Part 20 : Pesona pemuda kampung

28.9K 881 48
                                    

Karena sudah cukup lama aku tinggal di kampung ini, aku sudah kenal beberapa orang dan tempat-tempat yang ada disini bahkan aku juga sudah merasakan batang kontol dari pejantan kampung disini hehe.

Seperti hari ini aku tengah berada di lapangan kampung, biasanya disini digunakan untuk anak-anak atau siapapun untuk bermain sepakbola dan olahraga lainnya , digunakan juga untuk acara-acara adat kampung.

Hari ini aku diajak oleh teman baru ku untuk ikut berkumpul dengan temannya yang lain, teman baruku ini namanya Winda dia ini anaknya tetangga Bapak , dia cukup cantik menurut ku dengan kulit nya yang kuning langsat dan wajahnya yang khas gadis desa, Winda ini seumuran denganku dan obrolan kami juga cukup nyambung membuatku nyaman berteman dengannya.

Di perjalanan kami bertemu dengan temannya yang lain yaitu Asep dan Tono, setelah berkenalan singkat kami pun berjalan bersama menuju lapangan.

Asep ini memiliki perawakan yang kurus tinggi tapi berotot mungkin karena ia sering membantu orang tuanya , karena aku bisa melihat otot lengannya yang terpampang jelas karena ia yang memakai kaos tanpa lengan memperlihatkan otot lengannya yang tercetak akibat mengangkat beban berat, dia ini lebih muda dariku tapi tinggi nya melebihi aku. Sedangkan Tono ini memiliki badan yang agak gemuk dan tinggi nya pun tak seberapa masih tinggian aku lah haha.

Setelah sampai di lapangan aku melihat anak-anak lain tengah bermain disana ada banyak sekali orang, ada ibu-ibu yang mengajak anak nya bermain, ada juga yang bermain sepak bola disana kulihat yang bermain sepak bola seumuran denganku kulihat ada yang lebih tua juga ikut bermain.

Aku diajak Winda untuk duduk di bawah pohon tempat banyak orang disana.

"Ehh win baru dateng kamu, dicariin juga" ucap anak lelaki disana saat melihat Winda dan aku mendekat kearah mereka.

Disana banyak orang seumuran ku sepertinya, ada perempuan dan lelaki tapi lebih banyak lelaki . Saat kamu hampir sampai, kami langsung jadi pusat perhatian anak-anak disana, ntah perasaan ku saja atau memang mereka hanya menatap kearahku.

"Ini aku tadi ngajakin temen baru aku makanya lama, oh iya, ini Rama anak nya Mang Dadang dia dari kota" balas Winda sambil menarik tanganku dan memperkenalkan aku dengan temannya yang lain.

"Anjing bening amat , kenalin neng saya Mamat pemuda kampung sini" seroang lelaki berdiri dan menghampiriku sambil mengulurkan tangannya berkenalan.

"Ah iya saya Rama, tapi saya cowok bukan cewek jadi jangan panggil saya Eneng" jawabku sambil membalas jabatan tangannya, terasa tangannya yang kasar karena kerja kasar perawakannya sedang dengan tinggi yang pas dengan tubuh nya.

"Waduh maaf saya gak tau, hehe lagian bening gitu saya kira cewek" ucap cowok itu.

"Iya gapapa, mm maaf tapi boleh lepasin tangan saya" pintaku karena sedari tadi tanganku tak dilepaskan olehnya.

"Lepasin atuh mat saya juga pengen kenalan" ucap yang lain , lalu aku pun berkenalan dengan teman teman yang lain.

Aku diajak duduk disana sambil diajak mengobrol, untung mereka enak diajak ngobrol hingga kami pun tak terasa ngobrol cukup lama, tak lama ada seseorang yang mengajak lomba sepakbola dan karena aku tak terlalu suka sepak bola aku tak ikut. Disini aku hanya ditemani Winda dan beberapa temannya.

Dilapangan aku bisa melihat para lelaki sedang menggocek bola, tapi bukan permainannya yang jadi fokus ku tapi para lelaki yang terlihat seksi karena berkeringat membuatku terangsang. Ada beberapa lelaki yang aku perhatikan, pertama pemuda yang dengan tubuh tinggi dan dada yang bidang terlihat dari kaus yang mencetak tubuhnya karena keringat, wajahnya paling ganteng diantara yang lain, kulitnya yang berkeringat berwarna hitam membuatnya semakin terlihat seksi. Yang satu lagi umurnya agak tua dia tak mengenakan baju nya hingga memperlihatkan badan gempalnya dengan otot lengan nya yang agak besar dan dada bidang , perutnya gak sixpack tapi agak buncit yang menambah keseksiannya ya meskipun aku lebih suka perut yang rata atau berotot tapi dia tetap menarik perhatian ku, masih banyak lelaki yang lain tapi aku tak begitu tertarik.

MEMIKAT PARA LELAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang