Dalam perjalanan yang dapat dikatakan cukup melelahkan karena hampir menghabiskan waktu selama tiga puluh menit lebih. Loka menyusuri sebuah jalan setapak yang disampingnya terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi. Walau membuat lelah, tapi tertolong dengan rindangnya pohon-pohon yang mengelilingi jalan tersebut. Loka sedang berada di kampung halamannya untuk bertemu dan membahas tentang sesuatu hal dengan paman dan rekannya yang lain.
Lokasi pertemuannya berada di tengah hutan, disana ada sebuah bangunan kayu yang sudah tua. Untuk sampai kesana Loka harus melewati jalan yang begitu panjang tanpa menggunakan alat tranfortasi apapun. Karena wilayahnya yang cukup terisolir dan jauh dari pemukiman penduduk.
Hutan merupakan sumber kehidupan paling utama di wilayah Abalyon. Dan Loka sendiri memanfaatkan dan mengolah hutan untuk usaha miliknya. Ia mendirikan sebuah pabrik kertas yang sangat besar di wilayah tersebut yang juga sebagai lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Loka yang secara perlahan ingin membangkitkan perekonomian di daerah tersebut terus berupaya melakukan cara-cara untuk menggali potensi sumber daya alam serta sumber daya manusianya. Banyak memang orang yang berkuasa di daerah tersebut, tapi hanya sebagian kecil yang berfikir bagaimana berkonstribusi untuk wilayah dan juga orang-orang yang ada disitu. Mereka lebih memilih mencari sebanyak-banyaknya keuntungan dan mengambil hak-hak orang lain.
Di rumah tengah hutan tersebut Loka telah ditunggu oleh beberapa orang, salah satunya adalah paman Loka sendiri. Orang lainnya adalah pengikut-pengikut setia kakeknya waktu dulu. Loka merupakan harapan besar bagi mereka untuk bangkit lagi dan membalaskan dendam yang mereka simpan selama ini.
"bagaimana perjalanmu kemari?" Tanya pamannya kepada Loka.
"cukup melelahkan karena tempatnya lumayan jauh."
"masuklah dulu untuk istirahat."
Pria paruh baya itu yang sedari tadi menunggu kedatangan Loka di depan gerbang masuk. Mempersilahkan Loka untuk masuk kedalam rumah, karena Loka terlihat lelah dengan perjalanannya ke tempat tersebut.
Diruangan yang cukup hangat dan nyaman itu, dinding-dinding kayunya dihiasi deretan buku-buku yang cukup tebal. Ruangan yang terbilang cukup luas dan sangat sederhana. Pemilik dari tempat itu adalah seorang yang dulunya menjadi penasihat ayah Loka. Pria itu tinggal bersama istrinya dan juga anak perempuan yang umurnya tiga tahun lebih tua dari pada Loka. Mereka termasuk pengikut setia dan selalu menantikan saat-saat ini tiba, saat dimana keturunan Abalyon muncul kembali.
"apakah sangat melelahkan perjalananmu?" Tanya Sera anak pemilik rumah.
Loka hanya tertegun melihat wanita yang menyapanya itu.
"jadi kau tidak ingat denganku? Sudah sangat lama ternyata kita tidak bertemu. Aku Sera, dulu kita sering bermain bersama disungai. Waktu itu rambutku selalu pendek, jadi banyak orang yang mengira bahwa aku anak laki-laki."
"ohhh...iya aku ingat, kau yang sering mengajakku untuk main diluar rumah. Sudah cukup lama, jadi agak samar-samar ingatanku." Jawab Loka yang mengingat wanita itu, setelah mendengarkan penjelasannya.
"bagaimana kabarmu sekarang? Kau telah tumbuh menjadi pria tampan dan berkelas saat ini."
"yaa jauh lebih baik daripada yang sebelumnya. Lagipula itu sudah berlangsung lama, pasti ada perubahan yang signifikan dari seseorang yang sudah dewasa."
"secara tidak langsung aku pernah bertemu denganmu beberapa kali waktu di kota. Waktu itu kau masih menjadi seorang penyanyi. Tapi aku sama sekali tidak mengenali dirimu sebagai Loka teman masa kecilku."
"dulu aku masih ingat jelas tentang masa kecilku dan dimana aku berasal. Tapi aku selalu takut untuk datang ketempat ini. Dan baru beberapa tahun ini aku memberanikan diri untuk datang ketempat ini lagi. Ngomong-ngomong selama aku kesini baru kali ini aku melihatmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Ruler : White Demon Conqueror
FantasíaLoka merupakan seorang keturunan dari penguasa Abalyon yang selama kecil hidup di sebuah panti asuhan. Setelah ia beranjak dewasa keluarganya menemukan dan membawa ke kediaman keluarga besar abalyon. Loka menjadi harapan besar bagi keluarga yang mas...