Tak terasa 3 hari sudah sarah terbaring sakit, tentunya bukan waktu yang sebentar bagi reyna, sebab ia merasa begitu kesepian tanpa sarah, ya, walaupun reyna lebih suka menyendiri, tapi sarah tetaplah menjadi satu-satunya teman setia Reyna.
*********************
"rey, aku pingin berangkat sekolah"sarah
"gak, kamu masih sakit"reyna
"aku dah sembuh rey, cuman wajah aku aja yang masih pucet"sarah
"karna wajah kamu masih pucet, itu tandanya kamu masih sakit sar"reyna
"pokoknya aku mau sekolah"sarah
"ya udah terserah kamu"reyna
"aku tuh kangen, pengen dibacain novel sama kamu rey, tapi jawaban kamu malah kayak gitu"sarah
"ya udah ayo"reyna
"beneran nih boleh"sarah
"ya"reyna
"yeee,,,,reyna baik deh"sarah*****************
setelah selesai bersiap-siap,
Reyna dan sarah berangkat ke sekolah, Reyna tetaplah reyna, walaupun ia merasa senang atau pun sedih, ia tak pernah mengexpresikannya dengan bentuk apa pun dan dengan expresi wajah bagaimana pun, jadi sebelum atau sesudah sarah sakit seperti tidak ada bedanya, padahal ia begitu kesepian tanpa sarah, tapi setelah dia ada, tetap saja sarah menjadi korban kecuekannya, bagaimana tidak, sarah yang dari tadi berjalan disamping reyna, namun tidak sepatah kata pun keluar dari bibirnya, mungkin bisa dibilang, jika tidak sarah yang mengawali bicara reyna akan tetap diam, dengan pandangannya yang datar, jadi mau tidak mau, sarah harus jadi wartawan dadakkan untuk membuat reyna bicara.
"rey, kamu gak kesepian kemarin aku sakit?"sarah
"gak"reyna
"beneran??"sarah
"iya"reyna
"hem,,,padahal ya, pas sakit aku pingin banget dibacain novel sama kamu, sekarang aku seneng banget bisa sekolah lagi"sarah
"oh gitu"reyna
"ih,,,,kok jawabannya gitu doang sih rey"sarah
"terus gimana?"reyna
"tau ah"sarah
"ya udah"reyna
"huh, terkadang aku bingung, kamu itu manusia apa patung sih rey, kok ada ya manusia sedatar kamu"sarah
"buktinya"reyna
"gak habis fikir aja aku"sarah
"gini-ginikan masih sahabat kamu"reyna
"ya iyalah,,,sahabat aku yang cueknya gak ada banding ini"sarah********************
Begitu sampai di sekolah, jam menunjukkan pukul 07:50, karna bel sudah berbunyi, jadi mereka sudah tidak bisa pergi keperpustakaan dulu, sarah dan reyna segera masuk kekelas .
"rey, kenapa wajahmu?"sarah
"wajahku"reyna
"iya kaya bad mood gitu?"sarah
"oh,,,"reyna
"kenapa??"sarah
"kayak gak biasanya aja, akukan memang gak suka pelajaran bahasa jepang"reyna
sejauh ini dari dulu hingga sekarang, reyna memang tidak terlalu suka pelajaran bahasa asing, karna memang setiap pengajar langsung didatangkan dari negara itu sendiri, dan tentunya mereka tidak bisa bahasa lokal, jadi mau tidak mau meraka harus memahami betul bahasanya agar bisa mengerti apa yang disampaikan.
"rey, kalo dilihat-lihat shimizukazuki sensei* ganteng juga ya"sarah
"hem,,,"reyna
"tapi sayang matanya terlalu sipit"sarah
"ya"reyna
"coba aja matanya agak lebar dikit pasti ganteng banget"sarah
"hem,,,"reyna
"reyna ih, kamu kebiasaan banget sih, dari tadi aku ngoceh cuman dijawab hem ya hem lagi, kayak ngobrol sama patung deh jadinya"sarah
"kayak gak biasanya gitu"reyna
"oh jadi selama ini aku memang ngomong sama patung"sarah
"udah deh sar, mending kamu perhatiin tu shimizu sensei gantengmu itu, diperhatiin aja gak faham apa lagi gak"reyna
"hehe,,, iya ya"sarah*panggilan guru untuk orang jepang
******************
Reyna masih setia, bersama dengan tumpukkan buku pelajarannya, sarah pun masih sibuk dilantai 7 mencari novel.
"reyna aku datang"sarah
mendengar suara sarah, reyna hanya meliriknya sedikit, lalu kembali fokus pada bukunya, namun anehnya ia tidak langsung merengek minta dibacakan novel, ia malah melihat kearah tangan reyna, reyna merasa aneh dan memandang sarah lalu ketangannya secara bergantian.
"liatin apa?"reyna
"bagus banget cincinmu rey, koq aku baru lihat"sarah
"baruku pakai"reyna
"itu berlian ya?"sarah
"hem,,,,"reyna
"buat aku dong rey"sarah
"jangan, ini dari papaku, kalo kamu mau nanti aku bilang keayahku kalo papahku kejepang lagi"reyna
"gak mau lama, aku maunya sekarang"sarah
Tanpa aba-aba sarah langsung menyambar tangan reyna, dan mengambil paksa cincin itu, karna sarah terlalu kuat menarik tangan reyna, setelah lepas bukannya ada ditangan sarah, cincinnya malah terlempar kebawah dan memutar dilantai dengan cepat, karna merasa itu adalah barang yang sangat berharga dari papanya, reyna langsung berlari mengikuti arah cincin itu, sampai ia tidak melihat apa pun kecuali hanya fokus pada satu titik, sampai cincin itu menabrak suatu benda, dan berhenti dari putarannya, Reyna langsung bertekuk lutut untuk dapat mengambilnya, namun saat ia ingin meraihnya ia merasa aneh.
"bukannya ini adalah sepatu laki-laki" batin reyna, tanpa ingin melihat siapa dia, reyna langsung ingin mengambil cincin itu, tapi tangan reyna terhenti saat orang itu menginjak cincin nya, dan ia berjongkok agar bisa sejajar dengan reyna, mereka akhirnya bertemu pandang untuk pertama kalinya, dan untuk pertama kalinya juga hati reyna jadi tidak menentu, sampai bibirnya seperti terkunci, tak bisa berkata apapun, entah karna reyna terpanah oleh ketampanannya, atau mungkin karna auranya yang begitu kuat, yang pasti ia telah berhasil membuat hati cewek patung itu bergetar.
"kamu menghalangi jalanku, sebagai gantinya cincinmu, saya tahan"gus han
Setelah mengambil cincin reyna gus han berlalu begitu saja, sedangkan reyna masih terpaku ditempat yang sama, hingga ia benar-benar sadar dan berlari mengejar gus han.
"Hey,,,"reyna
usaha reyna sia-sia karna gus han sudah masuk kedalam lif, dan ketika ia kembali menekan tombolnya, ternyata gus han sudah tidak ada didalam.
Dengan berat hati, reyna terpaksa kembali dengan tangan kosong, yang membuat wajahnya murung.
"kenapa rey?"sarah
"cincinnya gak dapet"reyna
"kok bisa?"sarah
"dibawa sama....Gus han syarif"reyna
Mendengar nama gus han sarah begitu terkejut, ia langsung berdiri dari posisi duduknya, mendengar nama itu ia tampak begitu bersemangat, tak sabar mendengar cerita selanjutnya dari reyna.
"kok bisa, gimana ceritanya rey, terus kamu ketemu dia dimana, terus dia bilang apa? aku mau deh ngambil cincinnya"sarah
"gak perlu, klo kamu jadinya modus"reyna
"tapi aku ikut ya?"sarah
"ya"reyna.
By_shenna
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta terhalang nasib dan nasab
RomanceDia adalah gadis angkuh yang tidak pernah memiliki perasaan kepada siapapun, namun siapakah dia yang berhasil mengembalikan senyum itu diwajahnya??.