7

22 6 1
                                    

hlow muc, jngn lupa feedbacknya yaa.

-^^-

Hope u like it mucc

|
|
|
|
|
|
|

Mewah, Megah, Dan Kokoh. Mungkin itu kata yang dapat terucap dari bibir mengaga milik taeyong, setelah menaruh sepedannya pada parkiran khusus, ia mulai berjalan menuju lobi kantor dan terdiam sejenak guna menikmati megahnya kantor milik ayah mark, namun kekesimaan taeyong pada kantor harus terhenti saat seseorang menepuk pelan pundak miliknya..

"Hey, kau penjaga kasir toko milik kakek ling kan? Apa yang kau lakukan di sini?" Oh taeyong ingat, dia pria aneh berpenampilan preman yang saat itu membeli rokok di toko ia bekerja. "Aku sedang mencari ayah mark, siapa ya namanya aduh aku lupa, dia meninggalkan tas nya di rumahku" jelas taeyong kepada yuta, namun hey! Apa tatapan mata itu.

  Tatapan mata yuta seperti mengimiditasi taeyong, "bagus juga selera si horny itu. Kau ada hubungan apa?" Belum sempat mendengar jawaban taeyong, satu layangan cinta menyapa pipi putih milik yuta, ya itu tamparan penuh cinta dari taeyong.

"Heeyy tuan preman, jaga mulutmuu yaa!! Aku hanya mengantarkan tas saja, kemarin ia meninggalkan tas nya di rumahku karena ia menjemput mark sehabis les bersamaku, tch dasar mengesalkan" cibir taeyong sembari berjalan memasuki kantor dan bertanya pada resepsionis di mana lantai tempat jaehyun berada, "tamparan miliknya lebih kuat melebihi goyangan winwin, awch"

berjalan memasuki gedung dengan mengelus pipinya yang memerah yuta, memasuki lift dan naik ke lantai di mana ia bekerj. "Omong-omong tak ada salahnya juga si horny menentukan guru les mark, aku harus memberi tahu ini di grub pasti akan menjadi berita hangat".

  Naik melewati lift khusus pengantar makanan dan karyawan, taeyong memencet tombol menuju lantai 24 dimana lantai paling ujung milik jaehyun seorang, jantung taeyong sedikit berkedup ia takut kalau ia di tuduh apa-apa karena membawa tas jaehyun, yaa meski niatnya hanya mengembalikan.

toh siapa tau pikiran jaehyun kemana-mana, nanti yang ia kira taeyong merogoh tasnya lah, membobol atmnya lah, aaah memikirkan itu taeyong tak sadar telah sampai pada lantai yang ia tuju...

TING! 'Selamat datang di lantai 24, ruangan milik tuang jung berada'

  "Woa lift yang canggih" gumam taeyong, ia keluar dari lift dan langsung menghadap pada pintu bernuansa moderen, dengan tulisan 'Jung Jaehyun' yang terpampang di depan. Mengetuk pintu dengan sopan, resepsionis mengatakan jaehyun akan memberi izin kepada orang untuk masuk bila lampu pada pintu berwarna biru, dan ia juga sudah mengatakan kepada jaehyun akan ada tamu hari ini.

  Menunggu sekitar 10 menit taeyong akhirnya menatap perubahan warna pada pintu, perlahan ia membuka pintu tersebut dan menyembulkan kepalanya ke dalam, namun sialny "akh! Aduhh" jaehyun tepat di depan pintu dan ya kepala taeyong mau tak mau terkena dada kekar milik pria tampan ayah dari mark.

   "Lee Taeyong? Ada perlu apa, meminta imbalan karena kemarin kau mengajar anakku?" Tanya jaehyun sembari menatap taeyong yang sedang mengelus dahinya, sungguhh! Itu dada atau dinding sangat keras rasanya dahi taeyong ingin pecah saja.

  "Aku hanya ingin mengembalikan tas milik tuan, dan lagi aku tidak meminta imbalan sepeeserpun kepada anda, saya memang orang rendahan, tapi saya bukan tipe yang datang jauh" hanya untuk meminta imbalan. Ini tas tuan, kemarin tertinggal di rumahku" menyerahkan tas milim jaehyun dan sedikit mempout bibirnya.

   taeyong berbalik dan berniat untuk segera pergi, ohh sungguh moodnya di buat rusak oleh 2 orang hari ini.

  "Menurutmu aku akan membiarkanmu pergi Lee? Kemari" belum sempat taeyong mengeluarkan kaki untuk pergi, tangannya sudah di cegat jaehyun dan ia tarik paksa untuk masuk ke dalam ruangan, menutup pintu dengan cepat serta mengurung taeyong di belakang pintu, menunduk untuk melihat makhluk kecil di bawahnya.

"Apa yang kau lakukan kemarin bersama mark? Lee Taeyong?"

  Tunggu tunggu ttuuunggu! Hey posisi apa ini, taeyong masih mencerna semuanya, mendonggak untuk membalas tatapan tajam milik jaehyun, taeyong hanya menatap kebingungan ke arahnya, "kemarin aku hanya mengajarinya belajar bersama dahyun, dan dahyun juga yang mengajak mark. Demi tuhan aku tak melakukan apapun pada mark" ohhh takut, taeyong takut dengan tatapan itu, itu tatapan yang kali pertama ia lihat.

  Memijat dahinya pelan, jaehyun mendenggus sembari menarik tangannya dari pintu, "setelah pulang dari rumahmu tiba-tiba saja mark, mengatakan hal yang bahkan aku sendiri tak pernah memikirkan itu akan terucap padanya" taeyong bingung, ia mengikuti arah jaehyun melangkah, ia duduk ke sofa dan jaehyun duduk ke kursi kebesarannya.

"Memangnya apa tuan?" Ayolaahh ia penasarann.

  Menatap taeyong lamat, tepat pada mata lelaki manis itu, jaehyun berucap dengan telak dan berhasil membuat taeyong meneguk ludah kasar, serta tangan yang ia remat kuat. "Mark, ingin kau menjadi ibunya"

-TBC

AYOOO VOTEE DONGGG, YG VOTE AKU KASIH 1 KECUP MANISSS MUAAHH AHAHAH. gudbayy mootss, jangan lupa feedback yaa tenkyuu♡♡

fly me to the moon | jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang