Sorry for typo⚠️
Happy Reading!!!!
Karin berlari melewati lorong-lorong rumah sakit sembari mendorong brankar yang ditiduri oleh istrinya
Tangannya yang satu menggenggam tangan milik sang istri berusaha menguatkannya
"Kamu kuat sayang"bisik Karin di telinga Wina
Wina merintih kesakitan, wajahnya putih pucat, bulir bulir keringat bercucuran
Mereka masuk ke dalam ruang persalinan
"Sebentar saya cek dahulu pembukaannya"ucap dokter
"Masih pembukaan ketujuh, tolong sabar ya Bu sebentar lagi"ucap dokter menenangkan
Karin mengusap keringat di dahi sang istri lalu mengecupnya lama
"Tahan ya sayang, sedikit lagi"ucap Karin menenangkan sang istri
"Sakit uhh"Wina meringis merasakan kontraksi yang luar biasa, bahkan air matanya mengalir karna rasa sakit yang luar biasa
"Maaf.. maaf sayang"Karin mengusap perut Wina sembari mengecupi kening Wina
"Hiks sakit"Wina semakin menangis sembari masih meringis
"Iya sayang maaf ya, apa mau operasi aja?"Wina menggelengkan kepalanya tanda ia tak setuju
"Tapi kamu kesakitan"tangan Karin menggenggam tangan Wina
Wina meremas tangan Karin menyalurkan rasa sakitnya
Setelah sekian lama menunggu akhirnya ini saatnya si kembar keluar
"Ayo Bu, tarik nafas dan buang lakukan berulang kali ya"ucap dokter
Wina melakukan perintah dokter ia menarik nafasnya lalu membuangnya dan melakukanya berulang kali
Keringat bercucuran, mulut yang tak berhenti berteriak mengejan, mata terpejam, tangan menggenggam menyalurkan rasa sakit
Namun rasa sakitnya tidak akan pernah ada yang menandingi, begitulah perjuangan Wina dan para ibu diluar sana
Mereka berjuang menahan rasa sakit yang sangat luar biasa agar anak' mereka lahir di dunia ini setelah 9 bulan di kandungan
Bahkan mempertaruhkan nyawanya demi anak-anaknya lahir dengan selamat
"Oekk oekk"tangisan kedua bayi itu menggema di seluruh ruangan
Betapa bahagianya mereka yang mendengar tangisan tersebut
"Terimakasih, terimakasih sayang. Kamu hebat, terimakasih"air mata Karin mengalir, ia mengecupi wajah ayu sang istri
Wina terengah-engah kelelahan, Karin menyodorkan minum ke mulut Wina lalu Wina mulai meminum
Air mata wina mengalir, bibirnya mengulas senyum. Meskipun terlihat pucat, namun ia tersenyum bahagia
Ia berhasil melahirkan kedua anaknya dengan selamat
Dokter meletakkan dua bayi itu di atas dada Wina
Bibir kecil itu bergerak mencari sesuatu
Wina menatap haru kedua anak-anaknya, begitupun dengan Karin
"Selamat datang di dunia, putra tampan papa"Karin mengecup kepala keduanya
Wina tak dapat menahan air matanya, ia menangis namun bukan tangisan sedih tetapi tangisan bahagia
Tangisan tulus seorang ibu adalah saat melihat anaknya lahir ke dunia, ia merasa berhasil. Mulai dari perjuangan menghadapi morning sickness yang setiap hari dirasakan, hingga perubahan hormonal yang sering membuatnya menjadi periang atau kadang menjadi pendiam
KAMU SEDANG MEMBACA
Final Decision | Jiminjeong
DiversosKelanjutan cerita keluarga kecil Karin & Wina. Baca dulu Love Hurts sebelum membaca cerita ini agar ceritanya menyambung #1-wina 15/03/2023