Bab 22 ~ Ada kesempatan dalam kesempatan

40.1K 2.8K 228
                                    

Selamat Membaca 🕊️

***

Sesampainya di halaman Mansion Alina dengan sedikit grasak-grusuk membuka pintu mobil dengan cepat.

Hana sudah ketakutan setengah mati melihat Alina dengan perut besarnya itu melangkah cepat meninggalkan dirinya di dalam mobil.

Astaga nona kesurupan apa lagi dia hari ini???

Tanpa menunggu Hana atau James menemani dirinya masuk kedalam rumah Alina dengan cepat hendak membuka pintu besar yang terbuat dari kayu yang kokoh itu.

"Nona tunggu!" Seru seorang bodyguard menghalangi langkah Alina.

"Kenapa?" Tanya Alina dengan wajah yang cukup kesal karena di halangi.

"Nona tidak bisa masuk sekarang karena ada acara penting yang sedang berlangsung" jelas seorang bodyguard dengan nada yang tegas.

"Apa katamu? Kau tidak tau siapa aku? AKU NYONYA DI RUMAH INI! bagaimana bisa acara penting berlangsung tanpa si tuan rumah yang hadir? Hah!"

"Tapi nona tuan sudah berpesan siapapun yang menganggu akan di usir-"

"TERMASUK DIRI KU, ISTRINYA SENDIRI?"

Alina sungguh tidak terima dengan kelakuan Arthur padanya belum sempat ia mendapatkan banyak uang dari pria itu tapi kini nasibnya sudah berada di ujung tanduk.

Dia diusir tanpa alasan yang jelas setelah pertikaian panasnya tempo hari bersama Arthur, benar-benar tak bisa di biarkan hidup tenang manusia yang satu ini.

"Maafkan saya nona kumohon nona untuk bekerja sama kalau tidak-"

"KALAU TIDAK APA? AKU TIDAK TAKUT PADANYA, CEPAT BUKA PINTU INI SEBELUM KAU YANG KU HAJAR!" Semprot Alina dengan wajah yang memerah padam.

"NONA..." panggil Hana tergopoh-gopoh.

"Huh...hesh...Tolong jangan terlalu marah nona ingat anda sedang mengandung dan baru saja pulang dari rumah sakit" lanjut Hana tersengal-sengal.

"Baik!" Turut wanita itu cepat lalu beberapa detik kemudian "Nah. SEKARANG BUKA PINTUNYA!" Teriak Alina tinggi tanpa peduli dengan Hana yang sudah mengelus dadanya kasar melihat tingkah laku bar-bar istri tuannya itu.

James yang baru saja tiba didekat Alina memberikan kode kepada para pengawal yang lain untuk segera menyingkir dan membiarkan nona muda mereka itu masuk kedalam rumah.

Dalam hatinya James sebenarnya sedang bertaruh tentang keselamatan Alina dan bayinya ketika nanti berhadapan dengan Arthur di dalam sana.

Krietttttt!

Pintu besar itu terbuka sepenuhnya dengan luar biasa di depan mata Alina.

Wah....

Sungguh memang tak bisa dibohongi mau berapa kali lihat pun akan tetap terasa seperti berada di dalam istana yang megah saking indahnya ruangan di mansion ini.

Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama saat suara-suara berisik menghampirinya secepat kilat.

Tap

Alina is Alina (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang