SATU.

168 8 0
                                    

       Di dalam ruangan kelas yang cukup sepi terlihat seorang perempuan tengah tertidur pulas di atas meja, bukannya mengerjakan tugas ia malah memilih tidur, contoh murid yang tak boleh di contoh.

Brakk...

Bunyi gebrakan meja mengangetkan beberapa siswa yang masih stay di dalam kelas termasuk ceelyis yang tengah tertidur.

"Astaghfirullah,kaget woiii",ceelyis mengelus dadanya guna meredakan rasa kagetnya akibat ulah temannya "bisa nggak sih kalau bangunin orang tuh pelan-pelan, kalau jantung gue copot Lo mau tanggung jawab HAH?!!",Omelnya pada skaayine yang hanya menyengir tanpa rasa bersalah.

"Iya-iya lain kali, tapi nggak janji gue", skaayine ikut duduk di samping ceelyis, Wajahnya masih  terlihat sinis.

"Santuy aja kali tatapannya", balas skaayine tak kalah sinis, Lo sinis gue lebih sinis batinnya skaayine tak terima.

"Terserah gue lah, muka-muka gue, Dahlan masih ngantuk",ketika hendak menutup mata kembali, ceelyis langsung tersentak kalah mendengar ucapan skaayine.

"Katanya sekolah kita ngadain pendaftaran magang diluar negeri selama 6 bulan",jelas skaayine.

"Mending Lo ikut ngedaftar, Lo juga udah fasih bahasa jepang, tunggu apa lagi, kesempatan cuma sekali, boleh lah",goda skaayine mengikut lengan ceelyis.

"Lo serius, nggak bohong kan?",tuding ceelyis menyipitkan matanya menatap penuh curiga ke arah wajah songong skaayine.

"Ngapain gue bohong, nggak ada manfaatnya juga tapi kalau ngasilin uang sabi kali" ceelyis menatap malas.

"Yang bener".

"Nih gue punya buktinya",tak terima di tuduh skaayine menunjukkan pemberitahuan di dalam grup kelas kelasnya"Lo sih nggak update makanya kagak tau".

"Mau nggak?, keburu pendaftaran nya penuh".

"Ehh emang kita bisa request negaranya?",tanya ceelyis pelan, takutnya dia malah di tempatkan di negara yang tak ia inginkan.

"Boleh dong cantikk,yuk buruan nanti tutup,nyesel Lo",dengan tidak sabaran skaayine menarik tangan ceelyis untuk segera keluar dari kelas menuju kantor kespek yang lumayan jauh.

Tok tok tok

"Masuk".

Skaayine dan ceelyis memasuki ruang kepsek lalu menghampiri meja guru itu yang tampak sibuk mengurusi berkas-berkas.

"Permisi pak, ini ceelyis dari kelas 12 MPLB 1 ingin mendaftar magang di luar negeri",ceelyis memilin ujung bajunya was-was takut jika formulir yah telah habis.

Pak Mamat mengangkat wajahnya menatap kedua siswa di hadapannya bingung, skaayine yang menyadari raut kebingungan pak Mamat langsung menjelaskan"eh,dia pak yang mau daftar bukan saya",ucap skaayine sesopan mungkin, padahal kan udah gue perkenalin batin skaayine, efek tua kayaknya deh sambungnya lagi.

Pak Mamat beralih menatap perempuan berkerudung itu"kamu yang mau mendaftar?", tanyanya.

"Benar pak",jawab ceelyis cepat.

"Kebetulan formulir yah masih ada satu,kamu boleh mengisinya sekarang,lalu kembalikan jika selesai", selesai memberikan kertas putih penuh tinta hitam itu,pak Mamat kembali berkutat dengan berkas yang tak ada habisnya, makanya dia botak.

Setelah selesai mengisi formulir nya dengan teliti" nggak sia-sia gue belajar bahasa jepang dari anime,semoga aja gue keterima", tatapan penuh harap terlihat jelas di sorot matanya.

Skaayine tersenyum menyemangati ceelyis dia tau ini adalah salah satu impian ceelyis untuk bekerja ke jepang"gue yakin Lo bakal keterima,jangan ragu sama hasilnya cel".

Ceelyis tersenyum,terharu tentu saja, mempunyai teman seperti skaayine adalah keberuntungan baginya"makasih skaay,gue beruntung punya Lo".

"Berlebihan banget sih, gue kan jadi maluu", ceelyis memutar bola matanya malas, Kambu lagi nih penyakit dramatis nya, padahal lagi sedih-sedih nya batin ceelyis.

Setelah selesai ceelyis dan skaayine berjalan menuju ruang kepsek untuk mengembalikan formulir yang telah ia isi kepada pak Mamat"permisi pak,ini formulir nya sudah saya isi".

"Hm baik besok akan saya konfirmasi, tinggal tunggu saja hasilnya".

"Baik pak, terimakasih",pamit ceelyis  lalu keluar dari ruang kepsek bersama skaayine.

"Nggak sabar gue sama hasilnya,takut nggak sesuai ekspektasi", ceelyis mendadak ragu walaupun tadi ia disemangati oleh skaayine, ia takut jika tak di terima apalagi kesempatan ini sudah ia wanti-wanti dari juah hari.

Skaayine yang menyadari perubahan ceelyis merangkul nya dengan semangat"gue yakin Lo bakal lolos, percaya deh sama gue", ceelyis membalas dengan senyuman"sipp, kalau Lo lolos harus traktir gue yahh", ceelyis Mendelik sinis ke arah skaayine yang menampilkan cegiran khas nya.

Malamnya ceelyis tak bisa terlelap,ia begitu takut dengan hasilnya, untung-untung kalau di terima kalau enggak, ceelyis menghembuskan nafas beratnya, pikirannya malah melenceng jauh"nih otak lama-lama gue buang, suka banget bikin orang overthinking ".

______________________________________

                               Next

Obsession Oushi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang