27. Dangerously - MKL

3.7K 48 6
                                    

Harusnya Runa tau, kalau menyewa kost-kostan bebas seperti ini akan menyulitkan hidupnya saja. Sudah semingguan ini hidupnya mulai terganggu saat kamar disebelahnya mulai diisi oleh laki-laki yang katanya sebaya dengannya, laki-laki yang membuatnya bingung harus mendefinisikan dirinya seperti apa-pasalnya, laki-laki itu bolak-balik membawa gadis kedalam kamar kost, itu memang bukan urusan Runa sebenarnya, tapi akan jadi urusan Runa jika suara dari perbuatan keduanya terdengar nyaring hingga kedalam kamar yang ia tempati.

Malik, laki-laki itu sering melakukan sex dan sialnya suara itu terdengar hingga kekamarnya, mengganggu waktu istirahatnya setiap malam. Runa sudah sering kali menegur Malik secara terang-terangan lewat WA, namun kelihatanya Malik terlihat bangga dengan suara desahannya itu.

Seperti malam ini, ia kembali mendengar suara desahan itu ditelinganya, suara desahan lembut tanpa ada jeritan seorang gadis seperti malam-malam kemarin.

"Tumben, lagi solo?" ucapnya, tiba-tiba penasaran.

"Mmmmhh ahhhh fvckhhh sssst ahhh-"

Runa merinding sendiri mendengar suara desahan itu, rasanya ia ingin menjerit dan menampar wajah Malik karena melakukan itu hingga terdengar olehnya.

"Ssssst ahhhh mmmmhh fvckhhh."

"Ahhh fvck! Fvck! Fvck! Ahhhh."

Runa tau, melakukan hal semacam itu adalah hak Malik, tapi bukanlah seharusnya ia melakukannya ditempat yang aman, setidaknya agar orang lain tidak mendengar suaranya -Runa benar-benar terganggu, ia yakin kalau saja kamar-kamar lain sudah diisi, mereka juga akan terganggu dengan suara desahan itu.

Desahannya semakin kuat, dengan erangan dan nafas yang memburu, membuat Runa prustasi sampai-sampai berjalan keluar dengan kaki menghentak dan amarah diujung tanduk. Malik perlu diingatkan agar tidak sering-sering ngesex dikosan lagi.

Gadis itu mengetuk pintu kamar Malik kuat-kuat, tidak peduli mungkin saja laki-laki itu sudah berada diujung pelepasan. Lantas karena kesal tidak dibukakan pintu dan suara desahan itu semakin nyaring ditelinga, Runa mendorong pintu itu tanpa permisi dan yang lebih mengejutkan adalah, Malik bahkan tidak mengunci pintunya, dia sengaja?

Persetan dengan harga dirinya. Runa terkejut bukan main, karena saat ia berhasil masuk Malik rupanya sudah benar-benar berada dipuncaknya dan tanpa malu tetap mengocok penisnya meskipun sudah dipergoki Runa, alhasil karena besarnya nafsu Malik sperma miliknya sampai muncrat dan membasahi gaun tidurnya yang baru saja dibelikan oleh sang kekasih.

"Ahhhh fvckhhh ahhhh ahhhhh," nafasnya masih menggebu saat kekehan ia tujukan kala melihat spermanya mengenai gaun tidur Runa yang rupanya berani menyerobot masuk.

"Aaaaah yashhh.. he knows where to fall."

Tanpa malu dan canggung, Malik berdiri menghampiri Runa, membuat gadis itu membalik tubuhnya sebab Malik tidak juga menutupi penisnya dengan kain apalagi celana.

Dengan tatapan sayunya Malik memindai tubuh Runa yang hanya dibalut selembar gaun tidur yang membentuk tubuh indahnya, membuat ia menelan saliva sebelum kembali tersadar, "kenapa hmmm?" katanya sambil berbicara ditelinga Runa, bahkan rambut gadis itu diselipkan kebelakang dengan gaya paling sensual yang pernah ia rasakan.

"Sange denger desahan gue?"

Runa mendorong tubuh Malik, memunggungi laki-laki itu dengan raut kesal bukan main, "lo bisa nggak sih nggak berbuat sesuka hati lo!?"

"Like what?" suaranya berat mengalun ditelinga Runa, membuatnya bertambah merinding saat Malik memprovokasi degan mengelus lengannya yang tidak terbalut kain.

Dengan marah Runa membalik tubuhnya, menunjuk wajah tampan itu lantas berkata, "stop ngewe dikosan, palingga modal. Nyewa hotel kek, atau dirumah lo tah terserah, gue terganggu dan gue udah sering bilang itu ke lo."

Wajah tegas itu ikutan serius, sedikit seram sebelum Malik kembali kesetelan sebelumnya, "nggak mau nyobain kontol gue dulu, Na? Gue jamin nagih."






Kelanjutan ada di trakteer yaaa gaiss

Next JHNS

Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang