17.Terpaksa menjadi pacar? [✓]

91 7 1
                                    

Amelya yang sedang duduk di lobby apartment milik Lyora menatap kagum ruangan itu. Bahkan saat dia memasuki perkarangan apartment itu saja dia di sambut dengan para penjaga yang menyambut nya dengan hangat. Lyora sedang tidak mood jadi dia menyuruh Amelya untuk menjemputnya.

Kenapa tidak menyuruh Bryan saja? Dia sedang malas dengan Bryan bahkan saat makan pagi tadi dia hanya mendiami Bryan saja.

"Kenapa Lo pagi-pagi muka udah di tekuk aja."

"Udah ayo berangkat." Amelya mengendikan bahunya acuh. Amelya langsung menancap gas mobilnya dengan kecepatan sedang. Amelya melirik kearah Lyora yang duduk sambil memainkan iPad nya. Tak lama setelah itupun mereka sampai di sekolah nya, Lyora berjalan dengan wajah yang datar.

"Gue ke toilet sebentar, Lo duluan aja." Amelya mengangguk kemudian dia meninggal Lyora. Saat hendak masuk kedalam toilet ada seseorang yang menariknya.

"Gue lagi gk pengen cari masalah, lepasin gue." Ucap Lyora sebal. Remaja laki-laki itu hanya tersenyum miring sambil memainkan handphone nya, hal itu malah membuat Lyora sebal dan ingin masuk kedalam toilet.

"Gue sebarin ini atau Lo jadi pacar gue?" Lyora melotot ketika melihat Vidio yang ada di handphone remaja itu. Oh ya namanya, Reyga Bramasta panggil saja Reyga atau Bram. Video tadi adalah ketika dirinya sedang menghajar keempat orang yang dia benci.

"Kalau diem berarti Lo setuju kalau Vidio ini gue sebarin."

"Heh! jangan dong dongo, ya udah iya."

"Iya apa dulu?"

"Ck! Jadi pacar Lo lah dongo, Lo sebarin video itu mati Lo di tangan gue." Ancam Lyora.

"Eh sebentar nama Lo siapa? dan kenapa Lo bisa tau nama gue? Padahal gue kenal Lo aja gk." Tanya Lyora.

"Reyga Bramasta."

"Oke, udah sana pergi gue mau ke toilet." Saat hendak masuk ke toilet tangan Lyora di pegang lagi dan membuat Lyora ingin sekali menampar Reyga detik itu juga tapi.

"Gue gk suka pacar yang cabul ya, Lo cium gue, gue teriak."

"Loh kan kamu udah punya saya."

"Tapi kan belum sah." Ucap Lyora mengelak.

"Ya sudah besok nikah dengan saya." Ujar Reyga sambil tersenyum miring.

"Dih ogah, gue masih mau senang-senang dulu sama temen gue."

"Saya akan buat kamu senang setiap malam mau?" Lyora terkejut ketika mendengar hal itu.

"Reyga plis deh, ini masih pagi jangan buat gue naik darah karena sikap Lo ya."

"Manggilnya yang sopan."

"Iya sayang, udah ya jangan ganggu aku, aku mau ke toilet dulu. Puas Lo." Reyga terkekeh dan melepaskan cengkraman tangan Lyora. Bisa dia lihat Lyora sangat kesal dengan dirinya. Tak lama keenam anak buahnya datang di awal i dengan Gilang Antariksa, wakil dari geng montornya.

"Gimana?"btanya Gilang. Reyga mengacungkan jempol nya. Seketika inti STAR GENG itu bersorak gembira di Depan toilet perempuan. Tak lama Lyora keluar dan menatap ketujuh remaja laki-laki yang ada di hadapannya itu.

"LO SEMUA NGINTIP GUE YA?" tanya Lyora sambil berkacak pinggang dengan mata yang melotot.

"Dih ogah banget kita ngintip Lo, gk ada untungnya."

"Ya udah ngapain pada lihatin gue? Pergi sana ke kelas."

"Pacarnya Rey galak amat dah, gk kebayang nanti kalau malam pertama gimana." Lyora memukul pundak Nergas.

Lyora Dan Kehidupannya•END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang