PROLOG

23 3 0
                                    

"Azan jauh-jauh dariku." Ucap Geasya kesal.

"Aku tidak mau." Ucap Azan yang masih terus menerus mendekati Geasya.

"Ada kau tidak ada kerjaan di kantor?" tanya Geasya.

"Tidak ada, maka dari itu aku di sini." Jawab Azan.

"Ihh, Azan jangan menggangu aku terus. Sana pergi jauh-jauh." Ucap Geasya sambil mendorong pelan Azan.

"Oh ayo lah Gea jangan seperti ini," ucap Azan yang masih berada disamping Geasya.

"Lo gak capek deket-deket gue mulu?" tanya Geasya.

"Ngga." Jawab Azan.

"Lo mending cari perempuan lain aja deh, Zan." Ucap Geasya.

"Aku gak mau!" ucap Azan dengan tegas.

"Lo udah gue tolak terus. Lo mending nyerah aja deh." Ucap Geasya.

"Walau aku sering di tolak, aku akan terus berusaha untuk mendapati cinta kamu." Ucap Azan.

"Terserah Lo aja deh. Gue capek dari dulu Lo kayak gini terus, gak pernah berubah." Ucap Geasya.

💟💟💟💟

Azan kemana ya? Tumben sekali tidak menggangguku. Bagaimana keadaan dia? Apa dia sudah menyerah? Aduh Geasya kenapa malah nyariin dia sih. Kan seharusnya kamu itu seneng kalau Azan sudah tidak mengganggu kegiatan kamu lagi. Batin Geasya.

Tring.. tring..

Ponsel Geasya berbunyi. Ia pun merogoh ke dalam tas untuk mengambil ponsel. Tertera nama 'Tante Vasyila'

"Telepon dari Tante Vasyila. Ada apa ya?" gumam Geasya. Geasya pun menggeser tombol hijau.

"Assalamu'alaikum Tante."

"Wa'alaikumsalam Nak. Kamu sedang sibuk tidak?"

"Tidak kok Tante. Tante perlu bantuan apa?"

"Kamu bisa ke rumah sakit sekarang Nak?"

"Bisa kok Tante. Kebetulan hari ini sudah selesai mengajar."

"Kalau gitu datang ke RS. Pelita ya Nak."

"Baik Tante. Aku sekarang jalan ya."

"Iya Nak. Hati-hati ya di jalannya, jangan ngebut."

"Siap Tante. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

Panggilan pun terputus. Geasya langsung membereskan barang-barangnya. Lalu berjalan keluar ruangan dan sedikit berlari menuju parkiran mobilnya.

Siapa yang sedang di rumah sakit ya? Apa jangan-jangan Azan yang sakit? Aduh jangan sampai dia yang sakit. Tapi, kenapa Azan tidak menghubungiku? Biasanya dia selalu menghubungiku. Apa perkataanku terlalu kasar ya ke dia selama ini? Aku jadi bingung sama perasaanku sekarang. Batin Geasya.

💟💟💟💟

"Azan!"

"Ish, Azan mana sih?"

"Gak tau apa, ya, kalo dia itu dicariin?! Ditelpon juga gak bisa, gak ada guna banget punya hp!"

"AZAN!"

Tak lama Azan datang dari pintu yang menyambung dengan ruang perpustakaan.

"Ada apa sayang?"

Azan pun menghampiri Geasya yang terlihat kesal.

"Ish, kamu tuh kemana aja sih?! Dicariin Ayah sama Papah tuh di ruang kerja."

"Aku tadi habis dari perpustakaan, sayang. Senyum atuh sayang, jangan pasang muka kesel gitu, jelek tahu." Goda Azan lalu mencubit pelan pipi gembul Geasya.

"Aku mau senyum kalau Kamu bawa jalan-jalan."

"Iya sayang. Nanti Kita jalan-jalan ya."

Geasya menganggukan kepala senang dan senyum manis.

"Cepat temui Ayah sama Papah. Udah nunggu dari tadi."

"Iya Sayang. Aku ke sana dulu ya." Ucap Azan lalu mencium kening Geasya. Geasya hanya mengangguk sebagai jawabannya.

💟
💟
💟

Hai semua. Aku membawa cerita baru lagi nih. Kisah cinta tentang seorang CEO yang sedang jatuh cinta dengan Dokter.

CEO yang biasanya dingin dan cuek di kantor berubah sikap di depan perempuan yang dia cintai.

Bagaimana kisah cinta mereka bisa bersatu? Akan ada masalah apa saja dihubungan mereka?

MY CHILDHOOD MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang