4. Nama panggilannya Kookie

1.3K 132 11
                                    

Sejenak tatapan Seokjin terpaku pada tas kecil yang disodorkan wanita itu.

Park Youngji, nama istri baru Papanya yang sedang hamil itu yang sampai hari ini dianggap Seokjin sebagai musuh besarnya.

Sebenarnya tak ada keinginan sedikitpun bagi Seokjin untuk menerima hadiah itu tapi mengingat bahwa ia sedang berada di tempat dimana ada banyak orang yang ia kenal berlalu lalang, Seokjin berpikir, ia harus tetap menjaga nama baik di depan mereka.

Seokjin lalu mengulurkan tangan dan menerima hadiah itu. "Makasih"

Sang Papa yang sedari tadi tampak tegang, akhirnya tersenyum senang. Begitu juga dengan Youngji, Ia mengira Seokjin tulus mau menerima hadiahnya.

"Kak, hari ini pulang kerumah ya? Bunda udah siapin banyak masakan. Kita makan bareng dirumah, ajak temen-temen Kakak juga" kata Seokmin, Papanya.

"Gak bisa, aku udah ada acara sendiri sama temen-temen nanti malam"

"Kan masih nanti malam, maksud Papa siang ini kita makan bareng dirumah. Ada Oma sama Opa. Semalem mereka datang dari Ansan" timpal Taehyung.

Mendengar Oma dan Opa dari pihak Mamanya disebut, Seokjin pun terkejut. "Hah? O-opa sama Oma ada dirumah?"

"Iya. Mereka lagi nungguin Kakak pulang sekarang" jawab Namjoon.

Otak Seokjin pun mulai sibuk memproses keadaaan. Dirumah itu Papanya sudah membawa Youngji, istri barunya untuk tinggal disana dan hari ini ada Oma dan Opa dari pihak Mama datang.

Apakah itu berarti orangtua Mamanya sudah memberi restu untuk Papa dan Bunda?

Karena sangat penasaran, Seokjin pun akhirnya bersedia untuk pulang. Ia ingin bertemu Opa dan Omanya untuk mendapatkan jawabannya.

"Oke, aku pulang tapi aku ikut mobil Yoongi" jawab Seokjin. "Ayo Tae, kamu ikut Kakak" Seokjin langsung menarik adiknya untuk pergi menuju mobil Yoongi yang langsung diikuti oleh si pemilik mobil dan juga Ken dan Namjoon.

Yoongi menempati kursi pengemudi, Ken disebelahnya sementara Taehyung di bangku tengah bersama Seokjin yang kini sibuk membuka jubah toganya.

"Udah ga ada yang ketinggalan?" tanya Yoongi saat menyalakan mesin mobil.

"Ga ada kayaknya" jawab Ken.

"Eh bentar, Yoon" kata Seokjin yang kemudian membuka pintu lalu keluar.

"Mau kemana?"

"Buang sampah" jawab Seokjin sambil berjalan menuju tong sampah di pojok parkiran.

Disana, Seokjin melempar hadiah pemberian Youngji bahkan tanpa melihat lebih dulu apa isinya.

"Eh, eh, ga gitu juga ya Mas Seokjin! Kalo ga mau hadiahnya, kasih ke gue" ujar Yoongi dari belakang yang langsung membuat Seokjin terkejut.

"Kok lo jadi penguntit sih? Sasaeng ya lo?" ujar Seokjin dengan raut kesal.

"Gue udah curiga lo bakalan kayak begini" jawab Yoongi seraya mengambil kembali hadiah itu dari tempat sampah.

"Please Jin, gue tahu lo masih menutup hati. Tapi mau gimanapun Bunda Youngji itu orangtua lo sekarang. Kalo lo gak suka sama pemberiannya, kasih ke gue atau ke Ken. Jangan dibuang" tegur Yoongi.

"Bacot..." jawab Seokjin yang langsung kembali masuk mobil.

Yoongi hanya mendesah sembari menggelengkan kepalanya samar melihat hati Soekjin yang masih keras, sekeras batu dan sayangnya, ia sebagai teman dekatnya juga belum bisa berbuat banyak.

Setibanya dirumah kediaman keluarga Kim....

Ketika keluar dari mobil, mata Seokjin langsung tertuju pada gudang disamping rumah yang tampak sedang direnovasi

SUNSET SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang