semakin rumit

5K 473 71
                                    

maafkan typo

Seminggu sudah berlalu, Shani tetaplah Shani dengan kesibukannya sebagai seorang model, banyak sekali tawaran pemotretan yang Shani ambil bahkan di luar agensi modelnya.

sempat juga ada tawaran main film, tapi Gre menolak keras hal itu, ia tak rela. Sungguh, karena film bergenre romance itu harus banyak adegan peluk dan cium bersama partner lawan jenis, dari situ Papi melarang keras sang istri mengambil tawaran itu.

Hari ini tepatnya, di hari jumat yang sedikit sejuk karena matahari sedang bermain petak umpet di atas sana, Papi yang sedang bersama Zeedan dan juga dede sekarang sibuk dengan imajinasi ketiganya, salah kalau kalian beranggapan Zeedan sore ini berimajinasi tentang hewan purba kesukaannya, karna kali ini, ketiganya sedang bermain masak masakan.

sebagai koki kecil, Zeedan dan Angel sungguh mendalami peran itu, sedang sang Papi berperan sebagai pembeli, berbeda dengan biasanya, akhir-akhir ini Zeedan malah lebih suka bermain masak masakan, bahkan sempat bilang ke Papi mau jadi chef terkenal suatu saat nanti.

"ayok Papi! beli mam lagi!" teriak si sulung menyuruh Papinya berakting sebagai pembeli di restoran yang mereka ciptakan

Papi menurut, walau dirinya sudah lelah sekali, semalam begadang ngurus berkas, dan subuh tadi sudah berangkat ke kantor untuk meeting, pulang siang hanya tidur setengah jam habis itu di tarik paksa oleh si kembar untuk ikut bermain.

tak lama, sang Mami terlihat turun, tampak riweh dengan beberapa bawaan, ada tas yang lumayan besar juga yang di bawa, Papi bingung dengan istrinya itu.

"mas" panggil Shani

Gre hanya menoleh ke arah istrinya itu, matanya menelisik seluruh bagian tubuh istrinya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rapi, kata yang cocok di gambarkan saat ini.

"mau kemana mom?" bukan Papi yang bersuara, melainkan si bungsu cantik mereka

Shani mendekat, berlutut di dekat si kembar, tangannya mengelus pipi gembul milik si tampan Zeedan.

"mom pergi kerja ya sayang, adek sama kakak baik baik di rumah sama Papi, nanti minta apa apa bilang aja ke Bibi" ucap MamiMami

lihatlah, wajah melas keduanya, Papi bahkan sedikit mengalihkan pandangannya dari si buah hati karena tak tega.

"mom kok pergi" lirih si sulung yang nampak tak rela

"mendadak sayang, mom minta maaf, ya?" Shani benar-benar merasa bersalah sekarang ini

Papi berdiri, sedikit merapikan mainan kedua anaknya itu dan menarik sang istri agar sedikit jauh dari si kembar.

"mau kemana?" tanya Gre sedikit menggebu gebu

"mas, a-ku tadi di telfon sama manager aku" jawab Shani sedikit takut

"apalagi sekarang?!" bisik Gre dengan suara sedikit di tekan

"pemotretan di Lombok"kali ini Shani menunduk, enggan melihat ke arah suaminya yang wajahnya sudah merah padam itu

" Shan, yang bener aja lah?! kemarin 3 hari kamu pemotretan ke Sumba, sekarang ninggalin anak anak ke lombok, ayolah Shan"demi apapun Papi sudah tak bisa menahannya

di luar dugaan, kenapa agensi model ini seperti membuat sibuk sang istri, seperti tak ada talent lain saja. Pikirnya.

tin! tin!

suara klakson mobil terdengar, Shani langsung buru-buru mencium bibir suaminya dengan cepat. ia lalu beralih ke arah kedua buah hatinya, mencium secara bergantian dari mulai pipi, kening dan juga bibir Zeedan dan si kecil Angel.

Best FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang