17. comeback

7.9K 552 91
                                    

Waktu sudah menjelang malam, para murid pun sudah berkumpul kembali ketenda. Namun time biru belum juga terlihat batang hidung nya. Aiden, Leo, Kala, Sera dan Lila. Tak juga nampak.

Panita dan guru-guru di sana sudah kelimpunan mencari, namun tak kunjung ada hasil nya.

Endah bahkan sudah harap-harap cemas di dekat api unggun yang sudah menyala, mencoba mencari bala bantuan sebelum menghubungi keluarga mereka.

"Sebentar lagi tim sar bakal dateng dan coba cari mereka." Seorang guru lelaki berujar, meminta mereka untuk tak panik.

Terlebih Hera, Hani, dan Hana terlihat begitu khawatir akan keberadaan Sera.

"Kita hubungin keluarga nya?"

Endah nampak terdiam sebentar, sejujurnya ia takut Kirana marah karna Kala sudah di titip kan pada nya. Namun melihat kondisi yang tak memungkinkan untuk bersikap egois. Wanita itu akhirnya mengangguk kecil.

"Untuk Kala, dan Sera. Biar saya yang ngehubungin Wali nya." Ia bergegas menjauh dari sana, mencari sinyal yang begitu susah di gapai.

"KALO KALIAN GAK MAU CARI, BIAR KITA CARI BARENG-BARENG!"

"IYA! MY BABY SERA ADA DI DALEM."

"CALON ISTRI SAYA KALA JUGA PAK!"

"KETUA KELAS KITA ADA DI DALAM JUGA PAK!"

Baru ingin menghubungi Kirana, Endah harus di hadapkan oleh teriakan-teriakan para Siswa teman sekelas Kala yang membuat suasa kian gaduh.

"Iya saya ngerti! Tapi masuk kehutan malam hari itu bahaya! Kita juga udah hubungin tim sar untuk bantu cari!" Salah satu panitai berujar penuh ketegasan. "Kalian teriak-teriak protes gini cuma buat kita tambah pusing."

"Mending kalin masuk ketenda masing-masing! Istirahat biar besok pagi kita bisa langsung turun!"

"Trus maksud bapak kita di minta buat ninggalin temen-temen kita?"

"Bukan ninggalin, Tapi acara ini gak akan bisa di lanjutkan." Ia berujar menjelaskan. "Tolong bantu kita untuk gak buat semua ini semakin kacau."

"Saya janji, Malam ini teman kalian pasti sudah kembali."

Endah meremas telepone gengam nya erat, tau jika kalimat itu hanya untuk menenangkan para murid yang panik.

Mencari manusia di luas nya hutan tengah malam bukan hal yang mudah, terlebih tak ada petunjuk yang memudahkan tim sar untuk melacak keberadaan mereka. 

Wanita itu hanya berharap semoga kelima murid nya masih dalam lindungan Semesta dan Tuhan nya.

~•~

Tita menatap hujan yang turun begitu lebat dari balik kaca jendela, menerka-nerka apakah Sera nyaman di sana? Apakah Sera sudah tertidur pulas? Apakah Sera menjaga kala dengan baik?

Wanita itu merasakan perasaan nya menjadi tak enak secara tiba-tiba. Melirik Yuri yang sudah pulas tertidur tanpa merasa terganggu akan gemurub yang terus bersahutan.

Waktu memang sudah menunjukan pukul sepuluh malam, dan esok pagi sang suami harus pergi ke Jepang untuk menghadiri rapat yang sangat penting dengan kolega dari perusahaan besar di sana.

Tita mengalihkan atensi nya saat dering telpone yang di letakan di atas nakas berbunyi amat nyaring. Melangkah untuk merih benda pilih itu.

Kening nya mengerut dalam saat nama Guru bimbingan konseling di sekolah sang anak yang nampak tertulis di sana. Menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.

Kala, Dan 10 Pinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang