah kelopak mata kirinya.
Shikamaru terkejut, begitu pula dengan yang lainnya.
"Kapten~ selesaikan saja, kalau lama.. Nanti malah jadi membosankan" seringai Sukuna dari berdiri menyandar di bawah bayang pohon, seringainya tampak menyeramkan dalam kegelapan. Bahkan Tatonya ada tepat di ujung kanan bibirnya yang tersenyum itu.
"Yahoo~ Hidan, sashiburi" sapa Mikaela.
"Oh, Mika. Kau bergabung dengan mereka sekarang ya? Nona Uchiha ini memimpin empat pria? Hebat sekali" puji Hidan.
"Hoi, jangan remehkan dia atau kau tak akan bisa beribadah lagi seumur hidupmu!" Cegat Kakuzu.
Kamu terkekeh "Itupun kalau masih bisa hidup" datarmu sadis.
"Ha?" Heran Hidan.
"Hati-hati, mereka itu psikopat!" Teriak Kakuzu memperingati.
"Psi.. kopat?" Bingung Shikamaru dan Asuma.
Shinobi lainnya membopong Asuma berdiri.
"Kami tidak ada hubungan dan permasalahan dengan Dark RyoShi (Ryoshin no Shika : tanpa nurani)!" Teriak Kakuzu.
"Ya, tidak gentle juga kalau harus melawan wanita, dengar nona.. Aku tidak menganggapmu lemah, aku bisa melihat kemampuanmu pasti melebihi Mika si gila itu dan semua orang lain yang waras di tim itu. Tapi kuharap kau cukup waras untuk tidak memulai pertempuran dengan Akatsuki" tambah Hidan masuk akal.
Suasana menegang, semuanya menunggumu memberi jawaban.
Buakh! Hidan tertendang dan tersungkur kebawah tanpa aba-aba dan persiapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha's Princess [Itachi x Reader] || Naruto Shippuden
Fiksi PenggemarPerjodohan dengan putra pemimpin, pemuda terbaik di Klan. Setelah mendapatkan rekomendasi, dipercayakan banyak hal, bahkan tak sengaja melukai hati sahabatmu sendiri. Setelah yang kamu lalui, dihari pertamamu sebagai tunangannya, kamu malah melihatn...