hi
❗maaf ya banyak typo📨❕
***
**
*dua hari tersisa untuk chenle dan jisung, orang tua mereka menyiapkan semuanya secepat mungkin dari catering, undangan dan gedung semua sudah tersiapkan.
jujur jantung chenle berdetak kencang ketika mengingat waktu hampir tiba, chenle yang sedang melamun pun terkejut ketika namanya di panggil "chenle" panggil sang abang lalu ikut duduk di sampingnya
"ha" sahutnya
"gua mau tanya, tapi lo jangan berisik ya" ucap mark
"iya, kenapa" tanya chenle lalu berbalik menatap mark hanya beberapa detik dan kembali ke posisi awal.
"gua mau tanya, cewe yang waktu lu bawa kerkel siapa namanya, dimana rumahnya"
"ngelunjak, yang mana? seinget aku cowo semua"
"yang pake baju putih, kacamata item"
"ha? baju putih OoooOh ecan"
"ecan? "
"haEchan, apa perlu aku eja? " tanya chenle
"oke, hae chan hae chan e can "
mark pergi begitu saja sambil komat kamit ngapalin nama haechan.
"ga jelas" oceh chenle
selang mark pergi sang mana datang sambil membawa masakannya untuk chenle makan.
"ni, dimakan mama masakin khusus untuk kamu"
"wiii" mata chenle berbinar "tumben ma, ka mark ga dibuatin? " lanjut chenle
"mark? biarin aja mama suruh belajar masak telor ceplok"
~~~
chenle pergi ke apartemen milik jisung, ia ingin melihat lihat bagaimana nanti ketika mereka tinggal bersama.
Menurut chenle apartemen jisung cukup nyaman tapi yang bikin ga nyaman satu kasur sama jisung.satu kasur, disini cuman ada satu kamar dan satu kasur, kasurnya cukup besar kok tapi chenle aja yang ga mau.
"udah? " tanya jisung, chenle membolos sekolah alesannya si persiapan diri buat besok ke mamanya.
kalo jisung dia cukup rajin masuk tapi nilainya anjlok
ketika di perjalanan jisung di hubungi oleh chenle untuk menjemputnya, agar chenle bisa melihat bagaimana keadaan apartemen milik jisung sebelum ia ikut tinggali.
"iya" chenle mendudukan pantat nya di atas sofa dan melihat sekelilingnya mengeluarkan handphone dan memainkannya.
jisung memperhatikan chenle, ia menatap ke arah paha chenle. Jisung ikut duduk di sofa lainnya dan mencoba mengalihkan pandangannya namun jisung tak bisa, paha chenle mulus, salah sendiri chenle pakai celana pendek, rasa jisung ingin memegang dan mengelusnya "aset gua nanti" ucap jisung pelan.
"aset apa" tanya chenle yang mendengar ucapan jisung
"aset aset anu" jisung gelagapan ia takut kena pergok sedang memandangi paha chenle
"aset apa? aset rumah? " tanya chenle
"ahh iya a-aset rumah, gua ganti baju dulu bentar" jisung pergi meninggalkan chenle.
~~~
tak terasa satu hari lagi, jantung chenle makin dagdigdug dia ga keluar sama sekali dari rumah.
entah dia sendiri yang mengurung diri, bilangnya si males bersosialisasi, chenle sudah membereskan beberapa barangnya untuk ia bawa nanti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan jichen [Hiatus]
Fiksi Umumperjodohan antara seorang park jisung dan zhong chenle? note : -bxb -jichen shipper -ga suka skip -votee -bahasa tidak baku