7. Gue Gak Percaya Sama Lo!

74 18 1
                                    

"Apasih Jake! Lo bisa diem gak sih?" Jake terus menerus menepuk bahu tegap Jay dari belakang, Jay tengah sibuk dengan game dan headset yang melekat pada kedua telinganya tanpa memperdulikan Jake yang terus menerus memanggilnya tanpa henti.

Jake lelah tak mendapati respon apapun dari Jay—Mereka kini tengah berjalan-jalan di lorong belakang lab IPA yang dimana itu mengarah langsung pada taman belakang sekolah—Jake mulai mendengus kesal, ia mengambil ponsel Jay paksa dan menyembunyikannya di bagian belakang tubuhnya. Jay kesal dengan apa yang Jake lakukan, padahal sebentar lagi ia akan 'victory' astaga Jake benar-benar menyebalkan.

"Ya! Apa yang lo lakuin, hah?!" teriak Jay kesal. Jake dengan dagunya menunjuk arah dimana terlihat punggung seorang pemuda dari belakang. Jay mengikuti arah tunjuk Jake, seorang pemuda dengan seragam kotor berdiri diantara rerumputan yang kian meninggi tak terurus. Pemuda itu bak patung, ia hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun.

"Siapa dia?" Jay dengan rasa penasarannya mulai melangkah berniat mendekati pemuda itu. Namun lengannya dicekal oleh Jake dengan cepat "lo liat apa yang dia pegang Jay?" tanya Jake.

Jay mulai memicingkan mata elangnya, menatap lekat-lekat benda yang dipegang oleh pemuda itu. "Cuman piso doang" balasnya santai—tapi tunggu "dia bawa senjata ke sekolah anjir, gak takut kena SP apa ya" bodoh Jay! Jake rasanya ingin memukul teman karibnya ini, mengapa temannya ini tak paham dengan apa yang ia lihat. Jake menahan amarahnya.

"Maksud gue gak gitu Jay—itu-"

"Heeseung gak sih? Iya Heeseung!" pekik Jay.

"Woy Lee Heeseung! Ngapain lo disana?" Jay berteriak memanggil Heeseung yang sama sekali tak bergeming. Dalam hati Jake ingin sekali mengutuk pemuda satu ini menjadi batu!—tapi tunggu—mengapa Heeseung sama sekali tak bergeming? Ia masih tetap diposisi yang sama, tak menghiraukan teriakan Jay yang memekakkan telinga.

"Aneh" gumam Jake.













***











Sunghoon lelah mencari Heeseung sedari tadi, ada yang ingin Sunghoon tanyakan perihal kejadian semalam yang membuatnya tak bisa tidur.

"Mana sih? Giliran dibutuhin aja ngilang"

Karena lelah mencari, ia akhirnya duduk di sebuah bangku lorong kelas 11 IPS dengan kaki yang ia selonjorkan ke depan.

"Cape banget dah nyari orng sibuk"

Sunghoon tak sengaja berpapasan dengan Junghwan, Junghwan terlihat berjalan dengan raut wajah seperti tengah memikirkan sesuatu. Karena ia lengah, tanpa sadar ia malah tersandung kaki Sunghoon dan terjatuh dengan tidak elitnya.

"Jalan tuh pake mata makanya" maki Sunghoon telak, ia menertawakan Junghean yang kini tengah terduduk dengan sedikit mendesis.

"Jalan pake kaki yang bener!" balas Junghwan.

"Lagian lo kenapa gak fokus? Lagi mikirin hutang?"

Junghwan berdiri dan mendengus malas "semalem gue mimpi aneh"

"Apatuh?" Sunghoon menarik Junghwan untuk duduk disebelahnya. Junghwan hanya menurut saja.

"Gue mimpi kalo ternyata udah ada korban kedua setelah Jaehyuk"

Sunghoon terdiam membisu "maksud lo gimana?"

"Seseorang di mimpi gue bilang kalo ini ada hubungannya sama pesan singkat yang kita dapetin waktu itu"

Sunghoon semakin tak paham dengan apa yang Junghwan ucapkan.

"Emang kalian dapet pesan apa? Dari siapa?"

the MOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang